Tak hanya dianugerahi skill dan karier yang gemilang, Hakim Ziyech ternyata juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Baru-baru ini beredar kabar bahwa bintang Chelsea tersebut bahkan merelakan bayarannya selama membela tim nasional Maroko untuk didonasikan kepada orang-orang yang tak mampu di Maroko.
Dilansir dari The South African, pemain yang juga pernah membela klub Belanda, Ajax tersebut dikabarkan mendonasikan seluruh gaji hasil bermain di lapangan hijau saat membela Maroko kepada sebuah organisasi amal.
Hal ini senada dengan pernyataan yang dilontarkan oleh jurnalis Maroko, Khaled Beydoun yang mengatakan bahwa pemain berusia 29 tahun itu benar-benar memiliki hati yang mulia untuk membantu saudara sesamanya yang berkekuranagn di Maroko.
“Bintang Maroko, Hakim Ziyech tidak pernah mengambil sepeser dollar pun ketika ia bermain untuk negaranya (sejak 2015). Dia mendonasikan seluruh gajinya untuk staff tim dan keluarga miskin di negara asalnya, Maroko,” tulis cuitan Khaled Beydoun di Twitter pada (9/12/2022).
Tak sampai disitu, Hakim Ziyech juga memilih untuk mendonasikan seluruh bonus yang diterimanya ketika bermain bersama timnas Maroko di gelaran Piala Dunia 2022 dengan total hadiah sekitar 5 miliar rupiah.
BACA JUGA: Ekspresi Lesti Kejora Saat Hadiri Acara Sendiri Jadi Sorotan, Sedih Rizky Billar Gak Ikut?
“Hakim Ziyech, Bintang Maroko mendonasikan seluruh bonus #PialaDunianya ($325.000) untuk orang-orang miskin atau berkekurangan di Maroko. Tim ini sangat bersejarah dalam berbagai level,” imbuh Khaled Beydoun.
Hakim Ziyech merupakan pemain kelahiran Belanda berketurunan Maroko. Ia memulai karier profesionalnya pertama kali dengan bergabung bersama klub Heerenveen dan debut di tahun 2012. Setelah itu ia tercatat beberapa kali pindah klub di Belanda. Kehebatan skill Hakim Ziyech bermain bersama Heerenveen dan Twente membuatnya sempat dipanggil untuk bermain bersama tim nasional Belada pada 2012 hingga 2014.
Kemampuannya kemudian semakin berkembang pesat ketika bergabung bersama Ajax pada 2016 dan menandatangani kontrak selama lima tahun. Kemudian pada 2020 Chealsea mendatangkan Hakim Ziyech ke Liga Inggris. Melihat peluang besar dari Hakim Ziyech, timnas Maroko tak menyia-nyiakan bakat dari pemain keturunan negara mereka dan bergegas mengajaknya bergabung di Maroko.
Di tahun 2015, Hakim Ziyech resmi memperkuat timnas Maroko dan sukses membawa Singa Atlas ke Piala Dunia 2018. Hingga kini, Hakim Ziyech masih setia bersama Maroko dan bahkan berhasil membawa timnya hingga ke putaran semifinal Piala Dunia 2022.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Baca Juga
-
5 Fakta Menarik Nam Ji Hyun, Aktris Berbakat Pemeran K-Drama Good Partner
-
3 Karakter Cowok Green Flag di Drama Korea Welcome To Samdalri, Bikin Meleleh!
-
3 Drakor Baru yang Angkat Tema soal Lika-liku Perceraian, Penuh Pesan Moral
-
4 Pesona Shin Eun Soo di 'Twinkling Watermelon', Bicara Pakai Bahasa Isyarat!
-
4 Film Beragam Genre Dibintangi Dwi Sasono di 2023, Terbaru 'Budi Pekerti'
Artikel Terkait
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
Tegas! Nova Arianto Minta Evandra Florasta Cs Lupakan Euforia Piala Dunia U-17
-
Timnas Indonesia 'Terbang' ke Piala Dunia U-17, Peran Liga Jadi Sorotan
-
Piala Asia U-17: 2 Wakil ASEAN Berpotensi Temani Indonesia Melaju ke Piala Dunia
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan
Hobi
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
Bukan Cuma Taktik dan Strategi, Fakta Ini Buktikan Nova Arianto Benar-Benar Murid Sejati STY
Terkini
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis