Pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak tahun lalu. Pandemi Covid-19 telah banyak memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, ada banyak pekerja yang terdampak seperti terkena PHK, harus bekerja dari rumah dan pemotongan gaji.
Ananda adalah salah satu pekerja yang terkena dampak pandemi tersebut. Ia bekerja di salah satu perusahaan media lokal. Pada saat Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, kantor tempat ia bekerja mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Ananda yang seorang fresh graduate dari sebuah universitas swasta jurusan Ilmu Komunikasi ini langsung mendapatkan pekerjaanya pada tahun 2019 akhir. Awalnya ia tidak menyangka jika pandemi ini akan membuatnya WFH dan gajinya dipotong hingga saat ini.
“Sebenarnya agak keberatan juga ada pemotongan gaji, karena saya harus ekstra berhemat agar gajinya cukup untuk satu bulan. Gaji UMR saja sudah kecil apalagi dipotong” ujarnya kecewa .
Ananda harus ekstra berhemat selama setahun terakhir, gajinya hanya cukup untuk membayar kontrakan dan untuk biaya hidupnya sehari-hari.
Ia pernah berpikir untuk keluar dari pekerjaannya tersebut, akan tetapi mengingat saat ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan ia mengurungkan niatnya. Ada alasan lain bahwa ia sangat menyukai pekerjaannya saat ini dan bekerja di media merupakan cita-cita Ananda sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Namun, hal tersebut tak lantas membuat Ananda berhenti menjadi kreatif. Meskipun awalnya merasa bingung akan berbuat apa, ia mulai berupaya mencari hal yang dapat ia lakukan dan menghasilkan uang.
Hingga pada akhirnya ia memutuskan berjualan bakaran serba seribu. Ia memutuskan untuk menjalankan usaha ini bersama temannya dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Usaha bakaran mereka menjual berbagai macam sate bakaran seperti sate usus, sate jamur, sate ati ampela dan masih banyak lagi.
“Alasan kami membuka usaha ini ya karena butuh uang juga untuk mendapatkan penghasilan selain dari gaji karyawan media”, ujarnya.
Ananda berjualan di depan sebuah mini market, ia berjualan ditengah tengah waktunya bekerja dari rumah atau Work From Home. Selama PPKM ini ia buka mulai dari pukul 2 siang hingga 8 malam. Menurutnya hasil dari berjualan bakaran ini sangat lumayan dan dapat ditabung.
“Hasil berjualan termasuk lumayan mengingat ini sedang diberlakukan PPKM, alhamdulillah meskipun tidak banyak, ya cukuplah untuk kita tabung”, ujarnya.
Meskipun usahanya masih kecil Ananda berharap jika usahanya bisa berkembang lebih besar nantinya. Ia berharap supaya pandemi Covid-19 ini cepat usai dan perekonomian masyarakat membaik.
Dengan penuh harap Ananda juga ingin agar ia dapat membagi waktunya dengan baik antara pekerjaanya di media dan menjalankan usaha kecil–kecilannya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Dongkrak Ekonomi Pesisir, Pelindo Adakan Pelatihan Pemasaran BUMMas
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Biar Nggak Bikin Rugi Usaha, Boikot Produk Dinilai Perlu Sertai Legitimasi Syariat
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Software Mata-mata di Laptop dan Kisah Pemecatan Karyawan yang Mengerikan di Era WFH
Kolom
-
Fenomena Lampu Kuning: Ritual Keberanian atau Kebodohan?
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia
-
Menggali Makna Mahasiswa 'Abadi': Antara Idealisme dan Keterlambatan Lulus
-
Nggak Perlu Inget Umur, Melakukan Hobi di Umur 30 Itu Nggak Dosa Kok!
Terkini
-
Jin BTS Resmi Rilis Album Solo Perdana HAPPY, Usung Genre Pop Rock
-
3 Rekomendasi Series Garapan Hitmaker Studios, Tayang di WeTV!
-
Takluk dari Jepang, Bagaimana Posisi Timnas Indonesia di Klasemen Grup C?
-
Reaksi Bijak Erick Thohir usai Timnas Indonesia Kalah Telak atas Jepang
-
Ada Have a Crush on You, Ini 4 Drama China Marriage Life yang Populer di iQIYI