Perjalanan Australia di gelaran Piala Dunia Qatar 2022 akhirnya harus terhenti pada babak 16 besar. Melawan tim favorit juara Argentina di Ahmad bin Ali Stadium Al Rayyan Qatar, Mathew Leckie dan kolega harus angkat koper dari perhelatan setelah kalah 1-2 dari Lionel Messi dan kawan-kawan.
Bertanding melawan Argentina, Australia yang kalah di segala lini harus bertarung mati-matian demi bisa mengamankan jala gawang mereka dari kebobolan. Dalam rilisan fifa.com, The Socceroos hanya mampu mendapatkan 35 persen penguasaan bola.
Angka itu dengan Argentina yang bisa mencapai 65 persen penguasaan. Maka tak mengherankan jika kiper Mathew Ryan dan kolega harus berjibaku menyelamatkan gawangnya dari bombardir serangan Tim Tango.
Benar saja, meski telah bertahan mati-matian, gawang Australia pada akhirnya kebobolan pada menit ke 35. Mengurung pertahanan Australia, Lionel Messi yang melakukan kerja sama umpan-umpan pendek di sekitaran area penalti Australia berhasil melepaskan tembakan menyusur tanah yang tak mampu diselamatkan oleh sang penjaga gawang.
BACA JUGA: Usia Tak Lagi Muda, tapi 5 Pemain Masih Jadi Andalan di Piala Dunia 2022
Mimpi buruk bagi tim Oceania yang lolos ke putaran final Piala Dunia sebagai perwakilan AFC tersebut kembali terjadi pada menit 57. Bermain-main dengan bola di pertahanan sendiri, pemain Australia kembali mendapatkan hukuman sadis dari Argentina.
Mathew Ryan yang mendapatkan operan bola dari pemain bertahan Australia, diganggu oleh Rodrigo de Paul, hingga tak mampu memberikan umpan yang baik dan mengarah ke Julian Alvarez. Bak mendapatkan durian runtuh, pemain bernomor punggung 9 tersebut tak menyia-nyiakan peluang dan berhasil menjebol gawang Australia kali kedua. Australia baru bisa menyamakan kedudukan ketika pertandingan berjalan 77 menit melalui gol bunuh diri dari Enzo Fernandez.
Kekalahan Australia di babak 16 besar ini membuat mereka gagal memperbarui catatan manis selama menjadi peserta putaran final. Sejauh ini, catatan terbaik Australia di ajang Piala Dunia adalah dengan lolos ke putaran kedua alias 16 besar di edisi 2006 yang digelar di Jerman.
Saat itu, langkah Australia terhenti di babak 16 besar setelah dikandaskan oleh Italia dengan skor tipis 0-1. Italia sendiri pada akhirnya menjadi kampiun di edisi tersebut setelah melakoni laga thriller melawan Prancis di final.
Baca Juga
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Tak Perlu Bersusah Payah, 3 Timnas Indonesia Sudah Pasti Lolos ke Putaran Final Piala Asia
-
Mengenang Diogo Jota, Ternyata sang Pemain Pernah Bertarung dengan Penggawa Garuda
-
GegerIsu Naturalisasi, Media Vietnam Berikan Contoh Hukuman yang Bisa Didapatkan Malaysia
-
Diterpa Rumor Naturalisasi Ilegal, Pejabat FAM Ramai-Ramai Berikan Klarifikasi! Panik?
Artikel Terkait
-
Apa Hebatnya Patricio Matricardi? 'Raksasa' Asal Argentina yang Didatangkan Persib
-
Erling Haaland Koleksi 300 Gol, Resmi Lampaui Capaian Dua Pemain Bintang!
-
Kapan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Pensiun?
-
Persijap Jepara Kontrak Alexis Gomez, Gelandang Argentina Penuh Pengalaman!
-
5 Destinasi Terbaik di Australia Barat, dari Alam, Petualangan, dan Keajaiban Laut
Hobi
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Mochizuki Gagal Bawa Timnas Putri ke Piala Asia, Nasibnya di Ujung Tanduk?
-
Frank Van Kempen Antusias Gabung dalam Proyek Besar Sepak Bola Indonesia
-
Telmo Castanheira Ungkap Sosok yang Membuatnya Tertarik Bela Persik Kediri
Terkini
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama China Rose and Gun yang Dibintangi Xuan Lu
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis