Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Rikokurniawan
Ilustrasi rumor pilpres 2024 (dok. istimewa)

Presiden Joko Widodo baru saja melakukan reshuffle jilid pertama di Kabinet Indonesia Maju dengan mengganti 6 menteri dan 5 wakil menteri (Wamen) pada 23 Desember 2020 lalu. Reshuffle ini dinilai memengaruhi peta politik pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat kuat untuk Pilpres 2024. Sandiaga Uno kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio dalam jajaran kabinet Indonesia Maju.

Kondisi ini membuat sosok Anies-Sandi besar kemungkinan bakal menjadi kandidat di Pilpres 2024. Seperti publik ketahui, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dianggap merupakan sederet nama yang memiliki peluang besar di pilpres tersebut.

Sementara itu, Ganjar dan Kang Emil digadang-gadang menjadi salah satu capres dan cawapres di 2024.

Kiprah dan sepak terjang Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di panggung politik Tanah Air, utamanya menjelang pilpres 2024 semakin menguat.

Tingginya nama Ganjar dinilai karena aktivitasnya menjadi gubernur kerap menjadi perhatian publik. Porsi pemberitaan Ganjar selama ini pun dinilai menambah elektoral sang gubernur.

Sedangkan Ridwan Kamil termasuk tokoh yang namanya seringkali masuk bursa Pilpres 2024.

Gubernur Jawa Barat itu membuka peluang untuk maju pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 mendatang.

Kedua kandidat kepala daerah Pulau Jawa tersebut memiliki peluang dicalonkan atau bahkan diduetkan jika mereka dapat mempertahankan tingkat elektabilitas dan popularitas mereka masing-masing.

Akan tetapi, kedua sekenario kandidat pilpres 2024 ini bisa terjadi jika tidak ada fenomena "satria piningit".

Jika ada, dan satria itu tiba-tiba melejit elektabilitasnya menjelang Pilpres 2024, meninggalkan Ganjar-Emil dan Anies-Sandi, niscaya dialah yang akan dipilih parpol-parpol besar yang mendukung, seperti salah satunya yaitu Puan Maharani.

Rikokurniawan