Dampak Positif dan Negatif Globalisasi bagi Budaya Lokal

Ayu Nabila | Nadya Christianty
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi bagi Budaya Lokal
Penari menampilkan tari kecak di Pura Uluwatu, Bali, Minggu (17/3). (Suara.com/OkeAtmaja)

Globalisasi dan budaya menjadi dua hal yang memiliki kaitan sangat erat. Perkembangan globalisasi memengaruhi budaya lokal dalam sebuah negara, begitupun sebaliknya. Lalu, apa itu budaya dan globalisasi?

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dalam berbagai lingkungan kehidupan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya dapat dikenal sebagai ciri khas dalam suatu negara. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting untuk membentuk identitas bangsa.

Dalam kebudayaan, terdapat berbagai unsur, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian. Selain itu, budaya juga meliputi kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Sementara itu, wikipedia melansir, globalisasi adalah sebuah proses integrasi internasional yang terjadi akibat pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Oleh karena itu, setiap negara yang mengalami globalisasi tentu akan berpengaruh pula pada masyarakat dalam menyikapi perkembangan budaya lokal yang ada, apakah memilih untuk mempertahankannya atau justru disisihkan. Tentu, hal ini menjadi tantangan berat bagi banyak negara, salah satunya Indonesia.

Kekayaan budaya di Indonesia

Tari Kecak Bali. (Dok: Kemenparekraf)
Tari Kecak Bali sebagai salah satu budaya lokal. (Dok: Kemenparekraf)

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya di Indonesia terjadi karena Indonesia termasuk salah satu negara yang luas dan memiliki banyak suku bangsa. Dengan demikian, terdapat banyak bahasa daerah, adat istiadat, tarian daerah, lagu daerah, rumah adat, dan warisan budaya lainnya.

Tidak hanya kaya akan budaya, tetapi warisan budaya Indonesia juga sudah mendunia. Beberapa budaya yang dimiliki Indonesia telah diakui oleh UNESCO, seperti angklung, batik, wayang, tari saman, keris, dan lain-lain.

Globalisasi memberikan dampak positif

Ilustrasi teknologi (Shutterstock)
Ilustrasi teknologi (Shutterstock)

Kehadiran globalisasi memberikan dampak positif dalam perkembangan budaya lokal. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi berkembang dan dapat mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju.

Pengaruh positif lainnya adalah berkembangnya ekonomi pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, globalisasi memberikan pengaruh positif dalam etos kerja dan kemandirian. Masyarakat memiliki niat untuk bekerja keras, mandiri, disiplin, sportif, dan lain-lain.

Selain pengaruh positif, ternyata globalisasi juga memberikan hal negatif

Ilustrasi Media Sosial (Pexels.com/TracyLeBlanc)
Ilustrasi Media Sosial (Pexels.com/TracyLeBlanc)

Dampak yang diberikan dari globalisasi juga menimbulkan pengaruh negatif. Pengaruh negatif yang utama adalah lunturnya nilai budaya lokal. Dampak negatif lainnya adalah masyarakat menjadi orang yang bersifat individualis dalam bermasyarakat sehingga rasa solidaritas menjadi berkurang.

Sifat individualis menyebabkan masyarakat lebih mengutamakan kepentingan individu daripada kepentingan bersama. Selain sifat individualis, kesenjangan sosial juga terjadi bagi masyarakat yang tidak dapat mengimbangi globalisasi dan akan tertinggal.

Perubahan pola hidup memengaruhi hilangnya budaya lokal

Ilustrasi berbelanja. (pexels.com/Tim Douglas)
Ilustrasi berbelanja sebagai salah satu gaya hidup hedonis (pexels.com/TimDouglas)

Seiring berkembangnya era globalisasi, kebudayaan lokal sudah mulai hilang karena adanya perubahan pola hidup masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat.

Di Indonesia, terdapat masyarakat yang tertarik dengan perilaku hedonisme, konsumerisme, dan materialisme sehingga kesempatan untuk menabung berkurang dan tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang.

Tidak hanya itu, pergaulan bebas dan bullying juga terjadi akibat pengaruh arus globalisasi. Perilaku-perilaku tersebut sangat tidak patut dicontoh karena dapat merusak mental seseorang yang merupakan korban dari bullying. 

Upaya yang dilakukan untuk menanamkan rasa bangga terhadap budaya lokal

Dua pesilat memeragakan atraksi pukul palu saat Festival Silat Nusantara di Walantaka, Serang, Banten, Sabtu (30/11). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]
Dua pesilat memeragakan atraksi pukul palu saat Festival Silat Nusantara di Walantaka, Serang, Banten, Sabtu (30/11). [ANTARA FOTO/AsepFathulrahman]

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal di tengah maraknya globalisasi. Penjelasan mengenai pentingnya kebudayaan lokal perlu dilakukan sejak dini untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal.

Masyarakat perlu mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebudayaan agar dapat menyadari pentingnya kebudayaan lokal. Peran pemerintah juga diperlukan mengenai kebijakan yang mengarah pada kebudayaan. Dengan demikian, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal dengan baik untuk meningkatkan eksistensi budaya bangsa.

Kurangnya pemahaman generasi muda mengenai budaya lokal

Ilustrasi anak muda. [Istimewa]
Ilustrasi generasi muda. [Istimewa]

Peran golongan muda menjadi salah satu generasi yang mampu mempertahankan budaya lokal di tengah perkembangan globalisasi. Sayangnya, generasi muda kurang memahami pentingnya budaya lokal. Generasi muda kurang berminat untuk mempelajari kebudayaan lokal. Selain itu, informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia masih kurang.

Pola pikir generasi muda menganggap kebudayaan Indonesia kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Pemikiran ini menyebabkan hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal. 

Pertahanan dalam bidang sosial budaya sangat diperlukan

Ilustrasi bendera indonesia (pixabay/andreas danang)
Ilustrasi bendera indonesia (pixabay/AndreasDanang)

Oleh karena itu, diperlukan pertahanan dalam bidang sosial budaya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia. Masyarakat harus dapat menilai hal positif dan negatif dari masuknya budaya asing.

Pengaruh positif dari budaya asing dapat diambil dan dipelajari untuk kehidupan sehari-hari. Budaya asing yang memberikan pengaruh negatif sebaiknya tidak diikuti oleh masyarakat Indonesia, karena dapat turut berpengaruh juga pada budaya lokal.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak