Saya Melissa Angeli Putri Irawan atau biasanya dipanggil Melissa, lahir pada tahun 2003 di sebuah kota kecil yang berada di pulau sumatera. Lahir sebagai anak perempuan pertama dari empat bersaudara dan di paksa harus tangguh dan kokoh oleh keadaan. Menjalani hidup jadi cukup berat dengan semua tanggung jawab yang harus yang harus di emban sebagai sosok panutan bagi keluarga.
Tidak punya tempat cerita dan tak bisa bersender padahal orang orang di sekitar menjadikan saya ini tempat senderan. Iya, hanya sebatas itu karena mereka tak benar benar peduli kepada wanita seperti saya yang memiliki penampilan biasa saja tanpa daya tarik seperti perempuan perempuan sempurna di luar sana, Ingin sekali rasanya bertanya kepada orang orang itu tentang sebuah arti dari kebahagiaan yang selama ini tak saya dapatkan.
Malam itu saya sedang di ruang keluarga dengan setoples cemilan manis saya duduk di sofa sembari melihat televisi, saat itu saya seperti terhipnotis dengan seorang sosok yang berbicara di dalam televisi, dengan jas yang rapih dan kemampuannya berbahasa inggris membuat saya kagum, saya benar benar terpesona saat itu oleh pria dengan tubuh tinggi yang saya tau dia adalah seorang pemuda dari asia atau tepatnya Korea bagian selatan.
Saya mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutnya, dia sangat cerdas! Apa pun yang ia terdengar sangat baik, laki laki itu berpidato untuk orang orang seperti saya yang tak bisa mencintai dirinya sendiri, hati saya kian terenyuh dengan apa yang dia katakan, saat itu umur saya baru enam belas tahun dan sedang dalam masa remaja labil yang tidak tau bagaimana cara untuk menempatkan diri tapi beruntungnya kata kata itu terus terngiang di dalam ingatan yang mempesona, dia bilang. “no matter who you are, where you’re from your skin colour, gender identity, just speak yourself.”
Sebuah kata yang indah dengan makna yang mendalam dan berhasil mengubah seorang sosok yang dulunya tak tau siapa dirinya sendiri menjadi seorang sosok yang percaya diri dan punya integritas dalam hidupnya sudah berani memikul semua tanggung jawabnya, sekarang jadi punya sebuah tujuan untuk terus maju.
Dengan semua rasa ingin tau yang ada, saya mulai mencari tau siapa dia sebenarnya? Malam itu benar benar mengubah hidup saya, malam itu adalah sebuah jawaban atas semua doa yang terus saya panjatkan setiap hari kepada yang Maha Kuasa.
Namanya Kim Namjoon, seorang leader dari sebuah grub kpop terbesar sepanjang sejarah bahkan seorang anggota the beatles pun yang notabenenya adalah seorang legend di dalam industri musik dunia sampai terharu karena melihat sebuah kisah the beatles seperti terulang kembali, BTS mengingatkannya pada perjuangan the beatles terdahulu, "Saya merasa apa yang sedang dialami BTS mirip dengan yang pernah The Beatles jalani. BTS, kawan saya dari Korea! Saya suka melihat karya kalian," kata Paul McCartney.
Itu adalah sebuah awal bagi saya untuk mengenal sebuah negara indah yang saya ingin kunjungi suatu hari nanti tapi mungkin sekarang belum karena saya masih berjuang negara itu juga punya hubungan persahabatan baik dengan indonesia dia adalah Korea Selatan, saya mau akui bahwa saya akhirnya terlibat dan masuk ke dalam sebuah fenomena “Korean Wave”.
Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1980 terjadi peningkatan popularitas global budaya korea yang di sebabkan oleh dorongan dari banyaknya penyebaran k-drama di tahun 1990-an drama korea mampu menyajikan pesan mendalam kepada penontonnya dengan baik, yang dapat dijadikan sebagai motivasi dan pelajaran hidup. Dengan menonton drama korea, penggemarnya dapat mengetahui kesesuaian pandangannya dengan nilai-nilai di masyarakat, menentukan perilaku, memenuhi rasa ingin tahu dan merasa lebih percaya diri.
Umumnya hal ini memicu orang-orang di berbagai negara untuk mempelajari bahasa Korea dan kebudayaan Korea. Ini juga merupakan sebuah fenomena global yang mengawali kebangkitan peradaban Korea Selatan yang ditandai dengan menyebar luasnya budaya korea selatan diseluruh dunia salah satunya Indonesia.
Korean Wave merupakan salah satu kebijakan yang dibuat pemerintah Korea Selatan untuk membangkitkan perekonomian negara yang melemah akibat krisis moneter. Sejak abad ke-21. Korea Selatan telah muncul sebagai eksportir utama budaya dan pariwisata populer, aspek aspek yang telah menjadi bagian penting dari ekonomi yang maksimal, khususnya K-Pop fans yang berkontribusi dengan populasi yang sangat banyak juga tersebar di seluruh dunia.
Menjadi seorang penggemar korea ternyata tidak mudah karena harus menerima berbagai cacian dari berbagai pihak yang buta akan sebuah etika untuk bertoleransi namun karena ini saya di asah menjadi seseorang yang punya mental kuat dan juga tangguh karena war terus terjadi setiap hari dalam industri ini.
Bukan hanya itu tapi juga jadi seseorang yang punya wawasan cukup luas dalam berbagai bidang sebagai contoh fans dari seorang grub K-Pop tersebar ke berbagai penjuru di dunia atau yang biasa di kenal dengan internasional fans dan orang orang ini biasanya berkomunikasi untuk saling memberitahu atau berdiskusi dengan idol mereka bahkan menjadi seorang teman dan support sistem bagi satu sama lain nah pointnya adalah orang orang yang berbeda negara ini akan memakai bahasa internasional yaitu bahasa Inggris yang dimana mereka pasti akan belajar atau mengajar yang menjadikan mereka jadi memiliki sebuah kemampuan, ini adalah salah satu contoh positif yang orang orang di luar sana jarang tau.
Saya sebagai penggemar korea sangat merasakan manfaat itu secara nyata karena setelah mengaplikasi kan nya ke dalam kehidupan saya sendiri tentunya, perlahan saya bangkit mulai dari bisa berpidato dengan menggunakan bahasa inggris lalu dapat pujian dari guru kala itu bahkan mendapat berbagai macam prestasi juga karena itu :
- Berhasil menjadi perwakilan kelas untuk mengikuti berbagai event bahasa inggris yang diadakan di sekolah.
- Berhasil mendapatkan juara 2 di dalam lomba storytelling.
- Berhasil menjadi murid yang dibanggakan oleh guru bahasa inggris di sekolah.
Selain itu karena melihat perjuangan dari sosok idol yang saya idola kan pun semangat saya terus terpacu untuk mengejar mimpi mimpi saya. Bila di tuliskan seperti inilah pencapaian yang bisa saya raih sekarang ini :
- Selalu mendapat juara tiga besar selama duduk dibangku SMA bahkan tetap di posisi 1 selama tiga semester berturut turut.
- Lulus dalam dalam PTN negri dengan jalur sbmptn
- Lulus dalam SKD kedinasan.
Dengan itu yang saya pahami adalah begitu banyak dampak postif yang saya dapatkan. Saya juga masih terus berjuang sampai hari ini karena masih punya impian yang saya mau wujudkan yaitu bisa menginjakkan kaki saya di sana di tanah Korea bagi saya itu adalah sebuah kebahagiaan dan salah satu alasan kenapa saya harus terus berjuang bahkan saya mau berusaha agar bisa mendapat beasiswa disana, saya terus berdoa dan berusaha agar suatu hari Tuhan kembali jawab semua doa ini.
Baca Juga
Artikel Terkait
Kolom
-
Nggak Perlu Inget Umur, Melakukan Hobi di Umur 30 Itu Nggak Dosa Kok!
-
Kuliah atau Kerja? Menyiasati Hidup Mahasiswa yang Multitasking
-
Gibran dan Lapor Mas Wapres: Gagasan Empati atau Pencitraan?
-
Mengikuti Organisasi Kampus: Sekadar Hiburan atau Langkah Menuju Karier?
-
Fenomena Titip Absen dan Dampaknya: Antara Etika dan Solidaritas
Terkini
-
Jadi Detektif, Yuri SNSD Ungkap Latihan Demi Peran di Parole Examiner Lee
-
3 Series Indonesia Tayang November 2024, Seru dan Menegangkan!
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
-
3 Produk Wardah Crystal Secret Mengandung Arbutin Ampuh Samarkan Noda Hitam
-
Winger Jepang Kritik Pedas Kualitas Rumput GBK: Lapangan Tidak Rata