Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Yuasa Hiromy
Cover Qing Yun Tai (JJWXC)

Novel Qing Yun Tai ini ditulis oleh Chen Xiaozhi dan rilis pada 2020. Versi digitalnya dapat dibaca di www.jjwxc.net dengan 19 bab gratis, sedangkan bab lainnya terkunci. Bergenre misteri, romance, historical, dan ancient intrigue.

Identitas Buku 

Judul: Qing Yun Tai

Penulis: Chen Xiaozhi

Penerbit: Penerbitan Sastra dan Seni Jiangsu Phoenix

Jumlah Halaman: 641

Sinopsis 

Pada tahun ke-12 Zhaohua, untuk memperingati pengorbanan heroik para sarjana yang menceburkan diri di sungai, Kaisar Zhaohua memerintahkan pembangunan Xinjintai.

Namun, pada hari menara itu selesai dibangun, menara tersebut tiba-tiba runtuh menghancurkan para pengrajin, sarjana, dan warga yang hadir.

Pada hari itu, hujan turun deras, dan Xie Rong mendapati dirinya terjebak di bawah reruntuhan. Meski begitu, pikirannya tertuju pada satu kekhawatiran: Gadis kecil itu tidak boleh datang. Jika dia benar-benar datang, aku akan memberitahu orang-orang bahwa aku telah melihatnya mati.

Ulasan

Bab pertama dibuka dengan sangat menarik. Mengikuti pelarian dua orang gadis yang merupakan sepupu. Awalnya cerita tampak berfokus pada Chui Zhiyun yang ayahnya ditangkap oleh petugas.

Jadi dia dan sepupunya—Qing Wei—berangkat ke Beijing untuk mecari tahu seluk-beluk kasus dan meminta pertolongan dari keluarga bibinya.

Saat alur bergerak maju, perlahan fokusnya bergeser pada Qing Wei yang merupakan protagonis sebenarnya dari novel. Kembalinya Qing Wei ke Beijing, ternyata membantunya untuk mengetahui kebenaran yang terkubur dari runtuhnya menara.

Kemudian, demi memudahkan dalam mengorek kasus lima tahu lalu, Qing Wei terpaksa menjadi pasangan palsu dengan Jiang Cizhou. Seiring waktu, keduanya memutuskan untuk saling bekerja sama. Menghadapi kasus demi kasus yang saling terkait pada kebenaran yang mereka cari.

Sebagai protagonis wanita, Qing Wei sangatlah memesona. Dia adalah gadis yang cakap dalam seni bela diri. Berkat pengalaman hidup yang pahit, dia tumbuh menjadi sosok yang mandiri, waspada, dan kesepian.

Di sisi lain, Jiang Cizhou sebagai protagonis pria tampak misterius dan memiliki pikiran yang tajam. Namun, dalam kesan orang-orang, dia adalah pemuda pengangguran yang hobi bersenang-senang.

Nyatanya, tindakan yang dilakukannya hayalah sebuah kepura-puraan, dan hal ini sempat menarik rasa ingin tahu Qing Wei tentang siapa sebenarnya Jiang Cizhou.

Sebagai pencinta novel Cina bergenre historical, novel ini merupakan salah satu yang terbaik menurut saya. Tidak hanya berfokus pada ikatan emosional antara protagonis pria dan wanita, buku ini juga menyoroti tentang keegoisan setiap orang dalam mencapai tujuannya.

Bahkan dalam prosesnya, terkadang orang-orang tidak lagi peduli apakah mereka merugikan orang lain atau tidak.

Bagi kamu yang juga tertarik dengan cerita ber-setting zaman kuno, penuh intrik politik, diselimuti misteri, dan dibumbui romansa yang manis, novel Qing Yun Tai ini cocok banget!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Yuasa Hiromy