Semua orang tua pasti setuju bahwa pertumbuhan buah hati harus sering-sering dipantau, tidak hanya dari berat badannya saja, tapi tinggi badan anak juga harus dicek secara berkala. Karena hal tersebut adalah langkah awal pencegahan stunting.
Sebagai informasi, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita yang disebabkan oleh banyak hal, seperti kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama, paparan infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi.
Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak anak, dan akan memberikan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan juga risiko serangan penyakit kronis lainnya, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Padahal Indonesia mentargetkan angka stunting bisa turun hingga 14% pada tahun 2024, sementara pada tahun 2021, angka stunting di Indonesia masih mencapai 24%.
Lantas, apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah stunting terjadi pada anak? Mengutip laman resmi upk.kemkes.go.id, berikut ini penjelasannya.
1. Memperbanyak Konsumsi Protein Hewani
Balita dengan gangguan gizi di luar gangguan medis, sangat dianjurkan untuk memperbanyak mengonsumsi makanan yang kaya akan protein hewani, seperti telur, ikan, daging, dan susu.
Asupan protein hewani tersebut bisa dikonsumsi setiap hari, tentunya dengan prinsip gizi seimbang, yakni karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah.
2. Minum Tablet Penambah Darah
Tidak hanya dengan mengonsumsi makanan yang kaya protein hewani, pencegahan stunting juga bisa dilakukan sedini mungkin dengan berbagai cara.
Saat remaja, stunting bisa dicegah dengan minum tablet penambah darah, sering melakukan aktivitas fisik, dan juga mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
3. Selalu Sigap Konsultasi ke Dokter
Pada masa kehamilan, stunting bisa dicegah melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 6 kali. Jika terdeteksi adanya gejala anemia atau kurang gizi, maka sebaiknya ibu hamil segera berkonsultasi pada dokter.
4. Rutin Menimbang Berat Badan bayi
Terakhir, pencegahan stunting bisa dilakukan ketika bayi sudah lahir, yakni dengan menimbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan ke posyandu, sebagai bentuk pemantauan pertumbuhan bayi.
Jika berat badan naik ternyata tidak mengalami kenaikan, maka sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter atau puskesmas terdekat.
Baca Juga
-
5 Fakta Sungai Muda Malaysia yang Bikin Warganya Panik Membeli Air Sebanyak Mungkin
-
Jangan Ngasal, Yuk Kenali Dulu Risiko dan Perawatan Pasca Operasi Hidung
-
4 Jenis Operasi Hidung yang Enggak Cuma Bikin Mancung, Sudah Tahu Belum?
-
Catat! Ini 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Operasi Hidung
-
5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Banjir
Artikel Terkait
-
Mas Dhito Minta OPD Intens Lakukan Fungsi Pencegahan Stunting di Kabupaten Kediri
-
Tak Diakui Anak Lagi oleh Sang Ibu, Indah Permatasari Pilih Fokus Bahagia
-
6 Penyebab Timbulnya Alergi pada Anak, Ternyata Bisa karena Antibiotik
-
6 Bentuk Dukungan pada Anak Korban Bullying di Sekolah, Tanamkan Empati
-
Pengacara Minta kepada Hakim agar Mario Dandy Dapat Hukuman Ringan dalam Kasus Penganiayaan David Ozora
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
Targetkan Semifinal, Ternyata Malaysia adalah Tim Besar Paling Tak Beruntung di Piala AFF U-23
-
BabyMonster Usung Energi yang Pedas dan Berapi-api di Lagu Baru 'Hot Sauce'
-
Book Buying Ban: Ujian Terbesar Bagi Pecinta Buku di Era Banjir Diskon
-
Sontek 4 Daily Outfit Minimalis ala IU, Biar Gaya Makin Modis Setiap Hari
-
Super Junior Siap Tunjukkan Sisi Keseksian Dewasa di Lagu Terbaru Say Less