M. Reza Sulaiman
ilustrasi makan tengah malam. (Shutterstock)

Makan merupakan kebutuhan utama manusia, namun sering kali dianggap sebagai hal sepele dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, kebiasaan kita saat makan memiliki dampak besar terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Masalahnya tidak hanya soal apa yang dikonsumsi, tetapi juga kapan kita makan, seberapa sering, dan bagaimana cara kita mengonsumsinya.

Tanpa disadari, gaya hidup modern membuat banyak orang terjebak dalam kebiasaan makan yang buruk, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan dalam jangka panjang.

1. Makan Terlalu Larut Malam

Salah satu kebiasaan makan yang paling umum adalah makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Ketika tubuh seharusnya bersiap untuk beristirahat, sistem pencernaan justru dipaksa bekerja. Akibatnya, kualitas tidur menurun dan tubuh tidak bisa memulihkan diri secara optimal.

Makan larut malam juga berkaitan dengan gangguan metabolisme, peningkatan berat badan, serta risiko penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan jantung. Idealnya, makan malam dilakukan dua hingga tiga jam sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu untuk mencerna makanan dengan baik.

2. Melewatkan Waktu Makan

Kesibukan sering menjadi alasan seseorang melewatkan waktu makan, terutama sarapan atau makan siang. Padahal, kebiasaan ini dapat menyebabkan kadar gula darah turun sehingga tubuh menjadi lemas, sulit berkonsentrasi, dan membuat emosi tidak stabil.

Selain itu, melewatkan makan justru meningkatkan kemungkinan makan berlebihan di waktu berikutnya karena rasa lapar yang menumpuk. Pola ini membuat tubuh kesulitan menjaga keseimbangan energi sepanjang hari.

3. Makan Terlalu Cepat

Banyak orang makan dengan terburu-buru tanpa benar-benar menikmati makanannya. Makan terlalu cepat membuat otak tidak memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang dari tubuh. Akibatnya, seseorang cenderung makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Selain memicu kenaikan berat badan, kebiasaan ini juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan.

4. Makan Tanpa Sadar dan Pengaruh Emosi

Makan sambil menonton televisi, bekerja, atau menggunakan ponsel membuat seseorang makan tanpa sadar. Fokus yang terbagi menyebabkan kita tidak memperhatikan porsi dan rasa kenyang. Kebiasaan ini sering kali berkaitan dengan kondisi emosional, seperti stres, bosan, atau lelah.

Dalam situasi tersebut, makanan dijadikan pelarian, bukan kebutuhan fisik. Akibatnya, pilihan makanan cenderung tidak sehat dan dikonsumsi secara berlebihan.

5. Frekuensi dan Pola Makan yang Tidak Teratur

Pola makan yang tidak konsisten, seperti jadwal makan yang berubah-ubah setiap hari, dapat mengganggu ritme alami tubuh. Tubuh bekerja lebih baik ketika memiliki pola yang teratur, termasuk dalam hal makan.

Ketidakteraturan dapat memengaruhi metabolisme, hormon lapar, dan tingkat energi harian sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan.

(Florian Aiko)