Delusi merupakan sebutan lain dari istilah paranoid, jadi saat seseorang menyebut istilah paranoid, itu sama saja dengan kelainan delusional. Kelainan ini merupakan jenis gangguan jiwa serius yang disebut dengan psikosis.
Seseorang yang mengalami psikosis ini biasanya tidak akan menyadari apa yang sebenarnya ia bayangkan. Dia hanya mempunyai keyakinan yang tidak tergoyahkan pada sesuatu yang tidak benar pada kenyataannya. Mereka juga seringkali merasa ditipu, disaingi dan juga dibenci oleh orang lain, walaupun pada kenyataannya tidak demikian.
Gangguan delusi adalah bentuk salah tafsir terhadap persepsi seseorang. Mereka yang mengalami delusi ini menafsirkan sesuatu yang pada kenyataanya tidak benar atau terlalu dilebih-lebihkan.
Orang yang mempunyai delusi biasanya diganggu dengan kesibukan menghadapi khayalan mereka sendiri sehingga apa yang mereka kerjakan sulit untuk diselesaikan, namun ada pula orang dengan delusi yang mampu menjalani kehidupan secara normal dan tidak berperilaku yang aneh-aneh, terlepas dari khayalan mereka.
Gangguan delusi ini memang jarang sekali terjadi dibandingkan dengan gangguan kesehatan mental lainnya karena delusi biasanya menjadi sebuah gejala kelainan umum seperti menjadi bagian dari gejala schizophrenia. Apabila berbicara mengenai resiko delusi, resiko mempunyai kelainan delusi lebih besar terjadi pada kaum wanita dibandingkan dengan pria.
Merangkum dari Halopsikolog. Com dan Linisehat, berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang mengalami delusi:
1. Faktor genetik
Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab munculnya delusi ialah ditemukannya orang yang mengalami kondisi ini mempunyai beberapa anggota keluarga dengan riwayat kondisi serupa. Delusi juga sangat mungkin untuk diturunkan secara genetik dari orang tua ke anaknya, lho.
BACA JUGA: Heboh Video Ceramah Sebut Jokowi Firaun, Luqman PKB Minta Cak Nun Tak Perlu Dipolisikan
2. Faktor Biologis
Para ahli mempelajari delusi yang kemungkinan bisa dikembangkan karena adanya kelainan pada fungsi otak. Kelainan fungsi otak tersebut bisa menimbulkan persepsi dan juga pemikiran yang tidak lazim terkait dengan gejala delusi.
3. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan juga tidak kalah penting, lho. Kondisi stres, mengonsumsi alkohol berlebihan dan juga penggunaan obat-obatan terlarang sangat berpotensi terhadap timbulnya gejala delusi. Ini disebabkan oleh kebiasaan tersebut memiliki resiko menyebabkan kerusakan pada sel saraf.
Nah, itulah tadi beberapa penyebab delusi yang wajib kamu ketahui, semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasanmu ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
6 Inspirasi Baju Lamaran di Rumah, Cantik dan Pasti Berkesan!
-
6 Daftar Merek Es Krim Terfavorit di Indonesia, Kamu Wajib Tahu
-
7 Tips Memilih Venue untuk Menggelar Acara, Pertimbangkan Hal Ini
-
4 Mitos dan Fakta Seputar Keperawanan Wanita yang Wajib Kamu Ketahui
-
5 Manfaat Instagram untuk Bisnis, Maksimalkan Penjualanmu
Artikel Terkait
Health
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
Terkini
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!