Desas-desus mengenai kemungkinan hengkangnya Max Verstappen dari Red Bull yang berhembus sejak beberapa waktu lalu, masih menjadi topik panas di kalangan penggemar Formula 1 saat ini.
Meski masih memiliki kontrak yang mengikatnya hingga akhir musim 2028, kabar tentang masa depannya bersama tim asal Austria itu terus bermunculan. Banyak yang mulai mempertanyakan apakah Verstappen akan tetap bertahan di sana, terutama setelah performanya tidak lagi sekuat musim-musim sebelumnya.
Jika melihat perjalanan Verstappen sejak pertengahan musim lalu, penurunan performanya memang terlihat jelas. Pembalap asal Belanda yang biasanya selalu berada di barisan terdepan, kini beberapa kali gagal memaksimalkan potensi mobilnya. Hal tersebut kemudian menimbulkan spekulasi bahwa ada masalah internal yang memengaruhi fokus dan performanya di lintasan.
Rumor kepindahan Verstappen semakin ramai dibicarakan setelah George Russell secara terbuka menyebut adanya komunikasi antara Mercedes dengan Max.
Walau detail pembicaraan tersebut tidak pernah diungkap ke publik, pernyataan Russell saja sudah cukup untuk membuat para pencinta Formula 1 menduga bahwa Mercedes tengah menyiapkan rencana besar dengan menempatkan Verstappen sebagai calon pembalap utamanya di masa depan.
Isu tersebut diperkuat oleh jejak pelacak jet pribadi Max Verstappen. Pesawat jet milik Max diketahui mengarah ke Sardinia pada waktu yang bersamaan dengan keberadaan Toto Wolff di wilayah yang sama.
Banyak yang menduga bahwa pertemuan itu bukan sekadar kebetulan, melainkan ada maksud tertentu yang berkaitan dengan rencana jangka panjang Mercedes.
Sebagaimana diketahui, Toto Wolff memang sangat mengincar Max Verstappen sejak lama, dia bahkan tak menampik jika ada kemungkinan merekrut Verstappen di masa yang akan datang.
Di sisi lain, kondisi internal Red Bull pun saat ini sedang tidak stabil. Kepergian sosok penting seperti Adrian Newey yang selama ini menjadi otak di balik mobil-mobil kencang Red Bull, serta kepergian Christian Horner selaku team principal yang selalu mendukung Verstappen sejak awal, membuat suasana tim kian tak menentu.
Banyak pihak menilai hilangnya dua figur sentral ini akan berpengaruh besar terhadap keputusan Max mengenai masa depannya di Red Bull.
Namun, menanggapi semua rumor yang beredar, Verstappen justru menegaskan bahwa saat ini dirinya belum memikirkan untuk hengkang.
Meski Horner telah meninggalkan tim, Max menyatakan bahwa kepergian pria yang sudah ia kenal sejak usia belasan tahun itu tidak akan memengaruhi masa depannya.
"Itu tidak berpengaruh pada apa yang saya lakukan. Pada akhirnya, tim memutuskan untuk melakukan itu, dan sekarang, dari pihak kami, kami hanya perlu menatap ke depan. Ada banyak hak yang ingin kami tingkatkan, dan semoga kami bisa terus melakukannya," ujar Max, dilansir dari situs resmi Formula 1, formula1.com.
Bagi Max, fokus terbesarnya sekarang adalah mengembalikan performa terbaik dan memastikan dirinya kembali bersaing memperebutkan kemenangan di setiap balapan yang tersisa musim ini.
"Dari pihak saya, belum ada yang perlu dibicarakan tentang masa depan saya. Saya tahu saya di sini dan saya senang dengan posisi saya saat ini. Satu-satunya hal yang ingin kami lakukan adalah menjadi lebih kompetitif, dan itulah yang sedang kami upayakan," tambahnya.
Juara dunia 4 kali itu juga mengatakan bahwa dirinya selalu merasa nyaman bekerja sama dengan Horner dan memiliki banyak kenangan positif bersamanya selama berada di tim Red Bull.
Meskipun demikian, kita perlu memahami bahwa dunia balap selalu penuh ketidakpastian, terutama jika menyangkut masa depan tim dan para pembalapnya.
Namun itu masalah yang bisa diselesaikan nanti, bagi Verstappen saat ini yang terpenting baginya adalah bekerja keras bersama tim yang ada untuk kembali ke performa terbaik.
Baca Juga
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
-
Puasa Menang Sejak 2019, Bisakah Marc Marquez Raih Poin Penuh di MotoGP Catalunya?
Artikel Terkait
-
Antusias! Max Verstappen Tak Sabar Ingin Kerja dengan Bos Barunya Red Bull
-
Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) 2025: Pendidikan Adaptif, Manusiawi, Berkelanjutan
-
Film Lokal Sore Menggila, Bantai Superman dan Semua Superhero Hollywood
-
Jadwal F1 GP Belgia 2025, Menantikan Debut Laurent Mekies di Red Bull
-
6 Film Dion Wiyoko, Sore: Istri dari Masa Depan dan A Normal Woman Baru Tayang
Hobi
-
Perempuan Masih Jadi Second Sex: Membaca Simone de Beauvoir dalam Futsal
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Lawan Korea Selatan, Gerald Vanenburg Tak Perlu Malu untuk Menyontek Gaya Permainan STY
Terkini
-
Comeback, Liu Te Dikabarkan Bintangi Mini Drama Promise You The Stars
-
Centil Bukan Genit: Gaya Ekspresi Diri Perempuan di Tren My Centil Era
-
Isu Raffi Ahmad Bakal Gantikan Dito Sebagai Menpora Mencuat, Pendidikan Siapa Lebih Tokcer?
-
Kopinya Mahal, Tapi Gaji Barista Tetap Pas-pasan
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi