Partai pamungkas fase penyisihan grup C yang mempertemukan antara Timnas Indonesia U-17 melawan Afghanistan menjadi milik Pasukan Muda Merah Putih.
Pada pertandingan yang sudah tak lagi menentukan langkah Pasukan Garuda Muda ke babak delapan besar gelaran tersebut, Evandra Florasta dan kolega berhasil membungkus kemenangan dengan dua gol tanpa balas.
Menyadur laman match report AFC, dua gol yang mengantarkan kemenangan anak asuh Nova Arianto tersebut diciptakan oleh Fadly Alberto Hengga di menit ke-90+4, dan disusul oleh gol dari Zahaby Gholy dua menit kemudian.
Jika kita merunut pada laman match report transfermarkt.com, baik gol dari Fadly Alberto Hengga maupun Zahaby Gholy, keduanya tercipta karena mendapatkan assist dari pemain yang sama, yakni Muhammad Aldyansyah Taher.
Melalui skema serangan balik cepat, Aldyansyah Taher dalam dua kesempatan yang berbeda, dua kali mengirimkan umpan kilat kepada dua rekannya tersebut, yang mana berhasil dikonversi menjadi dua gol untuk kemenangan Pasukan Garuda Muda.
Dibandingkan dengan para pemain sayap serang lainnya yang diturunkan oleh Nova Arianto di laga pamungkas tersebut, pemain yang kini memperkuat PPOP DKI Jakarta tersebut memang memiliki sentuhan bola yang cenderung minimalis.
Meskipun bermain sebagai pemain depan yang memiliki akselerasi dan kemampuan dalam keeping bola, namun di laga melawan Afghanistan tersebut Aldyansah menunjukkan sebuah permainan yang simple.
Alih-alih melakukan akselerasi dengan membawa bola ke sana ke mari, Aldyansah justru tak terlihat berlama-lama menahan ketika mendapatkan bola.
Dalam proses gol pertama, Aldyansyah bahkan hanya satu kali saja menyentuh bola, yang mana sentuhan tersebut tentu saja bukan sentuhan sembarangan.
Pasalnya, Aldyansyah yang mendapatkan sodoran bola dari Rafi Rasyiq, melakukan screening kilat terhadap keberadaan rekannya, untuk kemudian melakukan umpan diagonal kepada Alberto Hengga yang berakselerasi bebas di sektor kiri pertahanan Afghanistan.
Alhasil, umpan simple dari Aldyansyah itu pun berhasil didentumkan Alfredo Hengga menjadi gol pertama Indonesia ke gawang Afghanistan setelah lebih dari 90 menit permainan, mereka hanya menemukan jalan buntu dalam menjebol gawang lawan.
Pun demikian dengan proses gol kedua yang diciptakan oleh Zahaby Gholy. Aldyansyah Taher yang beroperasi di lini serang Indonesia, berhasil memenangi perebutan bola dengan bek Afghanistan, tak melakukan gerakan-gerakan show off yang bisa saja ia lakukan untuk menarik atensi para penonton.
Meskipun masih memiliki ruang untuk "menggoreng" bola atau bahkan melakukan eksekusi secara mandiri, namun pemain kelahiran Depok tersebut lebih memilih untuk langsung memberikan umpan cepat kepada Zahaby Gholy yang berada di posisi lebih menguntungkan.
Gaya bermain simple yang ditunjukkan oleh pemain bertinggi badan 179cm ini sejatinya saat ini dibutuhkan oleh Timnas Indonesia U-17 yang menerapkan skema bermain defensif.
Pasalnya, tim yang bermain defensif akan cenderung memainkan skema serangan balik cepat, yang mana tak membutuhkan pemain yang suka berlama-lama dengan bola.
Permainan simple yang hanya satu-dua kali melakukan sentuhan terhadap bola, cenderung lebih efektif dalam membangun serangan cepat, karena hal tersebut akan lebih sulit untuk diantisipasi oleh pihak lawan.
Dan di laga melawan Afghanistan ini pun terbukti dengan nyata. Dua gol yang bersarang ke gawang tim asal Asia Tengah tersebut, semuanya berawal dari umpan-umpan sederhana nan cepat dari Aldyansyah Taher.
Bahkan, umpan sederhana tersebut juga seolah memberikan "pembelajaran" bagi rekan-rekan setimnya, di mana dalam berbagai momen di laga tersebut, mereka seringkali berlama-lama dengan bola sehingga pada akhirnya kehilangan momentum untuk memberikan ancaman yang lebih nyata ke gawang Afghanistan.
Baca Juga
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Laga Kontra Lebanon dan Statistik Menipu yang Mulai Merambah Timnas Indonesia Senior
-
FIFA Matchday, Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert yang Urung Pasang Barisan Bek Mewah
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
Artikel Terkait
-
Antara Jay Idzes, Dean James, dan Mees Hilgers, Siapa Paling Berpotensi Pindah Klub Tahun Ini?
-
Kisah Mathew Baker Hampir Bela Australia, Pilihannya ke Timnas Indonesia Berbuah Manis
-
Timnas Indonesia Hadapi Korea Utara di Perempat Final Piala Asia U-17
-
Pelatih Oxford United Hubungkan Gol Bunuh Diri Ole Romeny dengan Timnas Indonesia, Kenapa?
-
Zahaby Gholy Gemilang, Eks Pemain Barcelona ke Persija Jakarta: Masa Depan Cerah
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat