Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Santi Kartika
Kevin Diks (Instagram/kevindiks2)

Bek asal FC Copenhagen, Kevin Diks menjadi calon pemain naturalisasi baru yang akan segera memperkuat Timnas Indonesia.

Lahir di Apeldoorn Belanda, Diks mempunyai darah Indonesia dari kakek dan neneknya.

Saat ini dia bermain di posisi utama bek tengah, namun bisa juga bermain sebagai bek kanan dan bek kiri.

Kepada media Denmark, Ekstra Bladet, Diks mengaku bangga bisa segera bermain untuk Indonesia dan mewakili 280 juta orang.

"Saya memiliki akar di Indonesia dari kakek-nenek saya yang lahir di sana," kata Kevin Diks mengawali ceritanya, dilansir dari Ekstra Bladet (ekstrabladet.dk), dikutip penulis pada Senin (21/10/2024).

"Saya merasakan kebanggaan ketika berada di sana, bahwa saya akan mewakili negara yang begitu besar dengan hampir 280 juta penduduk. Sangat, sangat bangga," sambungnya.

Sejak awal diperkenalkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Diks mengaku kaget dengan notifikasi media sosialnya.

Postingan bersalaman dengan Erick Thohir di Instagram bahkan mencapai 1,6 juta disukai dan 100 ribu komentar.

"Dukungan sudah sangat besar sebelumnya, tetapi ketika foto bersama Pak Thohir dipublikasikan, semuanya benar-benar gila," ucap Kevin Diks.

"Saya tidak bisa membuka Instagram saya, karena semuanya terlalu banyak. Ini adalah masyarakat yang sangat bangga dan sangat mendukung tim nasional mereka. Sangat unik, dan ini adalah sesuatu yang saya banggakan," ucapnya.

"Dukungan sekarang sangat luar biasa, tetapi ada juga orang dari sana yang telah mendukung saya sejak awal," tambahnya.

Diks juga bercerita bahwa saat dia di bandara, dia melayani 200 foto bersama para penggemar.

"Ketika berita itu keluar (mengenai naturalisasi), dan saya berada di bandara, mungkin ada 200 foto yang diambil bersama saya, bahkan seorang petugas keamanan di bandara ingin berfoto," ungkapnya.

Bermain untuk Timnas Indonesia, Diks berarti harus mengucapkan selamat tinggal pada kesempatan untuk mewakili Belanda.

Diks pernah masuk skuad tim nasional Belanda U19, U20, dan U21. Namun untuk tim nasional senior, ia mengaku tak pernah dihubungi.

"Jika saya seharusnya dipanggil ke tim nasional Belanda, itu harus terjadi pada waktu saya bermain banyak pertandingan bagus di Liga Champions, dan saat saya juga memenangkan kejuaraan di sini di Denmark," ucapnya.

"Tetapi saya tidak pernah mendapatkan panggilan atau apa pun," sambung Diks.

Kendati begitu, dia tak merasa sakit hati meski tak dipanggil untuk masuk skuad tim nasional senior Belanda.

"Tidak, itu tidak menyakiti saya. Itu adalah bagian dari sepak bola, dan tentu saja saya berharap hal itu terjadi, tetapi Indonesia juga tidak menelepon sebelum musim panas ini. Kemudian panggilan datang dari mereka (Indonesia), dan saya harus membuat keputusan," ungkapnya.

"Ini (bermain untuk Timnas Indonesia) adalah keputusan yang saya banggakan dan sangat senang sekarang," terangnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Santi Kartika