Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Santi Kartika
Shin Tae-yong (thethao247.vn)

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberikan komentar usai skuad Garuda takluk dari Vietnam dalam laga lanjutan Grup B di Piala AFF (ASEAN Mitsubishi Electric Cup) 2024. Skuad Merah Putih harus mengakui keunggulan The Golden Star Warriors dengan skor tipis 0-1.

Seperti diberitakan dari media Vietnam, The Thao 247, Shin Tae-yong memberikan selamat kepada skuad Vietnam dan pelatih Kim Sang-sik yang mampu meraih kemenangan atas Garuda.

"Selamat kepada Vietnam dan pelatih Kim Sang-sik yang telah meraih kemenangan hari ini," ujar Shin Tae-yong, dilansir dari The Thao 247, dikutip penulis pada Senin (16/12/2024).

STY menyebut skuadnya diisi mayoritas pemain muda yang masih minim pengalaman.

"Skuad saya hari ini memiliki banyak pemain muda. Dalam pertandingan ini, ada perbedaan pengalaman antarpemain," tuturnya.

Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada para anak asuhnya yang telah menampilkan permainan sebaik mungkin. STY menyebut, kekalahan ini akan menjadi pengalaman bagi pemain muda.

"Pemain muda saya sudah berusaha semaksimal mungkin dari segi mental dan menjalankan rencana latihan dengan baik. Secara umum, kami mendapat pengalaman yang berharga," tuturnya.

Kendati menelan kekalahan pertama di fase grup ini, namun STY optimistis bisa membawa skuadnya melaju ke babak semifinal ajang dua tahunan ini.

"Meskipun kalah dari Vietnam, saya tetap akan mempersiapkan tim untuk semifinal AFF Cup 2024 karena saya yakin tim saya akan melaju ke depan, pasti akan melaju," ucap STY.

"Untuk Timnas Indonesia, kami belum memiliki cukup waktu untuk pemain muda, kami membutuhkan lebih banyak waktu untuk membimbing mereka. Saat ini sangat sulit bagi saya untuk menerapkan taktik dengan pemain muda, banyak hal yang perlu diperbaiki," tambahnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Korea Selatan ini juga mengkritik jadwal padat di Piala AFF ini yang menurutnya sangat menyulitkan pemain dan pelatih.

"Saya pikir semua tim mengalami situasi yang sama. Kami tidak memiliki penerbangan langsung (direct flight), rata-rata setiap pertandingan memakan waktu 15 jam perjalanan. Saya sendiri sebagai pelatih saja merasa lelah, apalagi para pemain," ucap STY.

Dirinya memberikan saran kepada ASEAN Football Federation (AFF) untuk menggelar pertandingan fase grup hanya di satu tempat, kemudian babak selanjutnya dilaksanakan dengan sistem home dan away.

"Saya tetap berpendapat bahwa untuk babak penyisihan grup sebaiknya pertandingan dilakukan di satu tempat, sedangkan untuk babak-babak selanjutnya baru dimainkan dengan sistem kandang dan tandang. Perjalanan seperti ini sangat tidak rasional dan seharusnya diubah," ungkapnya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Santi Kartika