Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Shin Tae-yong dan Sandy Walsh dalam jumpa pers jelang pertandingan melawan Vietnam di bulan Maret 2024 (pssi.org)

Kebersamaan yang terjalin antara PSSI dengan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong berakhir sudah. Setelah melalui pertimbangan, induk sepak bola Indonesia tersebut memilih untuk mengakhiri kerja sama yang telah berlangsung selama kurang lebih lima tahun tersebut pada Senin (6/1/2025).

Pasca memberhentikan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan, pihak PSSI sendiri akhirnya merilis nama pengganti pelatih asal Korea Selatan berusia 54 tahun tersebut. Melalui laman resmi mereka, pssi.org pada Rabu (8/1/2025), federasi sepak bola Indonesia tersebut mendaulat pelatih berkebangsaan Belanda, Patrick Kluivert sebagai suksesor bagi STY.

Pasca kepergian Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dipastikan memiliki tugas yang sangat berat, bahkan jauh lebih berat. Dengan segala pencapaian yang telah dituliskan oleh coach Shin selama kurang lebih lima tahun belakangan, sang pengganti dituntut untuk minimal menyamai apa yang telah dicapai oleh mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.

Bahkan, jika kita menyadur laman Suara.com, setidaknya ada 9 pencapaian yang telah dicatatkan oleh STY bersama Pasukan Merah Putih, baik itu di level regional Asia Tenggara seperti SEA Games dan Piala AFF, maupun yang berlevel benua seperti babak 16 besar Piala Asia dan tentu saja mencapai ronde ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dan bisa dipastikan, itu semua sangatlah tidak mudah untuk sekadar disamai oleh Kluivert tanpa kerja keras dan dedikasi yang tinggi.

Hal ini cukup wajar, karena sejauh ini, dengan kerja keras yang dan pengabdiannya, coach Shin berhasil membawa Timnas Indonesia mentas dari masa-masa kegelapan pasca ditinggalkan oleh Luis Milla pada tahun 2018 lalu. Awal kedatangan coach Shin ke Indonesia pun dirinya juga memiliki beban yang berat.

Para pendukung setia Timnas Indonesia yang saat itu sudah kadung jatuh cinta dengan gaya permainan Timnas Indonesia di bawah besutan Luis Milla dengan segala progressnya, harus ditinggalkan oleh sang pelatih dan membuat Pasukan Merah Putih kembali ke setelan pabrik sebelum pada akhirnya coach Shin datang.

Rasa pesimis dari barisan suporter Timnas Indonesia pun sempat muncul. Hingga pada akhirnya, pencapaian demi pencapaian berhasil dicatatkan oleh pelatih berusia 54 tahun tersebut hingga membawa Pasukan Garuda terbang tinggi sampai saat ini.

Hal itu pun berimbas positif pada penerimaan para suporter Timnas Indonesia kepadanya. Lambat laun, rasa pesimis para suporter mulai menghilang, dan melihat masa depan cerah Timnas kebanggaan mereka di bawah besutan tangan dingin mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.

Jadi, bukan hanya masalah prestasi saja yang akan membebani seorang Patrick Kluivert, sang pelatih baru pengganti coach Shin nanti. Namun juga beban berat untuk bisa membuat para pencinta sepak bola nasional untuk bisa move on dari beragam keberhasilan dan progres positif yang selama ini dicatatkan oleh Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.