
Juara dunia MotoGP musim lalu, Jorge Martin, tampaknya akan medapat sorotan penuh dari pencinta ajang balap paling bergengsi di dunia ini. Pasalnya, musim ini dia tidak lagi menggunakan motor 'terbaik' di grid, yakni Desmosedici milik Ducati, melainkan RS-GP milik Aprilia.
Diketahui, pembalap asal Spanyol satu ini memutuskan untuk hengkang dari Pramac (sebelumnya satelit Ducati) ke Aprilia setelah mengetahui Ducati pabrikan tidak benar-benar menginginkannya.
Seperti biasa, sebelum memulai musim baru, para pembalap MotoGP harus melakukan beberapa tes terlebih dahulu, termasuk tes pasca musim yang dilakukan di Barcelona tahun lalu. Di sini, Jorge Martin sudah mengendarai RS-GP 25, motor yang akan dia kendarai musim ini.
Setelah menjajal motor baru tersebut, Martin merasa harus beradaptasi dengan motor dan mencoba hal-hal baru. Kendati demikian, menurutnya hal ini tidak akan butuh waktu lama. Lebih dari itu, Martin juga tidak menganggap tantangan ini sebagai hal tersulit di dalam karirnya.
"Beralih dari juara dunia menjadi pembalap Aprilia tidaklah mudah, tetapi tidak, saya tidak menganggapnya demikian karena misalnya di Moto3 saya terpaksa tinggal di rumah untuk waktu yang lama, tapi kemudian saya mendapatkan motor yang lebih baik di Moto2 dengan KTM, itu merupakan sesuatu yang hebat," ujar Martin, dilansir dari laman GPOne.
Tantangan Martin terlihat semakin besar dengan plat nomor 1 yang ternyata benar-benar akan dia bawa ke Aprilia. Di tes Barcelona lalu, Martin masih belum menunjukkan nomor motornya, tapi begitu pelaksanaan team launch Aprilia beberapa waktu lalu, terlihat di depan motor milik martin tertulis angka 1, angka yang sebelumnya menempel di motor Pecco Bagnaia selama dua musim.
Di sisi lain, hal ini mungkin menjadi jawaban dari Martin bahwa dia tidak takut dengan kutukan nomor 1, di mana mitosnya setiap pembalap yang menjadi juara dunia dan menggunakan nomor 1 di musim berikutnya, maka dia tidak akan bisa mempertahankan gelar tersebut.
Entah bisa mempertahankannya atau tidak, Martin sepertinya ingin menggunakan kesempatan yang mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidup ini. Kendati demikian, Jorge Martin adalah seorang juara dunia, mentalitas pemenang sudah tertancap dalam dirinya, dan Aprilia juga bukan motor yang jelek.
Maka bukan tidak mungkin musim ini Jorge Martin dan Aprilia bisa tampil bagus dan memecahkan dominasi Ducati lebih banyak daripada tahun lalu.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Performa Meningkat Tajam, Fabio Quartararo Tetap Membumi di GP Le Mans 2025
-
Punya Riwayat Buruk di Le Mans, Pecco Bagnaia Optimis Raih Hasil Maksimal
-
Start MotoGP Amerika 2025 Berbuntut Panjang, Komisi Grand Prix Ubah Aturan
-
Tenang Walau Kalah dari Marc Marquez, Alex Marquez Ingat Kisah Dovizioso
-
Jadi Pembalap Cadangan di Alpine, Jack Doohan: Ini Sulit, Saya Mau Balapan
Artikel Terkait
-
Performa Meningkat Tajam, Fabio Quartararo Tetap Membumi di GP Le Mans 2025
-
Punya Riwayat Buruk di Le Mans, Pecco Bagnaia Optimis Raih Hasil Maksimal
-
Start MotoGP Amerika 2025 Berbuntut Panjang, Komisi Grand Prix Ubah Aturan
-
Tenang Walau Kalah dari Marc Marquez, Alex Marquez Ingat Kisah Dovizioso
-
Sah! FIM Izinkan Pembalap MotoGP yang Absen untuk Lakukan Latihan Bebas
Hobi
-
Jika Umumkan Pensiun dari Sepakbola, Ramadhan Sananta Ingin Geluti Dunia Ini!
-
Performa Meningkat Tajam, Fabio Quartararo Tetap Membumi di GP Le Mans 2025
-
Punya Riwayat Buruk di Le Mans, Pecco Bagnaia Optimis Raih Hasil Maksimal
-
Jadwal 3 Wakil Indonesia di Semifinal Taipei Open 2025, Ada Jafar/Felisha
-
Blak-blakan! Media Jepang Kritik Pedas Program Naturalisasi Timnas Indonesia
Terkini
-
Trend Musik Beigepop di Lagu Debut KPop HITGS 'Sourpatch'
-
Nggak Monoton, Intip 4 OOTD Playful ala Yuqi i-dle Bikin Gaya Makin Fresh!
-
Yura Yunita 'Tanda' Berserah Diri dan Meminta Petunjuk Kepada Sang Pencipta
-
Ulasan Novel Over the Moon: Antara Cinta Sejati dan Restu Ibu
-
4 Gaya Kasual Anti-Boring ala Sowon GFRIEND, Cocok Buat Weekend Look!