Pertarungan antara Timnas Indonesia senior melawan Brunei Darussalam di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama menyisakan banyak kisah menarik. Selain berhiaskan kemenangan telak enam gol tanpa balas yang dibukukan oleh skuat Garuda, pertandingan leg pertama kedua kesebelasan tersebut juga menyisakan sebuah momen membanggakan bagi seorang Rizky Ridho.
Semua pencinta sepak bola nasional pasti sudah tahu penggawa Persija Jakarta tersebut sukses mencatatkan namanya sebagai salah satu pencipta gol ke gawang Brunei Darussalam. Namun, baru sedikit di antara pencinta sepak bola nasional yang tahu, bahwa di laga tersebut, Rizky Ridho sukses membuat pemain andalan Brunei, Adi Said tak berkutik.
Mungkin, nama seorang Adi Said tidak begitu populer di kalangan para pendukung Timnas Indonesia. Namun jangan salah, pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut merupakan pemain yang pernah menancapkan kenangan pahit di memori para pendukung Timnas Indonesia.
Momen menyesakkan bagi para pencinta Timnas Indonesia yang diciptakan oleh Adi Said sendiri tercipta pada tahun 2012 lalu. Pada gelaran Hassanal Bolkiah Trophy yang diselenggarakan di Bandar Seri Begawan, Adi Said menjadi pengubur mimpi juara bagi Andik Vermansyah dan kolega.
Indonesia yang sukses melaju ke partai puncak kala itu, harus berhadapan dengan Brunei Darussalam yang secara mengejutkan melaju ke partai final setelah mengalahkan Myanmar di semi final dengan skor 3-2.
Perbedaan kualitas yang dimiliki oleh kedua kesebelasan, menempatkan Indonesia sebagai unggulan di partai tersebut. Namun sayangnya, penampilan anak asuh Widodo Cahyono Putro tersebut justru di luar ekspektasi.
Pada partai final, Pasukan Merah Putih justru dipecundangi oleh tim tuan rumah dengan dua gol tanpa balas. Gol Muhammad Aminuddin Zakwan di menit ke 48, digandakan oleh Adi Said pada menit ke 75.
Gol kedua Brunei yang dicetak oleh Adi Said kala itu, benar-benar meruntuhkan mental bermain skuat Merah Putih. Hingga akhirnya, di ujung laga, mereka harus menyerah dengan skor 0-2.
Sebelas tahun berselang, Adi Said kembali berhadapan dengan Timnas Indonesia. Sempat berusaha melakukan ancaman terhadap pertahanan Timnas Indonesia, pemain kelahiran 15 Januari 1990 tersebut harus berhadapan dengan tembok tebal bernama Rizky Ridho, dan tak mampu sekalipun berhasil melewati pemain yang menjadi andalan di lini pertahanan Timnas Indonesia itu.
Mungkin, jika kualitas bek Indonesia tahun 2012 di final turnamen Hassanal Bolkiah Trophy seperti Rizky Ridho, Timnas Indonesia bisa keluar sebagai juara ya!
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
Artikel Terkait
-
3 Fakta Menarik Dimas Drajad yang Gacor di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Tidur Nyenyak, Shayne Pattynama Klaim Timnas Indonesia Siap Pesta Gol Lagi di Markas Brunei
-
Shin Tae-yong Pastikan Tak Ikutkan Marselino Ferdinan ke Brunei Darussalam
-
Timnas Indonesia Gelar Latihan Perdana di Brunei, Fokus Pemulihan Fisik
-
Diisukan Makin Dekat, Fuji Ketahuan Punya Panggilan Khusus untuk Asnawi
Hobi
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
Terkini
-
Gaming hingga Ngonten, 4 HP POCO RAM 8GB Termurah Mulai Rp 1 Jutaan
-
Sosok Fitria Yusuf: Pewaris Takhta Tol, Sosialita Papan Atas, Kini Terseret Pusaran Kasus Korupsi
-
Tasya Farasya Resmi Gugat Cerai Ahmad Assegaf, Sidang Perdana Bakal Digelar
-
Antara Guru dan Chatbot: Wajah Baru Pendidikan di Era AI
-
Influencer vs Aparat Negara: Siapa yang Lebih Berkuasa di Era Digital?