Lenggogeni Faruk membagikan momen bersama sang cucu, Ameena, yang mulai bisa berjalan. Hal ini pun membuatnya teringat akan Atta Halilintar sewaktu masih kecil dulu.
"Syukur alhamdulillah cucu Gadda Gaddi , Ameena udah bisa jalan, menjelang umur 13 bulan (emoji hati)" tulis mertua Aurel Hermansyah ini dalam caption Instagramnya pada Sabtu (11/3/2023).
Melalui unggahan tersebut, diketahui Ameena baru bisa berjalan untuk pertama kali diusia 13 bulan. Sementara Atta lebih cepat dua bulan diusia 11 bulan. Menurut Lenggogeni Faruk, Atta memang paling cepat bisa berjalan di antara saudaranya yang lain, yaitu rata-rata baru bisa berjalan di umur 14 bulan.
BACA JUGA: Lenggogeni Faruk Bersyukur Ameena Sudah Bisa Jalan Malah Kena Sentil: Gadda, Gak Pernah Ada
Lenggogeni Faruk juga menambahkan, adik-adik Atta lebih dulu bisa bicara dan tumbuh gigi dibanding berjalan.
Lantas, berapa usia idela bagi bayi dalam berjalan maupun bicara?
Menurut Alodokter, bayi umumnya bisa berjalan dengan bertumpu atau dibantu orang sekitarnya saat usianya mencapai 9−12 bulan.
Sama seperti Ameena, ketika bayi mulai belajar berjalan, si kecil akan berpegangan atau bertumpu pada pegangan saat melangkah dari posisi awal.
Tak hanya itu, pegangan bayi juga mungkin akan berpindah dari satu parabot ke parabot lainnya yang mudah digapai dengan tangannya.
Namun, hindari penggunaan baby walker ketika melatih bayi berjalan. Hal ini karena dapat menghambat pertumbuhan otot-otot kakinya.
Sebagai tambahan, biarkan ia berjalan tanpa alas kaki untuk melatihnya menjaga keseimbangan dan koordinasi.
Tahap selanjutnya yaitu berjalan tanpa tumpuan normalnya terjadi diusia 9−15 bulan.
Dalam melatih anak berjalan, Anda bisa memberinya pelukan dan pujian setelah ia berhasil untuk melatih keberanian. Anda bisa memintanya melakukan hal ini berulang kali sambil memegang tangannya ketika ia berjalan. Lalu, lepas perlahan genggaman saat ia bisa lebih stabil.
Anda juga bisa membiarkan bayi menggapai Anda secara mandiri. Pertama-tama bantu ia berdiri, lalu menjauh secara perlahan dan minta Si Kecil berjalan mendekat.
Tahap perkembangan setiap anak mulai duduk hingga berjalan memang berbeda-beda karena perkembangan mereka juga berbeda. Terlebih jika si kecil lahir permatur.
Namun, kalau bayi Anda tidak bisa berdiri hingga 1 tahun atau bahkan tidak bisa berjalan diusia 2 tahun, segera konsultasikan keadaan ini kepada dokter anak.
Demikian usia ideal bayi bisa berjalan menurut Alodokter. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ada di 3 Benua, Onew SHINee Umumkan World Tour Solo Perdana dalam 17 Tahun
-
Hebohkan Penggemar, G-Dragon Ternyata Lebih Tua dari Ibu Yeon Hearts2Hearts
-
ZEROBASEONE Jadi Grup Selanjutnya yang Skip Jakarta dari Jadwal Konser
-
Siap Guncang Musim Panas, Key SHINee Dikonfirmasi Comeback Agustus 2025
-
Mengenang Cinta Masa Remaja yang Tak Lekang Waktu Lewat Lagu 18 oleh One Direction
Artikel Terkait
-
Kompaknya Ashanty dan Krisdayanti Nonton Konser BLACKPINK Bareng Anak-anak
-
CEK FAKTA: Ternyata Istri Simpanan Raul Lemos Telah Hamil Muda, Aurel Bertengkar?
-
Shinta Bachir Resmi Menikah Lagi, Irish Bella Belum Jenguk Ammar Zoni di Penjara
-
Ngakunya Cuman Bestie, Fuji dan Thariq Halilintar Bikin Heboh Usai Umbar Hal Ini Saat Di Mobil
-
Cek Fakta: Atta Halilintar dan Thariq Halilintar Mendadak Terseret Kasus Pidana, Benarkah?
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
Redmi Pad 2 Rilis di Indonesia, Tablet Murah Terbaru dari Xiaomi Dibanderol Rp 2 Jutaan
-
Honor Magic V5 Resmi Meluncur, HP Lipat Paling Tipis dan Ringan dengan Sistem Android 15
-
Sempat Diskip! Han So Hee Siap Gelar Fanmeeting di Jakarta Bulan Oktober
-
4 Gaya Elegan Minimalis ala Sana TWICE, Sontek untuk Kesempatan Spesial!
-
Representasi Perempuan di Layar Kaca: Antara Stereotip dan Realitas