Induk sepak bola Indonesia, PSSI telah memutuskan untuk melakukan pergantian pelatih pada awal bulan Januari 2025 ini. Kendali kepelatihan yang semula dipegang oleh Shin Tae-yong, dialihkan kepada Patrick Kluivert yang mengikat kontrak hingga tahun 2027 mendatang.
Bukan hanya pelatih kepala saja yang disingkirkan oleh PSSI, jajaran pelatih yang semula selalu membersamai pelatih asal Korea Selatan tersebut, semuanya digantikan dengan nama-nama baru. Ini juga berlaku untuk posisi asisten pelatih, di mana sebelumnya dipegang oleh Nova Arianto.
Posisi Nova Arianto sendiri di PSSI terbilang cukup unik. Selain berperan sebagai asisten pelatih dari Shin Tae-yong di Timnas Indonesia senior, mantan penggawa Persib Bandung tersebut juga diserahi tugas untuk melatih Timnas Indonesia U-16 atau yang sekarang naik tingkat ke Timnas U-17.
Dengan posisi tersebut, Nova Arianto saat ini menjadi sedikit sukar untuk ditelaah. Di satu sisi, statusnya sebagai asisten pelatih telah dilepas oleh PSSI, sementara di sisi lain, posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-17 adalah sebuah posisi yang cukup independen, terlepas dari kemelut permasalahan yang terjadi di tingkatan Timnas Indonesia senior.
Namun, yang menjadi permasalahan lain adalah, dengan statusnya sebagai mantan asisten pelatih dari Shin Tae-yong, Nova Arianto tentunya menerapkan gaya permainan yang identik dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Menyadur laman Transfermarkt, pola permainan favorit yang diterapkan oleh Nova adalah 5-4-1 defensif yang dinamis ke skema 3-4-3, yang tentunya berbasis kekuatan utama pada pertahanan dan penerapan serangan balik cepat dalam menyerang.
Selain menerapkan pola tersebut, pria berusia 46 tahun ini juga beberapa kali memainkan skema 3-4-3 di awal pertandingan, di mana sistem pertahanan 3 bek sejajar sangat identik dengan apa yang dimainkan oleh STY selaku sang mentor.
Hal ini tentunya menjadi sebuah hal yang cukup berbeda dengan konsep dan filosofi permainan Patrick Kluivert saat ini. Jika seluruh level timnas Indonesia adalah satu kesatuan sistem, di mana muaranya adalah permainan di Timnas senior, maka mau tidak mau timnas usia muda yang berada di bawahnya harus menerapkan filosofi dan pakem permainan yang sama.
Padahal kita tahu, Kluivert sendiri adalah sosok pelatih yang menerapkan permainan terbuka, menyerang dan mengusung formasi 4-2-3-1 dalam berbagai kesempatan dirinya melatih. Dengan perbedaan konsep bermain antara Nova Arianto dan Patrick Kluivert selaku pemegang tim utama di Indonesia, maka mau tak mau PSSI hanya memiliki dua pilihan terhadap coach Nova.
Pilihan pertama adalah memaksa sang pelatih untuk merubah konsep permainan yang telah dipelajarinya selama menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong beberapa tahun belakangan ini, atau yang kedua, meminta pria kelahiran Semarang tersebut untuk turut hengkang sepertimana yang mereka lakukan terhadap Shin Tae-yong.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
Artikel Terkait
-
Orang Dalam PSSI Umumkan Kabar Buruk Mitchel Bakker: Susah, Berat
-
Orang Dekat Erick Thohir Cuek ke Pengakuan Jujur Asisten STY: Jangan Marah Dong
-
Rekam Jejak Marc Klok: Pernah Bilang Mau Pensiun Hingga Disentil Asisten Shin Tae-yong
-
Marselino Ferdinan: Orangtua Saya Menangis...
-
Respon Shin Tae-yong Divonis Diktator oleh Marc Klok: Sangat...
Hobi
-
Komunitas Boardgame Yogyakarta Bangun Ruang Interaksi di Tengah Era Gadget
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Timnas U-22 Terancam Gagal ke Semifinal, Nova Arianto Berikan Motivasi Kuat
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
Terkini
-
Kenapa Gen Z Menjadikan Sitcom Friends sebagai Comfort Show?
-
Rating Meledak! Nam Goong Min Muncul di Drama Korea Dynamite Kiss usai Menghilang
-
Merosotnya Kepercayaan Publik dan Pemerintah yang Tak Mau Mengalah
-
Stop Victim Mentality! Insights Akbar Abi dari Buku Berani Tidak Disukai
-
Jadwal Bentrok dengan MMA 2025, D.O. EXO Absen di Pernikahan Kim Woo Bin