Corinne Busche, yang menjabat sebagai game director untuk Dragon Age: The Veilguard, resmi meninggalkan BioWare setelah hampir dua tahun memimpin proyek besar tersebut. Kepergiannya diumumkan setelah rilis game pada Oktober 2024, yang menjadi entri keempat dalam seri Dragon Age. Walaupun game ini mendapatkan respon positif secara kritis, penerimaan pemain terbilang campur aduk, dengan beberapa penggemar merasa kecewa karena perbedaan gaya permainan dan penulisan yang dinilai kurang mendalam.
Dalam sebuah pernyataan kepada Eurogamer, Busche mengungkapkan bahwa kepergiannya merupakan keputusan pribadi. Ia mengaku mendapat tawaran yang sulit ditolak untuk mengerjakan proyek baru yang berada di ruang lingkup CRPG (Computer Role-Playing Game). Meskipun belum banyak memberi detail tentang proyek barunya, Busche menegaskan bahwa ia meninggalkan BioWare setelah merasa telah menyelesaikan misinya di studio tersebut.
Selama hampir 18 tahun bekerja di bawah naungan EA, Busche dikenal sebagai sosok yang berpengalaman, terutama dalam desain game seperti The Sims 3 dan The Sims 4. Ia bergabung dengan BioWare pada 2019 dan langsung terjun ke dalam pengembangan Dragon Age: The Veilguard yang telah melalui banyak pasang surut, termasuk perubahan besar dalam konsep dan pengembangan. Meski tantangan dalam proses pembuatan game ini luar biasa, hasil akhirnya tetap dinilai baik oleh para kritikus.
Namun, meski The Veilguard berhasil mencapai hasil yang solid, penjualan game ini dikabarkan tidak melebihi ekspektasi. Bahkan, game ini sempat dibanjiri kritik dari penggemar karena perubahan gaya pertarungan yang lebih fokus pada aksi dan beberapa elemen cerita yang dianggap tidak sesuai dengan tradisi sebelumnya. Kendati demikian, kepergian Busche tidak terkait langsung dengan performa komersial game tersebut, yang dilaporkan tidak memengaruhi keputusan studio.
Dengan kepergian Busche, BioWare kini mengalihkan fokus utama mereka ke pengembangan Mass Effect 4, yang dikerjakan oleh tim kecil yang terdiri dari para veteran. Untuk sementara, masa depan seri Dragon Age masih belum jelas, namun para penggemar berharap masih ada kesempatan untuk melihat kelanjutan kisah epik ini di masa depan.
Ulasan Game Dragon Age: The Veilguard
Dragon Age: The Veilguard adalah entri terbaru dalam seri RPG terkenal dari BioWare, dirilis pada Oktober 2024. Setelah penantian hampir satu dekade sejak Dragon Age: Inquisition, game ini membawa pemain kembali ke dunia Thedas dengan cerita yang mendalam dan karakter yang berkesan.
Pemain berperan sebagai Rook, pemimpin kelompok Veilguard, yang ditugaskan untuk menghentikan rencana dua dewa elf kuno, Ghilan'nain dan Elgar'nan, yang mengancam dunia. Cerita utama disampaikan dengan cerdas, sering mengecoh ekspektasi pemain dan menawarkan kejutan yang menarik.
Salah satu aspek menonjol adalah sistem penciptaan karakter yang mendalam, memungkinkan pemain merancang Rook sesuai keinginan. Karakterisasi para pendamping juga kuat, meskipun beberapa kritik menyebut interaksi mereka terasa aman dan kurang menantang dibandingkan game sebelumnya.
Dari segi gameplay, The Veilguard mengadopsi pendekatan aksi yang lebih cepat, mirip dengan Mass Effect 2, namun tetap mempertahankan elemen RPG klasik. Pertarungan dirancang dengan baik, menawarkan kedalaman strategis yang memuaskan.
Secara visual, game ini memukau dengan dunia yang kaya detail dan desain lingkungan yang menawan. Meskipun demikian, beberapa ulasan mencatat bahwa alur cerita utama kurang orisinal dan momen-momen tertentu terasa terburu-buru.
Secara keseluruhan, Dragon Age: The Veilguard adalah tambahan yang solid untuk seri ini, menawarkan pengalaman RPG yang memuaskan meskipun ada beberapa kekurangan kecil.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Inzoi: Game Simulasi Hidup Realistis yang Jadi Pesaing The Sims!
-
Hollow Knight: Silksong Masih Dalam Pengembangan, Tapi Kapan Rilisnya?
-
Vampire Survivors Siap Hadir di Layar Lebar, Tantangan Besar Menanti
-
Game Code Violet Tak Tersedia di PC? Ini Alasan di Balik Keputusan Tersebut
-
Genshin Impact Terjerat Masalah Loot Box, Kena Denda Rp 328 Miliar!
Artikel Terkait
-
MLBB x OPPO Smooth Legend Cup APAC Grand Finals di Jakarta Rebut Total Rp1,2 Miliaran
-
Tap Coin Game Penghasil Uang, Bisa Ditarik ke Saldo Dana hingga OVO
-
Review Dreamy Room, Permainan Menyusun Barang untuk Relaksasi
-
JOYit Game Penghasil Uang, Bisa Ditarik ke Saldo Dana hingga Pulsa
-
Asus ROG Flow Z13 Resmi ke Indonesia, Tablet Gaming Paling Kencang di Dunia Harga Rp 30 Jutaan
Hobi
-
Swiss Open 2025 Day 2: Empat Wakil Indonesia Buru Tiket Menuju Babak Kedua
-
Rekap Yonex Swiss Open 2025 Day 1: Dua Wakil Indonesia Sapu Bersih Kemenangan
-
Charles Lokolingoy Soroti Pentingnya Jeda Internasional untuk Mental Pemain
-
Indonesia vs Australia: Pertarungan para Pemain Gaek di Barisan Lini Tengah Permainan
-
Jairo Riedewald Gagal Diproses, Pelatih Timnas Indonesia Tak Perlu Terlalu Pusing!
Terkini
-
Sinopsis Shao Hua Ruo Jin, Drama Terbaru Song Wei Long dan Bao Shang En
-
Review Film Lembayung: Misteri Kelam di Balik Klinik Terlarang
-
Mengatasi Stress Pasca Kematian Pasangan, Peran Kawruh Jiwa pada Lansia Duda
-
Ayah Mendiang Kim Sae-ron Rilis Pernyataan, Kecam Kim Soo-hyun dan Agensi
-
Masuki Era Baru, STAYC Tampilkan Jati Diri yang Kuat di Lagu Terbaru BEBE