Beberapa waktu yang lalu, ketua umum PSSI, Erick Thohir mengumumkan salah satu penyerang keturunan Belanda-Indonesia, yakni Ole Romeny akan menjalani proses naturalisasi dan membela timnas Indonesia. Melansir dari akun instagram pribadinya, @erickthohir, striker asal klub FC Utrecht berusia 24 tahun tersebut ditargetkan dapat bermain paling lambat pada bulan Maret 2025 mendatang saat timnas Indonesia menjalani matchday ke-7 dan ke-8 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3.
Namun, kendati sudah mendapatkan striker sekelas Ole Romeny, PSSI ternyata masih berburu penyerang-penyerang keturunan lainnya untuk dinaturalisasi. Hal itu disampaikan langsung oleh salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga. Pria yang kerap kali muncul di media ini memberikan pernyataan melalui kanal youtube pribadinya, Arya Sinulingga mengenai target PSSI mencari striker untuk timnas Indonesia.
Akan tetapi, menurutnya hal tersebut tidaklah muda. Jika ada pemain yang berposisi striker dan memiliki karir yang cukup baik. Tentunya akan menjadi pertimbangan baik dari PSSI maupun dari sang pemain itu sendiri untuk menerima tawaran membela timnas Indonesia di masa depan.
“Jadi tidak gampang (mencari pemain di posisi striker). Ada beberapa pemain-pemain yang bagus belum tentu mereka mau,” ujar Arya Sinulingga.
Lebih lanjut lagi, Arya Sinulingga juga menyinggung batalnya proses naturalisasi Mauresmo Hinoke yang awalnya diproyeksikan untuk timnas Indonesia U-20 dan U-23. Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, penyerang yang kini berusia 19 tahun tersebut gagal dinaturalisasi karena garis keturunannya terlalu jauh dan tak bisa memenuhi syarat dari FIFA.
FIFA sendiri menghendaki syarat leluhur pemain keturunan untuk bisa membela negara lain adalah dari batas kakek atau nenek. Sementara itu, Mauresmo Hinoke memiliki garis keturunan Indonesia dari buyutnya yang tentunya tak eligible dengan syarat FIFA.
“Ada anak muda namanya Mauresmo Hinoke keren sekali sebenarnya. Ternyata buyutnya (yang orang Indonesia) kena syarat tidak bisa masuk. Padahal dia ingin sekali dan masih muda. Kita kemarin menilai ini akan jadi pemain top kita,” imbuh Arya Sinulingga.
PSSI Saat Ini Proses Naturalisasi 2 Striker Keturunan
Sejauh ini, PSSI memang telah memproses 2 pemain keturunan yang berposisi sebagai striker. Kedua nama tersebut adalah Mauro Ziljstra dan Ole Romeny. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), sebelumnya PSSI juga telah memproses naturalisasi striker keturunan lainnya, yakni Jens Raven dan kini sudah menjadi punggawa timnas Indonesia U-20 dan diproyeksikan untuk naik kelas ke timnas U-23.
Sementara itu, proses naturalisasi Ole Romeny dan Mauro Zijlstra masih dalam tahap pengumpulan berkas-berkas guna diproses lebih lanjut. Diharapakan, kedua pemain tersebut bisa menyelesaikan proses naturalisasinya paling lambat pada awal tahun 2025 mendatang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Futsal dan Ekspresi Gen Z: Dari Maskot Hingga Nyanyian Yel-yel Suporter
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
Artikel Terkait
-
Akhirnya! Bangku Selebrasi Marselino Ferdinan Dijual, Lihat Penampakannya...
-
Shin Tae-yong ke Marselino: Kalau Tak Memenuhi Janji, Kamu mati
-
Curi Perhatian! Ini Reaksi Pelatih PSBS Biak usai Strikernya Dipanggil Timnas Indonesia
-
Tak Turunkan Skuad Terbaik, Bisakah Timnas Indonesia Unjuk Gigi di Piala AFF 2024?
-
Tijjani Reijnders Dirumorkan ke Barcelona, Kondisi Eliano Reijnders Jadi Sorotan
Hobi
-
Anggaran Terbatas, Menpora Erick Thohir Belum Patok Target Emas di SEA Games 2025
-
Lebih dari Sekadar Bola, Futsal Jadi Ruang Ekspresi Jiwa
-
Membangun Harmoni Tim di Futsal: Ketika Teknik Bertemu Solidaritas
-
Futsal: Ketika Lapangan Kecil Jadi Panggung Aksi Tanpa Henti
-
Main Futsal Lebih Percaya Diri dengan 6 Teknik Dasar Ini!
Terkini
-
Isu Minyak Babi di Ompreng MBG, Ini Kata Tegas Badan Gizi Nasional
-
Pengacara Ungkap Tasya Farasya Sudah Ditalak Suami sebelum Gugat Cerai
-
Ribuan Massa Demo Hari Tani Nasional 2025 di Jakarta: Rute, Titik, dan Tuntutan
-
Heboh Menteri Pariwisata Dituduh Minta Mandi Air Galon, Ini Klarifikasi Lengkapnya
-
Review Film The Long Walk: Alegori Negara yang Menumbalkan Rakyat