Perkembangan sepak bola di Indonesia, khususnya di lingkup timnas Indonesia memang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tentunya bersumber dari kebijakan naturalisasi pemain yang dilakukan oleh PSSI dan perpaduan pemain terbaik di liga lokal dan abroad yang mulai mampu mengangkat prestasi dari timnas Indonesia.
Bahkan, kemajuan pesat yang dialami oleh timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga disorot oleh pesepakbola asal Malaysia, yakni Shahrel Fikri. Melansir dari kanal youtube Harimau Malaya, pemain yang juga penyerang timnas Malaysia tersebut mengakui kemajuan dari timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, menurut penyerang berusia 29 tahun tersebut, kemajuan yang dihasilkan dari kebijakan yang dikeluarkan oleh PSSI terhadap timnas Indonesia tersebut membawa dampak yang cukup signifikan. Dirinya secara personal juga meminta kepada federasi sepak bola Malaysia atau FAM untuk mencontoh langkah-langkah kebijakan yang telah diterapkan oleh PSSI kepada timnas Indonesia.
“Saya ingin melihat aspek yang positifnya. Jika kita menengok Timnas Indonesia, mereka sudah memperlihatkan adanya perkembangan. Jadi, saya pikir kita harus mencontoh mereka. Kita sudah tidak boleh memandang ke belakang, kita harus mulai memandang ke depan seperti negara Indonesia,” ujar Shahrel Fikri, dikutip dari kanal youtube Harimau Malaya.
Di lingkup timnas Malaysia, Shahrel Fikri memang termasuk salah satu penyerang senior di tim berjuluk “Harimau Malaya” tersebut. Bersama skuad Malaysia, pemain yang kini membela klub liga Malaysia PDRM FC tersebut sudah mencatatkan 15 penampilan dan mencetak 5 gol sejauh ini.
Shahrel Fikri Sebut Kebijakan Naturalisasi Bisa Berdampak Positif Bagi Timnas
Lebih lanjut lagi, Shahrel Fikri juga menyebut keterlibatan para pemain keturunan dan naturalisasi dengan kualitas tinggi dapat memacu perkembangan sebuah tim nasional. Dirinya juga menyorti kebijakan naturalisasi di timnas Malaysia yang hanya memanfaatkan para pemain naturalisasi yang bermain di liga lokal. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak pemain naturalisasi dan keturunan yang berkompetisi di Eropa.
“Saya rasa sudah tentu ada energi lebih dari pemain naturalisasi dan pemain warisan. Mereka juga memiliki pengalaman tersendiri. Kami, sebagai pemain lokal, sudah paham dari segi permainan mereka. Kami harus percaya dengan kekuatan masing-masing,” imbuh Shahrel Fikri.
Baca Juga
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Artikel Terkait
Hobi
-
Belum Juga Jera, AFC Kembali Bikin Ulah Jelang Bergulirnya Ronde Keempat Babak Kualifikasi
-
AFC Pilih Wasit Asal Kuwait untuk Ronde Keempat, Tim Mana yang Paling Diuntungkan?
-
Dari Hobi ke Prestasi, Futsal Jadi Gaya Baru Anak Muda
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Futsal dan Persahabatan Gen Z
Terkini
-
Jago Matematika Disebut Pintar: Kenapa Angka Jadi Ukuran Cerdas di Indonesia?
-
Zita Anjani dan Gelombang Kritik: Antara Tanggung Jawab dan Gaya Hidup
-
Ghosting Bukan Selalu Soal Cinta: Saat Teman Jadi Avoidant
-
Demo Ojol Geruduk DPR di Tengah Hujan: Ini Tuntutan Pedas Mereka!
-
Tinggalkan Citra Kanak-Kanak, Arsy Hermansyah Usung Musik Modern di Lagu 'Picnic'