Lama tidak mucul kabarnya, Rizal Djibran ramai jadi perbincangan publik usai digugat cerai oleh sang istri, Maesarah Nurzaka alias Sarah.
Dinikahi Rizal Djibran pada Januari 2022 lalu, tiba-tiba Sarah gegerkan dunia hiburan dengan melayangkan laporan ke pihak berwajib sekaligus gugatan cerai.
Didampingi kuasa hukum, terungkap jika alasan utama gugatan cerai ini akibat adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan penyimpangan seksual.
"Si terlapor ini suka minta berhubungan seksual. Ya namanya suami istri ya. Tapi klien saya ini suka keberatan," ujar kuasa hukum Sarah, Tris Haryanto dilansir dari metro.suara.com .
BACA JUGA: Cara Cegah Revenge Porn Seperti yang Dilakukan Ferry Irawan pada Venna Melinda
"Dia dipaksa, didorong terus ditarik bahkan dipukul. Terus tangan sama kakinya juga ditahan, mengakibatkan luka-luka lebam di tangan dan kakinya," lanjutnya.
Sarah juga menyebut jika dirinya sudah dijatuhi talak pada November 2022 dan ada alasan sensitif terkait dugaan penyimpangan seksual oleh sang suami. Terlepas dari kebenaran kasus ini, penyimpangan seksual sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Berdasar lansiran laman alodokter.com disebutkan jika ada tiga faktor utama yang jadi penyebab munculnya kelainan seksual dalam diri seseorang. Ada faktor trauma masa lalu hingga gangguan kepribadian, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kejadian traumatis di masa kecil
Gangguan seksual yang meliputi penyimpangan gairah seringkali bermula dari psikologis seseorang, dalam hal ini terkait trauma masa lalu. Penyimpangan atau kelainan seksual hari ini merupakan imbas dari kejadian masa kecil, salah satunya pernah menjadi korban kekerasan seksual.
Kondisi ini tentu saja mengganggu kestabilan mental, terlebih saat pelecehan seksual terjadi pada masa kanak-kanak dan berlangsung berulang kali. Meski ada dukungan keluarga, tapi ingatan tentang pelecehan yang dialami sudah terlalu membekas.
Ada trauma mendalam yang kemudian memperngaruhi orientasi seksual saat dewasa. Beberapa korban ada yang sampai merasa takut bersentuhan dengan lawan jenis. Parahnya, ada kondisi yang kemudian memicu penyimpangan, salah satunya disorientasi seksual.
BACA JUGA: 3 Dampak Pernikahan Dini bagi Kesehatan Mental Remaja, Jangan Diabaikan!
2. Pengaruh tumbuh kembang dalam lingkungan
Tumbuh kembang seseorang bukan hanya dipengaruhi faktor genetik tapi juga lingkungan tempat dia dibesarkan. Lingkungan punya peran yang cukup besar dalam membentuk pola pikir seseorang, termasuk pandangan tentang orientasi seksual yang dianggap tepat.
Saat seseorang tumbuh di lingkungan keluarga yang cenderung kurang harmonis, tanpa diduga dampaknya bisa mengarah pada penyimpangan seksual.
Misalnya, melihat orang tua sering bertengkar atau malah kurang kasih sayang dari orang tua. Anak akan kehilangan arah dan mudah dimasuki konsep yang menyimpang.
Atau malah anak tanpa sengaja melihat orang tuanya berhubungan seksual. Seolah mendapat panduan langsung, anak akan merasa perilaku tersebut boleh dilakukan, termasuk jika orang tuanya sendiri yang punya penyimpangan seksual.
3. Mengalami gangguan mental
Tidak menutup kemungkinan jika penyimpangan seksual bermula dari gangguan mental yang sudah lebih dulu ada.
Misalnya, seseorang dengan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsistik, atau obsessive-compulsive disorder (OCD), akan cenderung kehilangan logika berpikir normal.
Cara berpikir yang di luar normal ini ikut mempengaruhi pilihan orientasi seksual. Mereka akan merasa jika penyimpangan di mata orang lain, bukanlah sesuatu yang salah atau wajib diluruskan. Sebab, standar berpikir mereka sendiri sudah berbeda dan cenderung menyimpang dalam banyak hal.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
4 Atlet Bulu Tangkis Tunggal Putri Thailand yang Masuk Top10 BWF World Rank
-
Negara dengan Title BWF World Tour Terbanyak Periode Januari hingga Februari 2025
-
Siti Fadia dan Sederet Atlet Badminton Ini Bermain Rangkap, Siapa Saja?
-
Bass Dechapol, Atlet Tersibuk yang Bermain Rangkap di Sederet Turnamen BWF
Artikel Terkait
-
Kenali Tanda-tanda Kamu Mulai Stres Akibat Tekanan Keluarga dan Cara Mengatasinya
-
Waspada! Kehilangan Indra Perasa Bisa Jadi Pertanda Kematian Dini, Ini Fakta Penelitian
-
7 Penyebab WiFi Terhubung Tapi Tidak Ada Akses Internet di Android, Coba Tips Ini!
-
Yasmine Ow Menikah Lagi Meski Baru 5 Bulan Cerai, Bagaimana Hukumnya?
-
Bukan Hanya Memadamkan Api, Kini Kasus KDRT Juga Diatasi Damkar di Lebak Banten
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?