Bintang Timnas Jepang, Takefusa Kubo mengakhiri karirnya di Real Madrid dan hijrah ke Tim Spanyol lainnya yaitu, Real Sociedad. Sebab, di Real Madrid dirinya jarang mendapat menit bermain dan sering dipinjamkan ke klub Spanyol lainnya untuk mendapat menit bermain yang cukup.
Kubo dipinjamkan ke Mallorca, Villarreal, dan Getafe demi menambah menit bermain yang cukup, namun selama peminjaman, Kubo tidak mendapat hasil yang maksimal. Di Mallorca, Kubo hanya mencetak 1 gol dari 28 pertandingan. Kemudian di Getafe, Kubo hanya menyumbang 1 gol dari 18 pertandingan, sedangkan di Villareal hanya bisa menyumbang 1 gol dari 18 pertandingan.
1. Merapat ke Real Sociedad
Real Sociedad dan Real Madrid telah mencapai kesepakatan transfer Kubo. Kubo dikontrak selama lima musim hingga tahun 2027, Real Sociedad harus menebus Kubo senilai 6,5 juta euro atau sekitar Rp99miliar. Selain itu, Real Madrid juga memiliki hak 50% kepemilikan atas bintang Jepang tersebut.
Setelah itu Kubo akan menjalani tes pemeriksaan kesehatan di Policlinica Gipuzka pada Rabu (20/7) waktu setempat. Kemudian akan menandatangani kontrak dan akan diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Txuri urdin.
2. Menimba ilmu di akademi Barcelona
Saat berumur sepuluh tahun, Kubo bergabung dengan akademi Barcelona pada tahun 2011, di sana ia menggembleng kemampuan skillnya di akademi Barcelona, yaitu La Masia selama 4 tahun. Di La Masia ia mampu mengoleksi 74 gol selama semusim, hal tersebut membuat Kubo banyak diincar oleh klub top Eropa.
Namun, FIFA mengetahui pelanggaran transfer ilegal dari Barcelona yang menandatangani pemain di bawah umur. Oleh sebabnya, Kubo harus meninggalkan Barcelona dan kembali ke Jepang dan bergabung ke Tokyo FC.
3. Melanjutkan karirnya di Real Madrid
Setelah berkiprah di Liga Jepang, Kubo kembali melanjutkan karirnya di Eropa yaitu, Real Madrid pada tahun 2019. Hal tersebut membuat Kubo dicemooh oleh penggemar Blaugrana, karena ia sempat menimba ilmu di Barcelona yang mana merupakan rival abadi Real Madrid.
Sayangnya, Kubo tidak dapat bersaing dengan skuad Real Madrid, alhasil, ia dipinjamkan ke berbagai klub untuk mendapat menit bermain yang cukup. Setelah beberapa kali dipinjamkan, ia memutuskan untuk hengkang dari Real Madrid dan melanjutkan karirnya bersama Real Sociedad.
4. Dijuluki "Messi asal Jepang"
Pada awal kemunculannya, banyak para penggemar sepak bola takjub akan kemampuannya yang bisa menarik pemain lawan sehingga menciptakan ruang yang kosong dan kecepatannya yang bisa melewati lawan dengan mudah. Kemampuannya yang ia miliki dinilai seperti bintang Argentina, Lionel Messi.
Oleh karena itu, ia dijuluki "Messi asal Jepang", umurnya yang baru menginjak usia 21 tahun tetapi, selalu menjadi andalan di tim manapun yang ia bela, termasuk di timnas Jepang. Di level timnas, Kubo pertama kali masuk ke skuad timnas senior Jepang saat berusia 17 tahun, hal ini menjadi salah satu hal yang menunjukan kualitas Kubo yang tidak perlu diragukan lagi untuk bermain di liga top Eropa.
5. Pernah bermain di Indonesia
Take Kubo pernah bermain di Indonesia sebanyak dua kali pada tahun 2018, Kubo pertama kali datang ke Indonesia dalam rangka laga persahabatan J-League Asia Challenge 2018, yaitu memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang. Pada laga ini Kubo yang kala itu masih memperkuat FC Tokyo berhasil menaklukan kampiun Liga 1 Indonesia Bhayangkara FC dengan skor 4-2, pada laga ini Kubo berhasil menjadi Man Of The Match karena berhasil menyumbang dua gol Tokyo FC.
Pada kesempatan yang kedua, Kubo datang ke Indonesia untuk membela timnas Jepang pada Piala Asia U-19 di Indonesia. Pada babak perempat final Jepang berhadapan dengan Indonesia, pada laga itu Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 2-0, meskipun Kubo tidak mencetak gol tetapi, Kubo sangat merepotkan lini belakang dari Timnas Indonesia. Di turnamen ini Kubo hanya bisa mengantarkan timnas Jepang hingga babak semi final karena takluk dengan Arab Saudi dengan skor 2-0.
Itulah 5 fakta tentang wonderkid asal tirai bambu Takefusa Kubo, ia menjadi pemain asal Asia yang melanjutkan karir profesional di liga Eropa. Hal ini bisa mendorong pemain asal asia lainnya untuk bisa berkarir di liga Eropa karena, liga di Eropa memiliki fasilitas dan fundamental yang sangat membantu untuk meningkatkan karir profesionalnya di liga top Eropa.
Baca Juga
-
5 Mantan Gelandang Spanyol yang Menjadi Pelatih Sukses, Ada Mikel Arteta
-
5 Mantan Pemain Real Madrid yang Bermain di La Liga pada Musim 2023/2024
-
5 Kakak Beradik yang Menjadi Pemain Sepak Bola Terkenal, Ada Florentin Pogba dan Paul Pogba
-
Deretan Pemain Asal Amerika Serikat yang Pernah Merumput di Serie A
-
5 Wajah Baru yang Tampil Bersinar Saat Ajang Piala Dunia 2022
Artikel Terkait
-
Erick Thohir Berandai-andai Timnas Indonesia Pecundangi Jepang, Mampukah?
-
Kiprah Musikal Ricky Siahaan, Gitaris Seringai Meninggal Dunia saat Tur di Jepang
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
-
Baper, Film Jepang 'The Blue Skies at Your Feet': Cinta, Waktu dan Air Mata
-
Ditolak Korea Selatan, Rivan Nurmulki Jadi MVP di Liga Voli Jepang
Hobi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
Terkini
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance