Pertandingan ketiga fase penyisihan grup A gelaran Piala AFF U-19 antara Indonesia melawan Timor Leste menunjukkan semakin lengkapnya setiap lini permainan Pasukan Muda Merah Putih.
Jika di dua laga sebelumnya masih terlihat adanya puzzle yang hilang di lini tengah Indonesia, maka tidak demikian halnya dengan laga ketika kontra tim Bumi Lorosae pada Selasa (23/7/2024) lalu.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya tersebut, coach Indra Sjafri menurunkan komposisi yang berbeda di sentral lapangan tengah. Jika sebelumnya coach Indra selalu memainkan Toni Firmansyah dan Figo Dennis untuk dapur pacu permainan timnya, pada laga melawan Timor Leste, coach Indra menurunkan Figo Dennis dan Kafiatur Rizky.
Ternyata, di momen inilah puzzle terakhir yang diharapkan oleh coach Indra Sjafri terpasang. Tak lain dan tak bukan, puzzle itu berada di kaki Kafiatur Rizky, yang menggenapi kepingan-kepingan permainan Timnas Indonesia U-19 yang sebelumnya tak berjalan dengan maksimal.
Keberadaan Kafiatur di lini tengah Indonesia U-19, terbukti membuat permainan Indonesia berbeda dengan sebelumnya. Umpan-umpan visioner yang jarang terlihat di dua laga awal, berhasil dilontarkan dengan baik oleh pemain Borneo FC tersebut.
Tak hanya dalam skema permainan terbuka yang menjadi jauh lebih hidup, skema set piece yang dimainkan oleh Pasukan Muda Merah Putih pun menjadi lebih terarah. Kafiatur yang memegang kendali permainan lini tengah Indonesia, berhasil membuat perubahan yang signifikan lewat olah bola yang dia mainkan.
Bahkan, semua yang menikmati pertandingan melawan Timor Leste pun tahu bagaimana sinar kebintangan Kafiatur di laga tersebut. Selain mencatatkan tiga assist yang berujung gol Indonesia, Kafiatur juga sukses menjelmakan skema sepak pojok menjadi senjata yang menakutkan bagi Timnas Indonesia dalam satu setengah laga yang dia mainkan.
Apakah cukup sampai di sana? Tentunya tidak! Sebuah lesakan indah kaki kiri yang dia lesakkan pada menit ke-57, menjadi pelengkap permainan kelas tinggi dari pemain yang disejajarkan oleh Jacek Kolig dengan Marc Guiu dari Barcelona itu.
Kita harapkan, semoga Kafiatur Rizky benar-benar mampu melengkapi puzzle permainan Timnas Indonesia U-19 dan membawa Indonesia mencapai prestasi tertinggi di pentas sepak bola internasional.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Wajah Muda, Umur Tua: Awas Trik Licik Piala Dunia U-17
-
Viral Pria Berbaju Timnas Indonesia Injak Situs Artefak Batu Kenteng Songo di Puncak Merbabu
-
Eks Petinggi Barcelona Ikut Pantau Ole Romeny Bersama Patrick Kluivert, Mau Apa?
-
Jadwal Pertandingan Pemain Keturunan Timnas Indonesia Sabtu dan Minnggu Ini 19-20 April 2025
-
Pascal Struijk Bertemu Patrick Kluivert, 4 Kelebihannya Bisa Jadi Aset Emas Timnas Indonesia
Hobi
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
Terkini
-
3 Pertarungan Epik Anime Moonrise, Orisinal Netflix Penuh Aksi dan Emosi
-
Masalah Logistik, Konser Taeyeon di Tokyo Dibatalkan Mendadak
-
Taman Siswa: Mimpi dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji