Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Yuasa Hiromy
Ilustrasi perempuan menulis (Pexel/Tima Miroshnichenko)

Banyak orang yang memiliki minat dalam bidang kepenulisan. Baik untuk menciptakan puisi, cerpen, novel, maupun artikel.  Namun, proses menulis tidak selalu lancar. Terkadang, kamu akan menemui bermacam hambatan yang pemicunya beragam. Akibatnya, merangkai kalimat, pernyataan, dan gagasan sederhana berakhir pada kebuntuan.

Berikut empat solusi yang dijamin akan membantumu agar tidak merasa stres ketika menulis: 

Memotivasi Diri Sendiri

Membaca quotes, bujukan orang lain, ataupun menonton klip motivasi, tidak menjamin dapat meningkatkan semangat saat menulis. Sejujurnya dalam hal mengatasi stres yang sampai membuat ide macet, tidak ada yang lebih baik selain memotivasi diri sendiri.

Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Bersikap lunaklah. Karena pada dasarnya, menulis tidak boleh dipaksakan. Tulis karyamu secara alami, selangkah demi selangkah.

Tetapkan Target yang Realistis

Menulis tanpa target sama halnya dengan berjalan tanpa arah. Jadi, sebelum mulai menulis, kamu sebaiknya tetapkan seberapa banyak kata yang akan kamu tulis untuk satu hari.

Namun, jika membuat target di luar kemampuan, yang ada stresmu bertambah. Misalnya ingin menulis 5000 kata sehari, sedangkan sanggupnya kamu hanya 500 kata. Terlalu berlebihan malah menyebabkan halaman word-mu kosong sepanjang hari.

Oleh karena itu, kenali kapasitasmu agar menulis tetap terasa menyenangkan dan produktif.

Berhentilah Mencoba Sempurna

Tahanlah godaan untuk membaca ulang tiap paragraf serta terobsesi untuk memperbaiki tata bahasa, tanda baca, maupun diksi hingga menjadi karya yang sempurna. 

Mengapa harus demikian? Karena jika terlalu berhati-hati pada tiap detail kesalahan, hal ini dapat mengganggu alur pikiran dan alur tulisan. Akibatnya, kamu makin stres, tulisan tak kunjung rampung, baik hasil tulisan maupun pesan yang ingin disampaikan juga akan ikut terpengaruh.

Saat menulis, fokuslah menulis sesuai isi hati dan jangan khawatirkan tiap kesalahan. Simpanlah semua itu dan ketika karya selesai, kamu dapat mengoreksinya kembali.

Ekspresikan Emosi dalam Tulisan

Tulisan yang mampu menghanyutkan pembaca datang dari kedalaman jiwa penulis. Oleh karena itu, ketika menulis, tuangkanlah apa yang terlintas dalam benak dan yang ingin kamu ekspresikan dari lubuk hatimu. Mulailah merangkai kata dari emosi yang kamu rasakan. Teruslah menulis hingga semua emosi ikut tercurah.

Nah, itu dia empat solusi yang bisa kamu coba. Jangan mudah menyerah, tekunilah apa yang kamu sukai, dan hasilnya pasti akan sangat manis untuk dicicipi!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Yuasa Hiromy