Self-diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri berdasarkan gejala yang dirasakan, telah menjadi semakin umum di era digital saat ini. Meskipun mencari informasi tentang kesehatan secara online dapat memberikan manfaat dalam hal memahami kondisi medis tertentu, seringkali membuat diagnosis sendiri dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Menurut Ahmed & Stephen (2017), self-diagnose adalah proses dimana individu mengamati dalam diri mereka sendiri, gejala patologi dan mengidentifikasi penyakit atau gangguan tanpa konsultasi medis. Berikut adalah empat dampak buruk dari self-diagnosis:
1. Membuat kecemasan yang tidak perlu
Menurut Psikolog Persada (2021), self-diagnose pada kesehatan mental dapat membuat individu mengalami kecemasan berlebih. Ketika seseorang mencari gejala yang dirasakan secara online, mereka cenderung menemukan banyak informasi yang bertentangan dan membingungkan.
Hal tersebut dapat menyebabkan kekhawatiran berlebihan, ketakutan, dan kecemasan yang tidak perlu. Bahkan, banyak orang merasa bahwa mereka memiliki gejala yang lebih serius daripada yang sebenarnya karena mereka terlalu fokus pada informasi yang mereka temukan di internet.
2. Menjadi tidak akurat
Self-diagnosis dapat tidak akurat karena tidak didasarkan pada penilaian medis yang profesional. Dalam banyak kasus, diagnosis sendiri bisa salah karena gejala yang dialami dapat mengindikasikan banyak kondisi yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan diagnosis yang salah dan kesulitan untuk menentukan perawatan yang tepat.
BACA JUGA: 6 Tips Ampuh untuk Mengatasi Gejala Perut Kembung saat Menstruasi
3. Mengabaikan masalah yang mendasar
Mendiagnosis diri sendiri juga dapat menyebabkan seseorang mengabaikan masalah yang mendasar. Seringkali gejala tertentu bisa menjadi tanda atau indikasi dari masalah yang lebih serius, tetapi jika seseorang mengabaikan masalah tersebut karena telah membuat diagnosis sendiri, maka ia dapat kehilangan kesempatan untuk menerima perawatan yang sesuai.
4. Menunda perawatan yang tepat
Penelitian dari California Health Care Foundation pada 2013 menemukan bahwa di antara orang-orang yang mencari informasi terkait kondisi kesehatan mereka, hanya setengahnya yang benar-benar berkonsultasi dengan dokter. Dalam kasus tersebut, self-diagnosis dapat menyebabkan seseorang menunda perawatan yang tepat.
Ketika seseorang merasa yakin bahwa ia telah membuat diagnosis sendiri, maka ia cenderung menunda perawatan yang tepat dan mengandalkan pengobatan yang salah atau kurang efektif. Ini dapat memperburuk kondisi medis seseorang dan mengakibatkan perawatan yang lebih sulit atau lebih lama.
Dalam kesimpulannya, tidak bisa diragukan lagi bahwa self-diagnosis adalah sesuatu yang berbahaya dan berpotensi merugikan kesehatan Anda secara keseluruhan. Jangan biarkan ketakutan atau rasa malu menghalangi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter.
Perawatan yang tepat dan diagnosis yang akurat dapat membantu Anda mencapai kesehatan yang optimal dan hidup yang lebih baik. Ingatlah bahwa kesehatan adalah aset terpenting dalam hidup dan Anda berhak untuk merawatnya dengan benar. Jadilah bijak dan pertimbangkan langkah-langkah yang terbaik untuk kesehatan dan Anda akan menjadi lebih baik setiap hari.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
5 Cara Melindungi Diri dari Polusi Udara yang Makin Memburuk, Ini Tipsnya!
-
4 Zodiak yang Bakal Jadi Sahabat Sejati Virgo, Kamu Termasuk?
-
5 Tips Ramping Sehat Ala Rose BLACKPINK, Jangan Makan Makanan Enak Ini
-
Mengatasi Jerawat Punggung dengan Mudah, Ikuti 5 Tips Ini
-
Siapa Bilang Stretch Mark Gak Bisa Hilang? Coba Lakukan 5 Tips Alami Ini
Artikel Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Kerikil Kecil, Dampak Besar: Waspadai Ban Mobil Anda Agar Tak Celaka
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Hindari Makanan Ini Saat Lebaran Jika Punya Kolesterol Tinggi
Health
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
Terkini
-
Lezatnya Bakso Lava Aisyah, Pilihan Tepat untuk Pencinta Kuliner Pekanbaru
-
Gelar Konferensi Pers, Drama Kim Soo-hyun 'Knock-Off' Terancam Tak Tayang
-
Film Muslihat: Tipu Daya Iblis di Panti Asuhan, Siapa yang Akan Tersesat?
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca