Kasus flu burung kini tengah menghantui Indonesia, bahkan pemerintah tengah mewaspadai kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung.
Mengutip laman infeksiemerging.kemkes.go.id, pada 22 Februari 2023 lalu, Kementerian Kesehatan Kamboja melaporkan adanya kasus kematian akibat flu burung A (H5N1) yang menimpa seorang anak perempuan berusia 11 tahun dari Desa Roleang, Provinsi Prey Veng, Kamboja.
Gejala yang dialami anak tersebut awalnya berupa demam dengan suhu tinggi, sekitar 39'C. Tidak hanya itu, demam tersebut juga disertai dengan batuk dan sakit pada tenggorokkan.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terkonfirmasi bahwa anak tersebut positif Flu Burung A (H5N1) dan akhirya meninggal dunia.
Mengutip Alodokter, perlu diketahui bahwa gejala flu burung mirip dengan gejala covid-19.
Oleh karena itu, ketika mengalami gejala-gejala flu burung, seperti demam, batuk, sakit tenggorokkan, hidung berair, sakit kepala, nyeri otot, dan sesak napas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi sebenarnya dan segera mendapatkan penanganan.
BACA JUGA: Awas Flu Burung! Ini Penyebab dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Kapan Harus ke Dokter?
Perlu diketahui bahawa flu burung dapat menimbulkan beberapa gejala serius pada penderita dengan kondisi tertentu, seperti ibu hamil, orang dengan imun yang rendah, atau orang berusia lebih dari 65 tahun.
Untuk itu memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami gejala flu burung tentu penting, terlebih jika kamu merasakan gejala tersebut setelah kontak langsung dengan tempat dan orang-orang yang berpotensi menularkan flu burung, seperti peternak unggas, berada di tempat unggas yang terinfeksi, dan pergi ke daerah yang terinfeksi flu burung.
Jangan tunggu hingga gejala yang kamu rasakan menjadi lebih parah. Jika terlambat ditangani, maka bisa berisiko kematian.
BACA JUGA: 3 Penyakit Ini Siap Mengintai Akibat Konsumsi Ayam Belum Matang
Cara Mengobati Flu Burung
Mengutip Halodoc dan Alodokter, Flu burung bisa diobati, namun cara mengobatinya berbeda-beda, tergantung pada gejala yang dirasakan. Orang yang terinfeksi flu burung umumnya akan dirawat di ruang isolasi untuk meminimalkan penularan.
Tidak hanya itu, pengidap flu burung juga disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan memperbanyak cairan dan juga istirahat, serta minum obat pereda rasa sakit yang diresepkan dokter.
Selain obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya meresepkan obat antivirus untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan peluang pasien untuk sembuh.
Untuk kasus flu burung yang sudah menimbulkan komplikasi lain seperti pneumonia, maka pengobatan pasien akan dibantu dengan ventilator di rumah sakit, untuk mempermudah pernapasan. Antibiotik juga akan terus diberikan, hingga pneumonia dinyatakan sembuh.
Untuk menghindari penularan flu burung, maka Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu menghimbau pada masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Selain itu, masyarakat juga harus melaporkan pada dinas peternakan jika menemukan kematian unggas secara mendadak, dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala flu burung yang seperti tadi disebutkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Penting! Begini 4 Cara Mencegah Stunting sejak Dini
-
5 Fakta Sungai Muda Malaysia yang Bikin Warganya Panik Membeli Air Sebanyak Mungkin
-
Jangan Ngasal, Yuk Kenali Dulu Risiko dan Perawatan Pasca Operasi Hidung
-
4 Jenis Operasi Hidung yang Enggak Cuma Bikin Mancung, Sudah Tahu Belum?
-
Catat! Ini 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Operasi Hidung
Artikel Terkait
-
Telur Jadi Barang Mewah di AS, Harga Naik 2 Kali Lipat karena Flu Burung?
-
Wabah Flu Burung di AS, Jutaan Ayam Dimusnahkan, Harga Telur Melonjak Tajam
-
Sering Bolak-balik Jakarta-Kamboja, Polisi Ciduk 11 Pengelola Situs Judi Online
-
Kesiapsiagaan Flu Burung dan ISPA Ditingkatkan, Apa Kata Pakar?
-
6 Bangunan Baru di Dunia, Salah Satunya Bandara Terbesar Asia Tenggara
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?