Persiapan maksimal demi pencapaian prestasi terbaik di perhelatan Piala Dunia U-17 terus dilakukan oleh kubu PSSI. Tak lepas tangan pasca menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-17, induk sepak bola Indonesia tersebut juga memberikan pelatih pendamping yang memiliki kelas tersendiri.
Disadur dari laman bolatimes.com (4/7/2023) setelah menginstruksikan kepada Indra Sjafrie dan Shin Tae Yong untuk membantu tugas-tugas Bima Sakti, PSSI juga meminta legenda Chelsea, Dennis Wise untuk menjadi pendamping coach Bima. Tak berhenti sampa di sana, mantan pelatih Timnas Indonesia yang kini menangani Persib Bandung, Luis Milla untuk terlibat pula dalam persiapan skuat Piala Dunia U-17.
BACA JUGA: Jadwal Pertandingan Liga 1 Pekan Kedua Bulan Juli 2023
Lantas, apa sih kelebihan dalam taktik permainan yang dimiliki oleh Luis Milla, sehingga PSSI memintanya untuk terlibat dalam pembangunan skuat proyeksi Piala Dunia?
Jika teman-teman melihat gaya permainan dari Persib Bandung di kompetisi Liga 1 Indonesia dua musim terakhir, atau mengikuti masa kepelatihan Luis Milla saat menangani timnas Indonesia, pasti sudah memahami konsep permainan yang dikembangkan oleh pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut.
Sejauh ini, taktik permainan dari mantan pelatih Timnas Indonesia di ajang Asian Games 2018 tersebut masih berpakem pada tiki-taka khas spanyol, di mana lebih mengedepankan permainan bola-bola bawah dari kaki ke kaki dipadu umpang mengejutkan ke sisi permainan.
BACA JUGA: Para Rival Masih Bermasalah, Waktunya STY Bawa Timnas Rajai Piala AFF U-23?
Dengan konsep permainan seperti ini, Luis Milla akan menjadikan lini tengah timnya sebagai "dapur pacu permainan", di mana semua peluang dikreasikan, dan semua ancaman dari kubu lawan dinetralisir. Maka, tak mengherankan jika permainan Luis Milla ini memiliki kelebihan dengan sibuknya lini tengah tim dalam mengelola permainan.
Satu hal yang menjadikan kelebihan dari pelatih yang satu ini adalah, konsepnya dalam menjalankan permainan dengan gaya possession atau penguasaan bola. Sekuat apapun musuh yang dihadapi, sang pelatih kerap menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk berani melakukan holding the ball, dan memainkannya demi bisa mengontrol permainan.
Alasannya jelas, ketika timnya berhasil mengontrol permainan, dapur pacu di lapangan tengah akan bermain lebih maksimal dan tentu saja kans menciptakan peluang jadi lebih besar.
Semakin penasaran dengan permainan Timnas U-17 bukan? Kita tunggu saja prosesnya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
-
Persib Bandung Bersedih: Ini yang Terjadi dalam Pertandingan Melawan Arema FC Semalam
-
Luis Milla Ungkap dan Akui Hal Ini Usai Kemenangan Persib di Depan Mata Atas Arema Pupus
-
Persib Dibobol Arema FC Saat Marc Klok Ditarik, Luis Milla Akui Pergantian yang Salah
-
Kemenangan Persib Bandung Dibatalkan Arema FC, Luis Milla Akui Bikin Kesalahan, Apa Itu?
-
Simak Bobotoh: Luis Milla Mengaku Salah Ganti Pemain saat Ditahan Imbang Arema
Hobi
-
Irsyad Maulana Tetap Bersyukur Meski Semen Padang Gagal Raih Poin Sempurna
-
Carlos Eduardo Incar Cleansheet, Persija Pantang Remehkan Malut United
-
Sisi Lain Unggahan Buku: Bukan Pamer, Tapi Bentuk Dokumentasi dan Motivasi
-
BRI Super League: Johnny Jansen Tidak Fokus pada Satu Pemain Persebaya
-
PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Liga 1, Bupati Utarakan Komitmen Pemkab!
Terkini
-
Sinopsis Typhoon Family, Drama Korea Terbaru Lee Jun Ho dan Kim Min Ha
-
Sinopsis Drama China Duel on Mount Hua: Nine Yin True Sutra, Tayang di WeTV
-
Dapat Lampu Hijau dari Netflix, Serial Dept. Q Resmi Lanjut ke Season 2
-
9 Tahun Dilarang, China Beri Peluang untuk Gelar Konser Kpop Lagi
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi