Globalisasi dan budaya menjadi dua hal yang memiliki kaitan sangat erat. Perkembangan globalisasi memengaruhi budaya lokal dalam sebuah negara, begitupun sebaliknya. Lalu, apa itu budaya dan globalisasi?
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dalam berbagai lingkungan kehidupan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya dapat dikenal sebagai ciri khas dalam suatu negara. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting untuk membentuk identitas bangsa.
Dalam kebudayaan, terdapat berbagai unsur, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian. Selain itu, budaya juga meliputi kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Sementara itu, wikipedia melansir, globalisasi adalah sebuah proses integrasi internasional yang terjadi akibat pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Oleh karena itu, setiap negara yang mengalami globalisasi tentu akan berpengaruh pula pada masyarakat dalam menyikapi perkembangan budaya lokal yang ada, apakah memilih untuk mempertahankannya atau justru disisihkan. Tentu, hal ini menjadi tantangan berat bagi banyak negara, salah satunya Indonesia.
Kekayaan budaya di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya di Indonesia terjadi karena Indonesia termasuk salah satu negara yang luas dan memiliki banyak suku bangsa. Dengan demikian, terdapat banyak bahasa daerah, adat istiadat, tarian daerah, lagu daerah, rumah adat, dan warisan budaya lainnya.
Tidak hanya kaya akan budaya, tetapi warisan budaya Indonesia juga sudah mendunia. Beberapa budaya yang dimiliki Indonesia telah diakui oleh UNESCO, seperti angklung, batik, wayang, tari saman, keris, dan lain-lain.
Globalisasi memberikan dampak positif
Kehadiran globalisasi memberikan dampak positif dalam perkembangan budaya lokal. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi berkembang dan dapat mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju.
Pengaruh positif lainnya adalah berkembangnya ekonomi pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, globalisasi memberikan pengaruh positif dalam etos kerja dan kemandirian. Masyarakat memiliki niat untuk bekerja keras, mandiri, disiplin, sportif, dan lain-lain.
Selain pengaruh positif, ternyata globalisasi juga memberikan hal negatif
Dampak yang diberikan dari globalisasi juga menimbulkan pengaruh negatif. Pengaruh negatif yang utama adalah lunturnya nilai budaya lokal. Dampak negatif lainnya adalah masyarakat menjadi orang yang bersifat individualis dalam bermasyarakat sehingga rasa solidaritas menjadi berkurang.
Sifat individualis menyebabkan masyarakat lebih mengutamakan kepentingan individu daripada kepentingan bersama. Selain sifat individualis, kesenjangan sosial juga terjadi bagi masyarakat yang tidak dapat mengimbangi globalisasi dan akan tertinggal.
Perubahan pola hidup memengaruhi hilangnya budaya lokal
Seiring berkembangnya era globalisasi, kebudayaan lokal sudah mulai hilang karena adanya perubahan pola hidup masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat.
Di Indonesia, terdapat masyarakat yang tertarik dengan perilaku hedonisme, konsumerisme, dan materialisme sehingga kesempatan untuk menabung berkurang dan tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang.
Tidak hanya itu, pergaulan bebas dan bullying juga terjadi akibat pengaruh arus globalisasi. Perilaku-perilaku tersebut sangat tidak patut dicontoh karena dapat merusak mental seseorang yang merupakan korban dari bullying.
Upaya yang dilakukan untuk menanamkan rasa bangga terhadap budaya lokal
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal di tengah maraknya globalisasi. Penjelasan mengenai pentingnya kebudayaan lokal perlu dilakukan sejak dini untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal.
Masyarakat perlu mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebudayaan agar dapat menyadari pentingnya kebudayaan lokal. Peran pemerintah juga diperlukan mengenai kebijakan yang mengarah pada kebudayaan. Dengan demikian, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal dengan baik untuk meningkatkan eksistensi budaya bangsa.
Kurangnya pemahaman generasi muda mengenai budaya lokal
Peran golongan muda menjadi salah satu generasi yang mampu mempertahankan budaya lokal di tengah perkembangan globalisasi. Sayangnya, generasi muda kurang memahami pentingnya budaya lokal. Generasi muda kurang berminat untuk mempelajari kebudayaan lokal. Selain itu, informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia masih kurang.
Pola pikir generasi muda menganggap kebudayaan Indonesia kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Pemikiran ini menyebabkan hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal.
Pertahanan dalam bidang sosial budaya sangat diperlukan
Oleh karena itu, diperlukan pertahanan dalam bidang sosial budaya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia. Masyarakat harus dapat menilai hal positif dan negatif dari masuknya budaya asing.
Pengaruh positif dari budaya asing dapat diambil dan dipelajari untuk kehidupan sehari-hari. Budaya asing yang memberikan pengaruh negatif sebaiknya tidak diikuti oleh masyarakat Indonesia, karena dapat turut berpengaruh juga pada budaya lokal.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Inggris Tak Mau Pulangkan Artefak Bersejarah Indonesia, Fadli Zon: Banyak di British Museum dan British Library!
-
Menuju Horizon Baru, Memacu Inovasi dengan Standar Teknologi yang Solid
-
Terpikat Barat: Mengapa Generasi Muda Lebih Suka Gaya Hidup Kebarat-baratan?
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua