M. Reza Sulaiman
Ilustrasi jerawat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Jerawat memang sering dianggap sebagai musuh bebuyutan kulit. Ia tidak hanya datang tanpa diundang, tapi juga meninggalkan jejak yang sulit dilupakan. Mulai dari muka yang terasa perih, wajah yang memerah, hingga proses penyembuhannya yang lama dan berbekas.

Saking frustrasinya, banyak orang akhirnya terjebak dengan berbagai mitos tentang cara mengatasi jerawat, dari yang terdengar masuk akal hingga yang paling aneh. Padahal, sebagian besar mitos yang beredar itu belum tentu benar dan malah bisa bikin kondisi kulit jadi makin runyam.

Nah, daripada kamu terjebak dengan mitos yang tidak jelas, lebih baik kamu simak penjelasan langsung dari ahlinya, dr. Vidyani Adiningtyas, Sp.DVE, pada acara CeraVe Acne Academy, Selasa (30/9/2025).

1. Mitos: Jerawat Cuma 'Penyakit' Remaja

Rupanya, banyak orang yang masih terjebak dengan mitos yang satu ini. Nyatanya, jerawat bukan hanya masalah remaja yang sedang puber. Siapa saja bisa mengalami jerawat, bahkan termasuk bayi. Tidak peduli apa gendermu dan berapa usiamu, masalah jerawat tetap dapat menyerang.

“Karena nggak cuman remaja aja yang mengalami masalah jerawat. Bahkan dewasa muda sampai dewasa agak tua. Termasuk bayi itu juga, namanya infantile acne. Jadi, artinya jerawat itu bisa dialami oleh siapa saja dan juga tidak terbatas oleh gender,” jelas dr. Vidyani.

2. Mitos: Harus Pakai Produk yang Keras Biar Cepat Kempes

Rasanya, kalau punya permasalahan jerawat, pasti ingin cepat-cepat bisa kempes. Logikanya, butuh produk yang "keras" untuk melawannya, apalagi karena jerawat seringkali kita kaitkan dengan minyak berlebih.

Tapi, nyatanya, bahan yang terlalu keras justru dapat merusak skin barrier dan membuat kulit jadi lebih sensitif.

Kamu bisa pakai bahan aktif yang efektif tapi tetap gentle, misalnya seperti salicylic acid, retinol, niacinamide, sulfur, AHA/BHA, atau clay. Pemakaian ceramide juga ternyata sangat penting untuk menjaga lapisan pelindung kulit agar tetap sehat selama proses penyembuhan.

“Ternyata gentle juga aktif kok ingredients-nya untuk menumpas jerawat. Jadi kita bisa tetap merawat kulit, skin barrier tetap terjaga dengan baik, tapi acne-nya juga bisa di-treat,” ucapnya.

3. Mitos: Pasta Gigi dan Bawang Putih Bisa Menghempaskan Jerawat

Mitos yang satu ini mungkin pernah kamu dengar setidaknya sekali melalui video hacks di TikTok. Tapi sebelum kamu coba, lebih baik baca dulu penjelasan ini. Rupanya, cara-cara "ajaib" ini tidak teruji secara klinis dan malah bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan infeksi.

“Ini menarik banget karena di 2025 ini masih ada juga yang menggunakan bawang putih untuk mengatasi jerawatnya. Dan kulitnya bukannya jadi sembuh, malah menimbulkan bopeng yang menambah masalah,” tambahnya.

Jadi, sebaiknya kamu gunakan produk perawatan kulit yang sudah teruji klinis agar lebih aman dan efektif.

4. Mitos: Cukup Pakai 'Acne Patch' Saja

Faktanya, acne patch hanya berfungsi sebagai pendukung, bukan solusi utama. Patch memang dapat membantu untuk mengurangi peradangan pada jerawat kecil dan melindunginya dari kotoran.

Tetapi, ia tidak dapat menggantikan rutinitas skincare untuk masalah jerawat secara keseluruhan. Perawatan tetap harus kamu lakukan setiap hari secara menyeluruh, dari pembersih hingga pelembap.

5. Mitos: Tidak Perlu Konsultasi ke Dokter Kulit

Nah, rupanya hanya sedikit pasien jerawat yang mencari bantuan dari dermatolog. Padahal, konsultasi bisa membantumu untuk menemukan penyebab spesifik dari jerawatmu, seperti faktor hormon, pola hidup, atau produk yang tidak cocok.

Konsultasi menjadi semakin penting ketika jerawat sudah semakin parah dan mulai meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.