Polemik yang menyelimuti perpindahan federasi penjaga gawang berdarah Indonesia, Maarten Paes berakhir sudah. Setelah beberapa waktu harus terkatung-katung karena aturan FIFA, penjaga gawang berusia 26 tahun tersebut pada akhirnya dipastikan bisa membela Timnas Indonesia.
Menyadur laman Suara.com, penjaga gawang berdarah Belanda-Indonesia yang kini membela FC Dallas tersebut sudah pasti bisa membela Timnas Indonesia di ronde ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bulan September mendatang.
Hal ini tak lepas dari diterimanya peralihan administrasi sang penjaga gawang dan dianggap memenuhi syarat oleh FIFA untuk bisa beralih memperkuat Timnas Indonesia.
Selesainya poses perpindahan federasi yang dilakukan oleh Maarten Paes tentunya membuat puzzle komposisi Timnas Indonesia menjadi semakin lengkap.
Pasalnya, dari beberapa sektor yang ada di tubuh Timnas Indonesia, kehadiran Maarten Paes menjadi penguat di sektor penjaga gawang, yang sebelumnya sudah berisikan para talenta potensial.
Bukan hanya itu, kehadiran penjaga gawang kelahiran 14 Mei 1998 tersebut juga semakin membuat PSSI harus cepat-cepat melupakan penjaga gawang keturunan Indonesia lainnya, yakni Emil Audero Mulyadi.
Memang, sudah bukan lagi menjadi sebuah rahasia jika dalam beberapa waktu belakangan ini Emil Audero memang menjadi salah satu buruan utama oleh PSSI untuk dinaturalisasi.
Namun sayangnya, meskipun telah melakukan beragam cara, upaya yang dilakukan oleh federasi sepak bola Indonesia tersebut selalu saja menemui kegagalan.
Ibarat cinta yang bertepuk sebelah tangan, beragam bujukan yang dilakukan oleh kubu Timnas Indonesia dan PSSI selalu saja ditolak oleh pemain Como 1907 tersebut.
Ironisnya, meskipun telah berkali-kali mendapatkan penolakan, PSSI tetap saja berharap agar penjaga gawang berusia 27 tahun tersebut berbalik hati dan bersedia untuk membela Timnas Indonesia.
Sebuah hal yang tentunya sangat tidak patut, mengingat Indonesia sendiri merupakan negara yang besar, dan memiliki para pemain keturunan yang berkualitas di berbagai posisi, termasuk penjaga gawang.
Dan kini, seiring dengan kehadiran Maarten Paes di tubuh Timnas Indonesia, sudah waktunya PSSI menghentikan perburuan mereka terhadap Emil Audero.
Bukan hanya berhenti memburu, Timnas Indonesia juga sudah waktunya untuk berhenti berharap kepada Emil, agar dirinya mau menjadi bagian dari Pasukan Merah Putih di pentas persepakbolaan internasional.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Meski Diperkuat 2 Pemain Indonesia, Tim ASEAN All Stars Berpotensi Kurang Kualitas
-
Asnawi dan Ferarri Dipanggil ke ASEAN All Stars, Mengapa Arhan Tidak? Begini Analisanya!
-
Tak Ada Pemain Utama Timnas di ASEAN All Stars, Skuat Garuda Terhindar dari Kerugian Besar!
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
Artikel Terkait
-
Mengejutkan! Thom Haye Dikabarkan Dibenci oleh Fans Bola Belanda, Mengapa?
-
Uzbekistan Juarai Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Bisa Ikuti Jejaknya?
-
Kevin Diks Dikabarkan Cedera Parah, Ini 3 Kerugiannya Bagi Timnas Indonesia
-
Asnawi dan Ferarri Dipanggil ke ASEAN All Stars, Mengapa Arhan Tidak? Begini Analisanya!
-
Gemetar Jika ke Liga Inggris, Calvin Verdonk Pilih Main di Liga Petani
Hobi
-
Mengejutkan! Thom Haye Dikabarkan Dibenci oleh Fans Bola Belanda, Mengapa?
-
Uzbekistan Juarai Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Bisa Ikuti Jejaknya?
-
Kevin Diks Dikabarkan Cedera Parah, Ini 3 Kerugiannya Bagi Timnas Indonesia
-
Meski Diperkuat 2 Pemain Indonesia, Tim ASEAN All Stars Berpotensi Kurang Kualitas
-
Asnawi dan Ferarri Dipanggil ke ASEAN All Stars, Mengapa Arhan Tidak? Begini Analisanya!
Terkini
-
5 Film Animasi Bertema Gotik yang Wajib Ditonton Pecinta Nuansa Gelap
-
Pantai Ora, Air Lautnya Jernih Cocok untuk Snorkeling di Maluku
-
Chuu 'Only Cry in the Rain,' Ungkapan Perasaan Jujur Hanya saat Hujan Turun
-
Rayakan Hari Kartini, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar Parade dan Fashion Show
-
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Hapus Wisuda SMA, Para Siswa Kecewa: Gak Ada Euforia Kenangan