Demi menggapai prestasi terbaik, Timnas Indonesia senior melakukan pemusatan latihan di Antalya, Turkiye jelang gelaran Piala Asia 2023. Semenjak 20 Desember 2023 lalu, para pemain yang masuk dalam daftar pemanggilan pemain ditempa oleh tim kepelatihan, baik secara fisik maupun mental.
Memang, bukan hal yang berlebihan jika coach Shin Tae Yong memberikan porsi latihan yang cukup berat kepada para anak asuhnya. Pasalnya, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut mematok babak 16 besar gelaran sebagai target yang harus dilaluinya.
Bukannya tanpa sebab, karena di tengah tekanan para pendukung Timnas Indonesia yang kecewa dengan dua pertandingan terakhir skuat Garuda, lolos dari fase grup merupakan obat penawar yang ampuh bagi kekecewaan para suporter Pasukan Merah Putih.
Namun sayangnya, target tinggi yang dicanangkan oleh coach Shin justru menjadi sebuah hal yang membingungkan pasca munculnya komentar dari federasi. Melalui wakil ketua umum PSSI, Zainuddin Amali, induk sepak bola Indonesia itu hanya melontarkan sebuah kalimat yang bernada ambigu dan bisa ditafsirkan memiliki nada pesimis.
"Ketua Umum selalu berdiskusi dengan pelatih sejauh mana kemampuan dari anak-anak ini. Kita juga tidak bisa menargetkan hal yang muluk-muluk, sementara kita tidak realistis dengan kondisi kita sendiri," ujar Zainuddin sepertimana melansir laman pssi.org pada 25 Desember 2023.
Meskipun masih multi tafsir terkait frase "target yang muluk-muluk", namun apa yang disampaikan oleh Zainuddin Amali selaku petinggi federasi tentu menjadi sebuah hal yang cukup patut untuk disayangkan. Di tengah pompaan motivasi yang selalu diberikan kepada para pemain, federasi justru memberikan pernyataan yang bisa saja mereduksi keyakinan dan mental yang telah terbangun dalam pikiran para pemain.
Memang, target coach Shin terkait babak 16 besar gelaran sekelas Piala Asia itu berat, bahkan sangat berat. Namun seyogyanya pihak federasi tak memberikan komentar yang multitafsir, karena bisa saja hal itu digoreng oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Buktinya, semenjak Zainuddin melontarkan kalimat tersebut, banyak media yang menggoreng komentar tersebut dan menjadikannya semacam alat untuk mempertentangkan target tinggi STY yang mematok babak 16 besar, dan komentar pihak federasi yang seolah-olah mengendori semangat tinggi dari sang pelatih itu.
Kalau teman-teman pembaca bagaimana dalam menafsirkan perkataan dari wakil ketua umum PSSI itu?
Baca Juga
-
Gagal diKualifikasi AFC U-23, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Standarnya di Timnas Indonesia
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda
-
Timnas Indonesia Gagal ke AFC U-23, Semua karena Salah Shin Tae-yong dan Kita Sendiri!
-
Maaf PSSI, Kami Tak Terlalu Sedih Meski Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23
Artikel Terkait
-
Beda Sikap Ayah Fuji Saat Anaknya Dijodohkan dengan Asnawi Mangkaualam dan Gonzalo Algazali
-
Timnas Indonesia Diremehkan, Jordi Amat Tebar Ancaman ke Jepang, Irak, dan Vietnam
-
Meski Tak Masuk Rencana Shin Tae-yong, Cyrus Margono Segera Jalani Sumpah WNI
-
Sempat Gunakan Painkillers, Jordi Amat Ungkap Kondisi usai Gabung TC Timnas Indonesia
-
Fokus TC Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri Dapat Dukungan Penuh Mertuanya
Hobi
-
Main Futsal: Saat Laki-Laki Nggak Takut Tunjukin Perasaan
-
From TikTok To Kick Off: Futsal Jadi Content Playground
-
Gagal diKualifikasi AFC U-23, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Standarnya di Timnas Indonesia
-
Futsal dan Makna Posisi dalam Hidup Gen Z
-
Rahasia Menguasai Teknik Dasar Futsal untuk Pemula hingga Mahir
Terkini
-
Terseret Tuduhan Kasus Pelecehan, Sulthon Kamil Diputus Kontrak Label Musik
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Pemerintah Suntik Rp200 T ke 6 Bank Nasional, Ini Rincian Lengkapnya
-
Flexing Nepo Kids Bikin Rakyat Murka: Kisah di Balik Demo Berdarah Nepal
-
Kontroversi Zita Anjani: Batal Sepihak Seminar Unpad, Unggahan Gym Picu Amarah Publik