Scroll untuk membaca artikel
Haqia Ramadhani
Gelandang Timnas Indonesia U-24, Rachmat Irianto menggiring bola ketika ditempel ketat pemain Kirgistan U-24 dalam matchday pertama Grup F Asian Games 2022 di Zhejiang Normal University East Stadium, Zhejiang, China, Selasa (19/9/2023) malam WIB. [Dok. PSSI]

Pelatih Timnas Indonesia U-24 Indra Sjafri berterima kasih kepada para pelatih klub liga 1. Berkat kerja keras mereka, para pemain bisa tampil bagus di pertandingan pertama Grup F Asian Games 2022 melawan Kyrgyzstan.

Laga yang berlangsung di lapangan sepak bola Universitas Zhejiang, Hangzhou ini membawa Timnas Indonesia menang dengan skor 2-0 atas Kyrgyzstan.

BACA JUGA: Nestapa Turkmenistan, Sempat Yakin Lolos, Akhirnya Harus Berderai Tangisan

Dua gol tersebut dicetak oleh Ramai Rumakiek dan Hugo Samir di babak kedua. Kemenangan ini mengantarkan skuad Garuda menduduki puncak klasemen sementara Grup F bersama Korea Utara.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pelatih-pelatih klub yang pemainnya kita bawa ke Asian Games. Berkat mereka, pemain-pemain yang kami pilih menandakan mereka adalah pemain-pemain yang terlatih dengan baik di klub dan kompetisi di dalam negeri. Kualitasnya menandakan semakin lama semakin baik," kata Indra Sjafri dikutip dari Antara, Rabu (20/9/2023).

Diungkapkan Indra jika tim yang dipersiapkannya tidak menjalani pemusatan latihan melainkan langsung berkumpul di China. Bisa dikatakan apabila persiapan mereka cukup mepet untuk bertarung di Asian Games 2022.

Pelatih berusia 60 tahun tersebut memang pantas menyuarakaan tentang kemudahan mendapat pemain-pemain dari klub liga 1. Pasalnya, pada Kualifikasi Piala Asia U-23 sejumlah klub keberatan melepas pemainnya.

BACA JUGA: Cetak Gol untuk Indonesia, Hugo Samir Ternyata Punya Catatan Merah di Masa Lalu

Mereka beralasan jika tenaga pemain yang diminta gabung timnas masih dibutuhkan di liga domestik. Padahal keberadaan pemain-pemain berbakat sangat dibutuhkan untuk membela Timnas Indonesia.

Di sisi lain, Indra Sjafri juga mengatakan pertandingan pertama di setiap turnamen pasti sulit bagi pemain. Usai melihat gaya permainan Kyrgyzstan, ia mengaku mengubah taktik di babak kedua yang berakhir dua gol cantik.

"Di babak kedua kami melakukan taktik yang tepat. Di mana kami menyadari Kyrgyzstan ingin bermain agresif di babak kedua dan kami melakukan bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik," timpalnya.

Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS