Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ariya Gesang
ilustrasi menulis novel (pixabay.com/voltamax)

Setelah menerbitkan novel melalui penerbit, mungkin kita akan bertanya-tanya apakah royalti yang kita dapatkan cukup untuk mengajak emak kita pergi ke Dufan atau tidak? Ya, siapa yang tidak senang jika penghasilan yang didapat dari hobi lumayan banyak? Menyelesaikan satu novel biasanya membutuhkan waktu satu bulan lebih, bahkan banyak dari kita yang rela begadang untuk menulis sampai pagi. Sangat disayangkan jika ternyata novel yang kita terbitkan tidak membuahkan hasil sama sekali, alias tidak laku.

Sebenarnya apa saja sih yang membuat novel kita tidak laku? Tentu ada beberapa faktor yang membuat novel kita tidak laku, salah satunya adalah karena kover atau blurp yang kurang menarik minat pembaca. Lalu, apa saja yang membuat novel kita bisa laris di pasaran? Sehingga kita bisa mengajak emak pergi ke Dufan. Nah, berikut 3 hal yang membuat novel kita laris:

1. Memenangkan Lomba Bergengsi

Setiap tahun akan ada perlombaan yang diadakan oleh penerbit-penerbit terkenal entah indi ataupun mayor. Genre dan temanya pun beraneka ragam, biasanya tergantung dari momen yang sedang terjadi di hari itu. Nah, jika kita berhasil memenangkan lomba tersebut, maka akan ada banyak orang yang melihat kita sebagai juara, termasuk peserta dan penerbit-penerbit lainnya.

Saat novel kita sedang dalam proses penerbitan pun akan banyak orang yang menunggunya. Itulah keuntungan dari mengikuti lomba, karena itu ikutilah jika ada lomba menulis novel yang bergengsi. Jangan takut kalah, kita bisa mencobanya lagi dan lagi. Jika konsisten, suatu saat pasti bisa memenangkannya.

2. Viral

Judul novel yang unik ataupun aktivitas kita yang viral di media sosial dapat membuat novel kita laku keras di pasaran. Tentunya jika keviralan kita termasuk ke dalam hal yang positif, ya.

BACA JUGA: GoCar Luxe Resmi Diluncurkan, Bikin Pengguna Lebih Nyaman dengan Mobil yang Mewah

Poin ini memang memerlukan 50% faktor keberuntungan, tapi namanya keberuntungan bisa datang pada siapa pun dan kapan pun. Rajin-rajinlah melakukan hal yang positif di media sosial, dengan begitu nama kita akan dikenal baik oleh banyak orang.

3. Rajin Mempromosikannya

Menulis novel tidak cukup sampai setelah kita menerbitkannya saja, tapi kita juga harus mempromosikan karya kita setiap hari kepada banyak orang. Gunakanlah media sosial yang kita punya untuk mempromosikannya, ikuti acara seni yang diadakan di sekitar tempat tinggal kita dan sempatkan waktu untuk mempromosikannya.

Jika kita giat mempromosikan, maka orang akan semakin penasaran pada karya kita. Mereka yang awalnya ragu untuk membeli pun lama-lama jadi membeli novel kita. Sebab, judul dan kover novel kita sudah tertanam di pikiran banyak orang setelah melihat promosi kita di beranda media sosial mereka.

Itulah 3 hal yang membuat novel kita laris. Jadi, perjuangan kita tidak hanya berhenti saat novel sudah diterbitkan saja. Ada banyak cara untuk mempromosikan novel kita, dari mulai mengunggahnya di media sosial sampai mengadakan kelas gratis. Meskipun nantinya kita memiliki ide untuk menulis novel lagi dan membuat kita sibuk, tetap luangkan waktu untuk mengusahakan novel kita yang lama agar terjual banyak di pasaran. Sebab, dengan pembelian yang laris, maka novel-novel kita berikutnya bisa bernasib sama. 

Video yang Mungkin Anda Suka.

Ariya Gesang