Skuat Garuda Pertiwi Timnas Indonesia U-19 wanita harus terhenti langkahnya di babak empat besar perhelatan Piala AFF U-19. Disadur dari laman pssi.org, Indonesia yang berstatus sebagai tuan rumah tak berdaya menghadapi gempuran Thailand di babak semi final. Alhasil, di akhir pertandingan, Indonesia pun harus rela diberondong dengan tujuh gol.
Namun tak ada yang perlu dikecewakan secara berlarut-larut. Pasalnya, terdapat beragam hal yang membuat kita harus memaklumi kekalahan yang diterima oleh Anak-anak Garuda Pertiwi tersebut.
1. Indonesia Harus Bermain dengan 10 Orang
Alasan pertama mengapa kita harus menerima kekalahan dari Thailand adalah karena Indonesia harus bermain dengan 10 orang hampir di sepanjang jalannya pertandingan.
Seperti dilansir dari laman Suara.com (14/7/2023), semenjak menit keempat pertandingan, tuan rumah harus kehilangan kiper Fani karena mendapatkan kartu merah dari wasit pemimpin jalannya laga.
Dengan sisa 86 menit dan bermain dengan 10 orang, tentu bukan tugas yang mudah untuk menahan Thailand yang tengah on fire pada turnamen kali ini.
2. Level Thailand Bukanlah Asia Tenggara
Mau diakui ataupun tidak, level persepakbolaan wanita Thailand saat ini bukan lagi di tataran Asia Tenggara. Mereka bahkan sudah menjadi langganan turnnamen di level benua Asia dan pernah mencapai prestasi tertinggi di tahun 2004 dengan menjadi empat tim terbaik. Tak hanya itu, di tahun yang sama mereka juga lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 wanita.
Untuk ajang AFF U-19? Mereka pernah pula menjadi juara di edisi inaugurasi pada tahun 2014 lalu. Selebihnya, selalu lolos ke fase empat besar gelaran.
3. Tak Adanya Liga Sepak Bola Wanita di Indonesia
Salah satu alasan utama mengapa sepak bola Indonesia kalah kualitas di laga semi final adalah tak adanya Liga Sepak Bola Wanita di negeri ini. Tentu saja ini adalah hal yang sangat masuk akal.
Pasalnya, Timnas yang baik, akan dibentuk melalui sistem kompetisi yang baik. Thailand membuktikan hal tersebut. Para pemain yang tampil untuk Thailand, adalah mereka yang tampil reguler di Liga Wanita dalam negeri.
4. Pencapaian Terbaik Timnas Putri Indonesia
Meskipun harus babak belur di babak empat besar, namun sejatinya Timnas Indonesia U-19 Putri telah mencatatkan rekor pencapaian.
Untuk kali pertama di ajang ini, skuat Garuda Pertiwi berhasil menembus babak empat besar turnamen, dan memperbaiki catatan sebelumnya yang hanya mampu bersaing di fase penyisihan grup saja.
Nah, itulah 4 alasan mengapa kekalahan dari Thailand tak perlu terlalu dipikirkan dan diambil hati. Waktunya untuk berbenah, karena jalan untuk berprestasi tentu saja masih panjang likuannya.
Baca Juga
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Artikel Terkait
-
Buntut dari Kericuhan Laga Final SEA Games 2023, AFC Resmi Jatuhkan Hukuman untuk Beberapa Pemain juga Official Timnas Indonesia
-
Jelang Piala AFF U-23 2023, Shin Tae-yong Tak Lakukan TC Jangka Panjang?
-
Media Vietnam Sindir Sanksi Berat 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 Buntut Ricuh Lawan Thailand: Dipuja Bak Pahlawan, Tapi Dapat Hukuman
-
5 Pemain Jebolan Garuda Select yang Ikut Seleksi Timnas Indonesia U-17 Proyeksi Piala Dunia U-17 2023
-
Pelatih Kiper Timnas Indonesia U-22, Bingung dengan Keputusan AFC yang Menjatuhkan Sanksi
Hobi
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?