Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | alif izzul haq
Ilustrasi penulis (Pixabay/startupphotos)

Menulis bagi segelintir orang merupakan hobi yang sangat menyenangkan. Tulisan yang ditulis pun bermacam-macam, dari sebuah artikel ringan sampai dengan naskah novel yang siap diterbitkan menjadi sebuah buku.

Akan tetapi, menerbitkan sebuah naskah cerita sampai menjadi sebuah buku merupakan hal yang tidak mudah. Ada banyak kriteria yang harus terpenuhi ketika ingin menerbitkan sebuah buku.

Banyak penulis yang naskahnya ditolak oleh penerbit karena tidak sesuai dengan kriteria. Penolakan tersebut memang terasa menyakitkan, tapi sebagai penulis kamu jangan menyerah karena tulisanmu ditolak.

Berikut 5 hal yang harus kamu lakukan ketika tulisanmu ditolak oleh penerbit.

1. Membaca lebih banyak buku

Dengan membaca lebih banyak buku kembali kita dapat membandingkan tulisan kita dengan buku tersebut. Tujuan dari membandingkan buku kita adalah untuk mengetahui di mana letak kekurangan buku kita. Kita juga dapat mendapatkan referensi dan kosakata baru dari buku yang kamu baca.

2. Berdiskusi dengan ahlinya

Sama seperti hal yang pertama, tujuan kita berdiskusi dengan penulis yang lebih ahli adalah untuk meminta tanggapan terkait tulisan yang kita tulis. Apakah ada kekurangan dari tulisan yang kita tulis dan bagaimana cara memperbaiki tulisan kita.

Selain itu, kita dapat meminta saran kepada penulis yang ahli tentang bagaimana caranya membuat tulisan kita menjadi menarik dan diterima oleh penerbit.

3. Merevisi naskah

Setelah kita membaca banyak buku lain dan berdiskusi dengan penulis yang ahli, kita dapat mengetahui letak kekurangan dari naskah yang kita miliki.

Langkah selanjutnya setelah kita mengetahui kekurangan naskah kita adalah merevisinya dan meningkatkan kualitas naskah kita. Dengan meningkatkan kualitas naskah kita dibandingkan sebelumnya membuat naskah kita memiliki kesempatan untuk diterima oleh penerbit.

4. Mengirim ke penerbit lain

Jika kita sudah mencoba mengirimkan naskah kita ke penrbit dan kembali ditolak, alangkah baiknya kita mengirimkan ke penerbit lain. Karena terkadang kriteria tulisan yang diterima setiap penerbit memiliki perbedaan, bisa jadi naskah yang kita tulis sudah sesuai dengan kriteria dari penerbit lain.

5. Tetap semangat dalam menulis

Hal ini tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan empat hal sebelumnya. Jika naskah kita sudah ditolak berkali-kali itu berarti kita masih memiliki kekurangan dalam skill menulis.

Hal yang harus kita lakukan adalah tetap semangat dan terus belajar tentang skill penulisan. Tidak hanya belajar teori kita juga harus terus mengasah skill penulisan secara praktik.

Itulah 5 hal yang dapat dilakukan ketika naskah ditolak oleh penerbit. Setelah membaca informasi ini, jangan pernah menyerah lagi ketika tulisanmu ditolak oleh penerbit dan teruslah belajar tentang skill penulisan agar suatu saat nanti naskahmu dapat diterima oleh penerbit.  

alif izzul haq