Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Marc Marquez (Instagram/marcmarquez93)

Pembalap Ducati, Marc Marquez, bisa bernafas lega usai melewati balapan akhir pekan kemarin di GP Qatar. Pasalnya, setelah hampir dua minggu kehilangan posisi puncak klasemen, Marc kembali ke singgasananya dan memperlebar jarak sebanyak 17 angka dari Alex Marquez di klasemen sementara.

Menang di Sprint dan Main Race MotoGP Qatar 2025

Pembalap Ducati pabrikan tersebut berhasil meraih kemenangan utuh di Qatar, baik di sprint maupun main race. Kesulitan sempat melanda Marc di balapan hari Minggu, aero belakangnya lepas setelah terjadi kontak dengan Sang Adik di tikungan pertama.

Kemudian, Marc juga sempat berada di P3 dan bertarung dengan beberapa pembalap seperti Pecco Bagnaia, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli sebelum akhirnya kembali memimpin balapan.

Menjawab Keraguan dengan Kemenangan

Sebelum GP Qatar berlangsung, Marc Marquez sempat merasa bahwa seri kali ini akan lebih menantang dibandingkan dengan tiga seri sebelumnya.

Thailand, Argentina, dan Amerika merupakan sirkuit di mana Marc memiliki riwayat yang baik dan lebih bersahabat dengan gaya balapnya, berbeda dengan Qatar, Marc terakhir meraih kemenangan di sini pada tahun 2014 silam.

Sehingga ini merupakan kemenangan pertamanya sejak saat itu dan Marc berhasil membayarnya dengan hasil yang sempurna.

"Thailand, Argentina, dan Austin adalah sirkuit yang bagus bagi saya, sementara di sini saya tahu saya akan menghadapi banyak kesulitan. Pembalap seperti Alex, Pecco, Di Giannantonio, yang ainnya akan kompetitif," ujar Marc yang merasa senang dengan kemenangannya kali ini, dilansir dari laman GPOne.

Mengelola Ban Adalah Kunci

GP Qatar adalah sirkuit yang menuntut performa ban, maka dari itu salah satu kunci keberhasilan Marc di GP Qatar 2025 kemarin adalah pengelolaan ban yang baik. Marc sendiri mengakui bahwa dia sempat mengkhawatirkan masa pakai ban depannya.

"Ini akan menjadi balapan yang sulit, balapan yang sangat panjang, terutama dalam hal cara mengelola ban," ujar Marc, dilansir dari laman Crash.

Marc mencoba mengendalian ban depan di paruh pertama balapan, meskipun cara ini memungkinkan Pecco mendekat, tapi dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Dan saat Pecco menyalip di mana saat itu balapan tinggal menyisakan 7 putaran lagi, Marc mulai memacu motornya lebih keras hingga dirinya kembali memimpin balapan. Disini Marc baru memanfaatkan sepenuhnya ban depan dan membuat gap dengan pembalap lain di belakang.

Marc berhasil mencetak fastest lap berturut-turut pada putaran ke-18 dan 19, dan menyentuh garis finis dengan jarak waktu 1,8 detik dari Vinales.

Mengakui Kesalahan atas Kejadian dengan Alex

Kontak dengan Alex Marquez di awal balapan membuat Marc berkendara dengan kondisi motor yang tak prima, Alex menyenggol bagian belakang motor Marc yang menyebabkan aerodinamis Marc lepas.

Beruntung hal ini tidak menjadi kendala berarti bagi The Baby Alien. Marc pun mengakui bahwa ini adalah kesalahannya.

"Mengenai kontak dengan Alex, itu lebih merupakan kesalahan saya, ketika saya membuka gas saya merasa bagian belakang bergerak sendiri dan saya mengerem. Dia tidak menduganya dan menyentuh saya, hal ini membuat Morbidelli menyalip saya dar sisi luar. Beruntung, kami tidak jatuh," katanya.

Kemenangan sempurna Marc Marquez di GP Qatar kemarin merupakan yang ketiga musim ini (sebelumnya di Thailand dan Argentina), tapi bisa dibilang ini adalah yang terbaik dari ketiganya.

Selain mampu menang di atas kekhawatirannya sendiri karena kondisi trek yang tidak bersahabat, Marc berjaya lagi setelah insiden jatuh di COTA yang menyakitkan, serta berhasil merebut kembali puncak klasemen.

Di seri berikutnya, yakni GP Jerez, Marc sebagai pembalap yang berasal dari Spanyol mengaku ingin tampil lebih baik, meskipun 3 tahun terakhir ini Pecco sangat kompetitif di sana.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno