Skuat Garuda harus menelan kekalahan besar di laga pertama mereka melawan Libya. Menghadapi tim dari kawasan Afrika Utara tersebut, Pasukan Merah Putih harus menelan kekalahan empat gol tanpa balas.
Menyadur laman lapangbola.com pada Rabu (03/01/2024), empat gol yang dilesakkan oleh Libya disumbangkan oleh Ahmed Ekrawa di menit ke 26, Omar Al Khouja pada menit ke 58, Elgelaib pada menit ke 90+1, dan Alaa Al Qajdar ketika pertandingan memasuki menit ke 90+2.
Meskipun menelan kekalahan besar, namun terdapat keunikan tersendiri pada pertandingan tersebut. Pada babak kedua, coach Shin Tae Yong merombak total skuat yang dimainkannya di babak pertama, termasuk mengganti dua palang pintu pertahanan dari semula ditempati Rizky Ridho dan Wahyu Prasetyo ke Jordi Amat dan Justin Hubner.
Uniknya, meskipun kedua pemain ini sama-sama bertipe sebagai leader dan holder, namun coach Shin tetap memainkan keduanya secara bersamaan, di posisi yang sejajar. Hal ini tentu membuat lini pertahanan Timnas Indonesia menjadi lebih dinamis dalam bermain.
Terlebih, kedua pemain ini juga memiliki kemampuan yang identik, yakni akurasi umpan yang sangat mumpuni, baik itu umpan pendek maupun umpan panjang. Hal ini juga terbukti di laga melawan Libya, di mana Justin Hubner yang melakukan debut perdananya bersama Pasukan Merah Putih, sempat melepaskan umpan panjang akurat yang tepat mengarah kepada Witan Sulaeman.
Dengan tipikal permainan seperti itu, duet center back di lini pertahanan Timnas Indonesia pada babak kedua tak ubahnya juga memiliki rotor permainan sendiri. Bagaimana tidak, baik Hubner maupun Amat, keduanya seolah menjadi pembangun serangan dari lini terbawah, menggantikan peran gelandang kreator serangan yang biasanya beroperasi di lapangan tengah.
Hal ini juga diperkuat dengan statistik yang ada di laman lapangbola.com, di mana baik Amat maupun Hubner, keduanya sama-sama melepaskan lebih dari 20 umpan sukses, baik umpan panjang maupun umpan pendek. Dalam catatan lapang bola, Jordi Amat melepaskan 23 umpan sukses di sepanjang babak kedua, sementara Justin Hubner melepaskan 26 umpan sukses dalam tempo 45 menit permainan.
Jika keduanya minim melakukan kesalahan, tak bisa terbayangkan bagaimana kerennya permainan Timnas Indonesia kita. Karena nantinya, kreasi serangan tak hanya diolah di lapangan tengah, namun juga diolah di lini pertahanan tempat Justin Hubner serta Jordi Amat bermain mengamankan gawang Pasukan Garuda.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
Artikel Terkait
-
Bikin Dua Blunder di Debut Timnas Indonesia, Justin Hubner: Biasanya Saya Bagus
-
Rekap Hasil Uji Coba Negara ASEAN: Timnas Indonesia dan Thailand Senasib Dibantai Lawan
-
Dibantai Libya, Timnas Indonesia Jadi Bulan-bulanan Media Vietnam
-
Lagi! Shin Tae Yong Bikin 4 Kejutan di Laga Pertama Timnas Indonesia Lawan Libya, Apa Saja?
-
Mantan Pratama Arhan Diduga Punya Pacar, Marshella Aprilia Gandeng Bos Batu Bara
Hobi
-
Komunitas Boardgame Yogyakarta Bangun Ruang Interaksi di Tengah Era Gadget
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Timnas U-22 Terancam Gagal ke Semifinal, Nova Arianto Berikan Motivasi Kuat
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
Terkini
-
Generasi Muda dalam Ancaman menjadi Pelaku dan Korban Bullying
-
The Great Flood Ungkap Ketegangan Park Hae Soo saat Selamatkan Kim Da Mi
-
Kenapa Gen Z Menjadikan Sitcom Friends sebagai Comfort Show?
-
Rating Meledak! Nam Goong Min Muncul di Drama Korea Dynamite Kiss usai Menghilang
-
Merosotnya Kepercayaan Publik dan Pemerintah yang Tak Mau Mengalah