Cuaca panas yang akhir-akhir ini mengintai beberapa wilayah di Indonesia seringkali mengganggu masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Cuaca yang sangat panas dapat menyerang siapa saja, dan kelompok risiko tertinggi adalah orang lanjut usia, penderita penyakit kronis, mereka yang jarang keluar rumah, dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan indeks sinar matahari ultraviolet (UV) di beberapa wilayah Indonesia dinyatakan “ekstrem” dari pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB. Data pemantauan harian BMKG untuk suhu maksimum saat ini berada pada kisaran 33 sampai 35 derajat celsius.
BACA JUGA: Sering Ditemui saat Lebaran, 4 Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Manis
Hary Tirto Djatmiko selaku Koordinator Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, mengatakan bahwa “Pola UV harian dipengaruhi oleh posisi dan waktu pergerakan matahari, serta kondisi tutupan awan pada suatu daerah. Hary memprediksikan paparan sinar matahari yang optimal pada daerah-daerah di Indonesia akan terjadi hingga bulan Juni mendatang”, ungkap Hary pada Rabu (12/04/2023).
Dengan kondisi panas yang ekstrem, dampak yang ditimbulkan bukan sekadar gerah dan keringat, beberapa masalah kesehatan biasanya akan muncul, lalu apa saja dampaknya terhadap kesehatan?
1. Heat cramps
Menurut Mayo Clinic Care, heat cramps adalah kejang otot yang menyakitkan dan tidak disengaja yang biasanya terjadi saat berolahraga berat atau berada di lingkungan yang panas. Gejala heat cramps biasanya meliputi kelelahan, nyeri dan kejang di bagian kaki, perut, juga tangan, serta keluarnya banyak keringat.
2. Sakit kepala
Pada saat terkena cuaca panas biasanya sebagian orang merasa sakit kepala atau pusing, hal ini biasa terjadi dikarenakan respons tubuh terhadap tekanan yang ditimbulkan oleh panas. Ketika terpapar panas, tubuh perlu mengatur suhunya dengan mengeluarkan keringat, apabila paparan cuaca panas berlangsung terus-menerus, sistem pengendalian temperatur tubuh akan gagal berfungsi, kemudian keringat akan keluar terus menerus dan tubuh akan kekurangan cairan sehingga menyebabkan sakit kepala.
BACA JUGA: Kerap Tidak Diketahui, Inilah Manfaat Jahe dan Kunyit Putih yang Sebenarnya
3. Dehidrasi
Cuaca panas seringkali menyebabkan dehidrasi karena tubuh akan kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat yang dikeluarkan oleh tubuh. Ketika mengalami dehidrasi fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik sehingga muncul gejala seperti kering pada bagian bibir, jantung berdetak lebih cepat, dan kelelahan.
4. Kulit terbakar
Paparan sinar matahari secara langsung bisa menyebabkan kulit terbakar. Luka bakar akibat sinar matahari ditandai dengan kemerahan, nyeri, dan kulit menjadi kering, gatal, serta akan mengelupas dalam beberapa hari.
Koordinator Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, menyarankan agar masyarakat menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan menggunakan cairan tabir surya dengan SPF 30+ antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
5. Heat stroke
Menurut Centers for Disease Control (CDC), heat stroke adalah penyakit terkait panas yang paling serius. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengontrol suhunya sendiri, lalu suhu tubuh naik dengan cepat, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak mampu mendinginkan dirinya sendiri.
Dalam kasus heat stroke, suhu tubuh bisa naik hingga 41 derajat celsius atau lebih dalam waktu 10-15 menit. Gejala heat stroke biasanya berupa sakit kepala, mual muntah, kelemahan otot dan kram, denyut nadi cepat dan lemah, serta kejang. Pada kondisi yang lebih parah heat stroke bisa menyebabkan kerusakan organ vital dan bahkan kematian.
BACA JUGA: Waspada! Ini Bahaya Meletakkan Ponsel di Atas Kepala saat Tidur
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi cuaca panas, yaitu:
1. Hindari aktivitas di luar ruangan, jika tidak memungkinkan gunakan tabir surya setiap ingin keluar rumah;
2. Penuhi kebutuhan mineral dalam tubuh dengan minum banyak cairan sebanyak 2 liter per hari;
3. Hindari menggunakan pakaian yang ketat serta berwarna gelap, dikarenakan pakaian berwarna gelap menyerap panas sehingga membuat suhu tubuh lebih panas;
4. Hindari aktivitas fisik yang berat pada siang hari, aktivitas fisik yang berat membuat tubuh lebih cepat lelah;
5. Hindari paparan sinar matahari dalam waktu yang lama, karena akan memicu sunburn.
Itu tadi dampak dari cuaca panas bagi tubuh dan kesehatan serta beberapa tips untuk menghadapi cuaca panas. Maka sebab itu penting untuk selalu memperhatikan perubahan cuaca di daerah tempat tinggalmu agar dapat beradaptasi dengan baik dan jangan menganggap sepele perubahan cuaca.
Artikel Terkait
-
Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir
-
Tanggal 12 November Hari Apa? Ini Sejarah Hari Ayah Nasional
-
11 Herbal untuk Kolesterol yang Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Mudah Ditemukan
-
Dampak La Nina: Ancaman Banjir dan Longsor Mengintai Indonesia
-
Prabowo Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, IDI Beri 12 Rekomendasi Penting
Health
-
Pro dan Kontra: Kebijakan Cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Benarkah Efektif?
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
Terkini
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
BamBam GOT7 Mundur dari Program Bam House, Digantikan Natty Kiss of Life
-
4 Ide Outfit Kasual ala Dayeon Kep1er, Stylish Setiap Hari Tanpa Ribet!
-
Daftar Pemain Timnas Jepang untuk Lawan Indonesia, Ada Rekan Setim Verdonk
-
Shin Tae-yong Terancam Dipecat Jika Timnas Indonesia Gagal Masuk 4 Besar?