Kabar mengejutkan datang dari keluarga Raffi Ahmad. Ibundanya, Amy Qanita, atau yang akrab disapa Mama Amy, dikonfirmasi tengah berjuang melawan sakit serius dan harus menjalani operasi di Singapura.
Raffi membagikan langsung kabar ini lewat unggahan emosional di akun Instagram @raffinagita1717 pada Jumat (12/9/2025). Dalam foto yang diunggah, Raffi bersama istrinya, Nagita Slavina, tampak mendampingi Mama Amy yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit Mount Elizabeth.
"Mohon doa untuk Mama tercinta yang akan menjalani operasi besok/lusa. Semoga diberikan kesehatan, kelancaran, dan ketenangan hati. Semoga kita semua selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Aamiin. Love u You Mom," tulis Raffi.
Presenter yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden itu kemudian mengungkapkan penyebab sakit yang dialami sang ibu. Menurutnya, Amy Qanita mengalami komplikasi kesehatan akibat saraf terjepit di kepala yang sudah lama diderita, hingga memicu penggumpalan darah ke area otak.
"Memang sudah lama ada saraf kejepit di kepala. Terus ada penggumpalan darah sudah sampai ke otak. Jadi di kepalanya itu sudah komplikasi," ujarnya.
Unggahan Raffi sontak menuai simpati luas. Ribuan doa dan dukungan dari warganet maupun rekan artis membanjiri kolom komentar.
Berikut versi yang sudah dirapikan dan lebih efektif tanpa pointer, tetap runtut dan mudah dipahami:
Saraf terjepit terjadi ketika saraf mendapat tekanan berlebih dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri, kesemutan, mati rasa, atau kelemahan. Saraf terjepit dapat muncul di berbagai bagian tubuh. Misalnya, hernia diskus di tulang belakang bagian bawah bisa menekan akar saraf dan menimbulkan nyeri yang menjalar ke kaki. Sementara itu, saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menimbulkan nyeri dan mati rasa pada tangan maupun jari, yang dikenal sebagai sindrom terowongan karpal.
Sebagian besar orang dapat pulih hanya dengan istirahat dan perawatan konservatif dalam beberapa hari hingga minggu. Namun, jika gejala berlanjut, tindakan medis hingga pembedahan mungkin diperlukan untuk meredakan nyeri.
Gejala saraf terjepit umumnya berupa mati rasa, nyeri tajam atau terbakar yang bisa menjalar ke area lain, rasa kesemutan seperti ditusuk jarum, kelemahan otot, serta sensasi kaki atau tangan yang sering “mati rasa”. Keluhan ini biasanya semakin terasa saat tidur. Jika gejala tidak kunjung membaik meski sudah melakukan perawatan sederhana, sebaiknya segera periksa ke tenaga kesehatan.
Saraf terjepit muncul akibat kompresi atau tekanan berlebihan pada saraf. Tekanan ini bisa berasal dari tulang, tulang rawan, otot, atau tendon. Pada sindrom terowongan karpal, misalnya, penyebabnya bisa karena pembengkakan selubung tendon, pembesaran tulang yang mempersempit terowongan, atau ligamen yang menebal. Beberapa kondisi lain juga dapat memicu saraf terjepit, seperti cedera, artritis reumatoid, obesitas, hingga gerakan berulang akibat pekerjaan atau olahraga. Jika tekanan berlangsung singkat, saraf biasanya pulih tanpa masalah. Namun bila dibiarkan, kondisi ini berisiko menimbulkan nyeri kronis hingga kerusakan saraf permanen.
Risiko saraf terjepit lebih tinggi pada perempuan, terutama karena ukuran terowongan karpal yang lebih kecil. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko meliputi taji tulang akibat osteoartritis, peradangan sendi karena artritis reumatoid, penyakit tiroid, diabetes, obesitas, kehamilan, hingga istirahat terlalu lama di tempat tidur.
Untuk mencegah saraf terjepit, penting menjaga postur tubuh, menghindari posisi yang memberi tekanan berlebihan dalam waktu lama, serta mengombinasikan latihan kekuatan dan fleksibilitas dalam olahraga rutin. Aktivitas berulang sebaiknya dibatasi dengan jeda istirahat yang cukup, dan menjaga berat badan ideal juga sangat membantu mengurangi risiko tekanan pada saraf.
Tag
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Kaget Gajinya Kini Lebih Kecil dari Bos LPS, Memang Berapa Sih?
-
Gelombang Kemarahan Gen Z: Dari Jakarta ke Kathmandu, Suara yang Tak Bisa Dibungkam
-
Akhirnya, Gerald Vanenburg Setuju dengan STY Terkait Masalah Timnas U-23 yang Satu Ini! Sadar?
-
Rumah Ludes Dijarah, Eko Patrio Kini Ngontrak dan Bantah Kabur ke Luar Negeri
-
Profil Komjen Dedi Prasetyo: Jenderal Profesor Calon Kuat Kapolri Pilihan Prabowo?
Artikel Terkait
Health
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Kaget Gajinya Kini Lebih Kecil dari Bos LPS, Memang Berapa Sih?
-
Gelombang Kemarahan Gen Z: Dari Jakarta ke Kathmandu, Suara yang Tak Bisa Dibungkam
-
Akhirnya, Gerald Vanenburg Setuju dengan STY Terkait Masalah Timnas U-23 yang Satu Ini! Sadar?
-
Rumah Ludes Dijarah, Eko Patrio Kini Ngontrak dan Bantah Kabur ke Luar Negeri
-
Profil Komjen Dedi Prasetyo: Jenderal Profesor Calon Kuat Kapolri Pilihan Prabowo?