Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Rafael Struick berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Korea Selatan di Piala Asia U-23 (the-afc.com)

Pembagian grup babak kualifikasi Piala Asia U-23 untuk turnamen tahun 2026 mendatang akhirnya usai dilaksanakan. Sepertimana dilansir laman AFC, induk sepak bola benua Asia tersebut telah melaksanakan drawing penentuan grup pada hari Kamis (29/5/2025) di The AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam keterangannya, konfederasi sepak bola benua Asia tersebut mengundi 44 dari total 47 anggotanya dalam sebelas grup. Dengan demikian, maka setiap grup akan berisikan masing-masing empat negara, yang akan saling bersaing untuk memperebutkan 16 tiket lolos ke putaran final di Arab Saudi tahun depan.

Berdasarkan hasil pengundian yang telah dilakukan oleh AFC, Pasukan Garuda Muda menempati grup J di babak kualifikasi nanti. Anak asuh Gerald Vanenburg tersebut akan bersaing melawan raksasa sepak bola benua Asia sekelas Korea Selatan, kemudian Laos yang juga merupakan sesama wakil dari Asia Tenggara, dan tim asal Asia Timur, Macau yang disebut-sebut sebagai tim terlemah di grup ini.

Uniknya, pertemuan antara Indonesia dan Korea Selatan sendiri seolah mengulangi pertemuan kedua kesebelasan di putaran final gelaran yang sama pada edisi 2024 lalu.

Sekadar mengingatkan, sepertimana dapat dilihat di laman history AFC, Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan U-23 sudah pernah bertarung di Piala Asia U-23 yang diselenggarakan di Qatar tahun lalu.

Kala itu, Timnas Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae-yong, yang notabene adalah pelatih asal Korea Selatan, sukses memulangkan sang raksasa di fase perempat final.

Pada pertandingan yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar (25/4/2024) tersebut, Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor total 11-10 (2-2) melalui adu tendangan penalti setelah melalui sebuah pertandingan yang sangat bersejarah.

Dan kekalahan menyakitkan inilah yang akan dijadikan motivasi bagi Korea Selatan untuk bertarung melawan Indonesia di bulan September nanti.

Ambisi balas dendam karena ambisi menjadi juara turnamen digagalkan oleh Indonesia, yang notabene adalah tim medioker di kawasan benua Asia, dipastikan bakal menyelimuti pertemuan mereka dengan skuat Garuda Muda.

Namun sayangnya, keinginan Korea Selatan untuk membalaskan dendam atas kekalahan yang mereka terima satu tahun lalu itu dipastikan tak akan bisa terlaksana dengan mudah. Pasalnya, di babak kualifikasi Piala Asia U-23 edisi kali ini, Indonesia mendapatkan privilege dari AFC yang mana mereka ditunjuk menjadi salah satu tuan rumah babak kualifikasi oleh konfederasi.

Sehingga, akan sangat mungkin nantinya ambisi Korea Selatan untuk membalaskan sakit hatinya atas kekalahan memalukan di babak perempat final turnamen tahun lalu, akan berlangsung sangat liat, mengingat status tuan rumah yang didapatkan oleh Indonesia, akan membuat tuan rumah bertarung dengan motivasi yang berlipat.

Terlebih lagi dengan tingkat fanatisme tinggi yang yang dimiliki oleh para suporter Timnas Indonesia di semua level usia, bisa dipastikan Korea Selatan akan menghadapi tekanan ganda saat menjalani pertarungan melawan Pasukan Muda Merah Putih.

Dan lagi, jadwal yang dirilis oleh AFC juga dapat dikatakan sangat memihak Indonesia. Di mana di babak kualifikasi nanti, Pasukan Muda Merah Putih baru akan bertemu dengan Korea Selatan di pertandingan ketiga (9/9/2025), yang mana secara teknis, Gerald Vanenbur memiliki kesempatan untuk membenahi kelemahan-kelemahan yang mereka miliki di dua laga sebelumnya melawan Laos dan Macau.

Jadi, ketika Indonesia bertemu dengan Korea Selatan di pertarungan ketiga, mereka sudah memiliki kualitas bermain yang lebih baik daripada dua laga sebelumnya bukan?

Kira-kira, Korea Selatan U-23 bisa membalaskan dendam atas kekalahan mereka sebelumnya atau tidak ya?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.