Siapa yang akan menyangka jika sosok Ali yang iseng, nakal, dan suka bolos sekolah adalah sosok anak yang menyembunyikan banyak hal. Sebenarnya tentang orang tua Ali sempat disinggung sejak buku ke-5 di Ceria dan Batozar. Namun siapa dan dimana, masih menjadi suatu misteri. Di buku ini, siapa sosok orang tua Ali akhirnya terjawab. Semua hal yang dilakukan Ali akhirnya menjadi masuk akal di buku-buku sebelumnya. Di buku ini Ali akhirnya menemukan ibunya!
Identitas Buku
- Judul: Sagaras
- Penulis: Tere Liye
- Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
- Tahun Terbit: 2022
- Tebal: 384 halaman
- Seru: Bumi #13
Novel SagaraS karya Tere Liye menjadi buku ke-13 dalam serial BUMI dan menjadi titik penting karena akhirnya mengungkap misteri besar: siapa sebenarnya orang tua Ali. Setelah bertahun-tahun menyimpan rasa penasaran, pembaca kini diajak menyelami kisah penuh aksi, persahabatan, dan emosi yang mengiringi perjalanan Ali, Raib, dan Seli.
Ali dan Misteri Asal Usulnya
Sejak awal seri, Ali digambarkan sebagai anak jenius yang sering kali memiliki solusi atas berbagai masalah. Namun, di balik kecerdasan itu, ia memendam kerinduan mendalam untuk mengetahui asal-usulnya. Dalam SagaraS, misteri itu terjawab ketika Ali menemukan basemen rumahnya yang penuh dengan teknologi canggih milik orang tuanya. Penemuan ini tidak hanya menjelaskan banyak hal tentang kepintaran Ali, tetapi juga alasan mengapa ia sering kali tampak “tahu segalanya” meski penjelasan detailnya kadang disampaikan secara singkat.
Petualangan Menuju Klan SagaraS
Ali, Raib, dan Seli, ditemani Master Batozar, melakukan perjalanan menuju Klan SagaraS—tempat asal Ali. Namun, perjalanan ini tidak mudah. Mereka harus melewati gerbang laut yang dijaga makhluk gurita raksasa dan menghadapi lima pos pertarungan melawan Ksatria SagaraS yang kuat. Pertarungan demi pertarungan menguji kekuatan fisik, teknik, dan mental mereka, sekaligus memperlihatkan perkembangan karakter masing-masing.
Pertarungan Intens, Namun Pola Berulang
Meski penuh aksi, pola pertarungan di serial ini cenderung berulang—karakter utama berada di ambang kekalahan, kemudian tiba-tiba mendapatkan kekuatan baru atau solusi cepat yang telah disiapkan oleh Ali. Namun, Tere Liye tetap berhasil menjaga ketegangan cerita dengan memperlihatkan variasi teknik, penggunaan nanoteknologi, dan elemen fantasi yang khas.
Momen Mengharukan
Bagian paling menyentuh dari SagaraS adalah pertemuan Ali dengan Eli, salah satu penjaga Klan SagaraS yang ternyata memiliki hubungan dekat dengan keluarganya. Kehangatan karakter Kakek Ban yang tegas namun penuh simpati menambah kedalaman emosional cerita. Adegan-adegan ini menjadi penyeimbang dari aksi bertubi-tubi yang mendominasi novel.
Kelebihan dan Kekurangan Novel SagaraS
Novel ini menawarkan dunia fantasi yang luas dengan konsep teknologi tinggi yang menarik, termasuk penggambaran Klan SagaraS yang modern dengan nanoteknologi canggih. Tetapi latar klan ini kurang dieksplorasi karena cerita lebih banyak berputar di ruangan putih dan pertempuran lima pos. Namun karena novel ini adalah serial, bisa jadi klan SagaraS akan dieksplorasi di buku selanjutnya.
Meski begitu, SagaraS tetap memberikan momen penting bagi penggemar serial BUMI. Misteri orang tua Ali akhirnya terungkap, memperkaya latar belakang karakter dan membuat beberapa sikap Ali di buku-buku sebelumnya menjadi lebih masuk akal.
Sebagai lanjutan dari petualangan panjang Raib, Seli, dan Ali, SagaraS menghadirkan jawaban yang telah lama dinantikan. Meski memiliki kelemahan dalam pola cerita yang repetitif, novel ini tetap memikat dengan aksi seru, teknologi futuristik, serta emosi yang mengikat pembaca. Bagi penggemar setia serial BUMI, SagaraS adalah bacaan wajib sebelum melangkah ke buku berikutnya.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Runtuhnya Negeri Penuh Kemunafikan!
-
Ulasan Novel Algoritme Rasa: Ketika Setitik Luka Jadi Dendam Abadi
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Melukis Pelangi: Menghapus Kata Takut dan Menyerah dalam Hidup
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
-
Ulasan Buku Little Birdies, Empat Burung Kecil dan Kakek yang Penyayang
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
Ulasan
-
Matahari Mata Hati: Mimpi yang Tumbuh dari Pesantren dan Persahabatan
-
Review Film Good Boy: Horor dari Sudut Pandang Seekor Anjing yang Setia
-
Menariknya Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung, Sekuel yang Berani Ganti Sudut Pandang
-
Film Rest Area yang Terlalu Ambisius dan Lupa Caranya Memikat Penonton
-
Bukan Tentang Siapa yang Selamat, Memahami Lebih Dalam Film Tukar Takdir
Terkini
-
Ngampus Tetap On Point! Ini 4 OOTD Xaviera Putri yang Bikin Auto Stylish
-
A24 Hadirkan Rom-Com Afterlife Paling Menyentuh Lewat Film Eternity
-
Bukan Skincare Biasa! Brand Lokal Rilis Serum dari Rambutan dan Alga Hijau
-
Filosofi MBG: Kunci MAN 1 Sukabumi ke Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Runway Virtual: 3 Game Fashion Show untuk Para Fashionista di Roblox