Sepak terjang tuan rumah Qatar di gelaran Piala Asia U-23 ini mengundang banyak pertanyaan. Bukan terkait penampilan mereka yang cukup stabil di fase penyisihan grup, namun lebih karena beragam kontroversi yang mengikuti keberhasilan mereka memuncaki klasemen akhir grup A lalu.
Bagaimana tidak, saat melakoni pertarungan di grup A, Qatar seolah menggunakan segala macam cara untuk bisa mengantongi poin penuh saat melawan Indonesia dan Yordania.
Di dua laga awal tersebut, Qatar terlihat sekali mendapatkan bantuan dari wasit yang kerap memberikan keputusan-keputusan kontroversial yang merugikan Indonesia maupun Yordania.
Maka tak mengherankan jika pada akhirnya kubu Timnas Indonesia dan Yordania kesal dengan mereka, karena kecurangan-kecurangan yang mereka lakukan itu.
Namun ternyata, kekesalan yang dirasakan oleh Indonesia maupun Yordania akhirnya terbalas tuntas di babak perempat final gelaran kemarin.
Dilansir dari laman resmi AFC, Qatar yang berhadapan dengan Jepang pada Kamis (25/4/2024), harus hancur lebur di kaki raksasa sepak bola Asia tersebut.
Belum juga pertandingan berjalan dua menit, gawang tuan rumah Qatar sudah harus kebobolan melalui Fuki Yamada yang sukses memanfaatkan salah umpan barisan pertahanan mereka.
Sempat menyamakan kedudukan melalui tandukan keras Al Rawi di menit ke-24, Qatar justru harus bermain dengan 10 penggawa setelah aksi pelanggaran serius kiper Youssef Baliadeh mendapatkan ganjaran kartu merah langsung dari wasit Hanna Hattab dari Suriah.
Sejatinya, Qatar sempat berada di atas angin ketika mereka unggul 2-1 di menit ke-49 melalui tandukan Jassem Gaber. Namun perjuangan tak kenal menyerah dari Jepang membuat mereka sukses menyamakan kedudukan melalui Seiji Kimura di menit ke-67 dan bertahan hingga waktu normal usai.
Memasuki babak tambahan waktu, pembalasan bagi perbuatan Qatar yang menyebalkan akhirnya terjadi. Jepang yang bermain sangat ofensif, berhasil menambah dua gol di masa ini.
Dilansir dari laman transfermarkt.com, tembakan kaki kanan dari Mao Hasoyo di menit ke-101 serta Kotaro Uchino berhasil membuat tuan rumah Qatar harus menghentikan perjuangan mereka di Piala Asia U-23 ini. Skor 4-2 pun mengakhiri pertandingan yang digelar di Jassim bin Hamad Stadium tersebut.
Terbantai 4-2, bermain dengan 10 pemain, mendapatkan kartu merah langsung, sepertinya menjadi sebuah balasan yang setimpal bagi Qatar yang di fase grup lalu membuat kesal kubu Indonesia dan Yordania.
Terlebih lagi, yang lebih menyakitkan adalah, mereka harus terhenti di babak perempat final turnamen Piala Asia U-23, di mana mereka mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Bukan begitu teman-teman?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Artikel Terkait
-
Profil Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom, Kontroversinya Bikin Timnas Indonesia Kudu Hati-Hati saat Lawan Uzbekistan Besok
-
Statistik Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka, Siapa Layak Menggantikan Rafael Struick saat Menghadapi Uzbekistan?
-
Asnawi Mangkualam Turun Tangan Sindir Bung Towel dengan Cara Simpel, Bikin Netizen Ngakak
-
Ribut MNC Larang Nobar Timnas Indonesia U-23, Hary Tanoesoedibjo Tutup Komentar Instagram
-
Tiket Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan Sold Out, Netizen: Panitia Untung Besar!
Hobi
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?