Pertandingan kedua yang dijalani oleh Timnas Indonesia U-17 di pentas Piala Dunia U-17 kembali berakhir dengan imbang. Menghadapi Panama yang merupakan perwakilan dari zona Concacaf, anak asuh Bima Sakti tersebut berhasil memaksakan hasil akhir 1-1 hingga pertandingan usai.
Disadur dari laman fifa.com, gol bagi Panama dicetak oleh Oldemar Castillo pada menit ke 45+3, sementara gol balasan tuan rumah diciptakan oleh Arkhan Kaka di babak kedua, tepatnya pada menit ke 54.
Meskipun sukses mengamankan satu angka kembali, namun sejatinya ada banyak pelajaran yang dapat dipetik oleh Anak-anak Garuda. Salah satunya tentu saja ketika mereka harus kebobolan hanya beberapa saat saja menjelang turun minum.
Sejatinya, Timnas Indonesia U-17 bermain dengan sangat baik hampir di sepanjang babak pertama. Mereka sukses meredam agresifitas para pemain Panama yang secara berkesinambungan menekan pertahanan Pasukan Merah Putih.
Tak hanya bertahan, para pemain tuan rumah pun sukses menciptakan peluang yang cukup mengancam gawang Panama. Dengan kata lain, anak asuh Bima Sakti tersebut tampil penuh dengan percaya diri, meskipun harus bermain di bawah tekanan pemain Panama.
Tampil tertekan tak serta merta membuat Ikram Al Ghiffari bermain nervous. Mereka tetap bisa bermain tenang penuh percaya diri. Hal ini terbukti dengan seringnya mereka memainkan bola di lini pertahanan sendiri, meskipun para pemain Panama menekan di wilayah mereka.
BACA JUGA: Siap-Siap, Timnas Indonesia akan Hadapi Tekanan 65.000 Pendukung Irak!
Sejatinya hal itu cukup baik, demi bisa menjaga mentalitas bertanding agar tetap percaya diri. Namun sayangnya, hal tersebut justru mendatangkan blunder ketika pertandingan babak pertama hanya menyisakan beberapa menit.
Berawal dari permainan bola di pertahanan seniri, Iqbal Gwijanggae yang miss dalam memberikan operan, justru membuat bola jatuh ke kaki Oldemar Castillo. Penyerang mematikan Panama tersebut sukses membawa bola dan melewati lima pemain Indonesia, sebelum akhirnya menceploskan bola ke gawang.
Sebuah kelengahan yang tentu saja harus dibayar mahal. Dengan sedikit saja kesalahan yang dibuat, ancamannya adalah bobolnya gawang yang mereka jaga sepanjang laga.
Sebuah kesalahan kecil nan fatal, yang berujung hukuman telak bagi Timnas Indonesia U-17 di laga kontra Panama.
Kita berharap, semoga di laga melawan Maroko, hal-hal seperti itu dapat diminimalisir. Karena sekecil apapun kesalahan yang dibuat, berpotensi untuk membuat gawang Indonesia kembali luluh lantak dijebol sang lawan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Kabar Tak Enak Ragnar Oratmangoen, Bakal Senasib dengan Nathan Tjoe-A-On?
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
-
Kritik Pedas Media Asing Soal Liga 1 Kalah Level dengan Kamboja Premier League
-
Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
Hobi
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Terkini
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien