Perbudakan modern menjadi perbincangan hangat di khalayak umum akhir-akhir ini, apa sebenarnya perbudakan modern itu? Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin (namanya) yang juga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diduga melakukan kejahatan lain, yaitu perbudakan modern, hal ini juga terkait ditemukan keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin.
Perbudakan modern adalah suatu tindakan kejahatan serius, jenis perbudakan ini umumnya dilakukan untuk melakukan eksploitasi secara ekonomi, dalam hal ini seorang budak akan dijadikan sebagai alat produksi. Perbudakan modern merupakan tindakan yang melanggar hukum. Untuk mengenal perbudakan modern lebih jauh, mari simak di bawah ini.
Diartikan secara beragam
Perbudakan modern mempunyai arti yang beragam, ada yang mengartikan perbudakan modern adalah bentuk modern dari perbudakan, ada juga arti perbudakan modern adalah perbudakan itu senditi dan perdagangan manusia, pekerja paksa, pekerja yang dipaksa bekerja untuk melunasi hutang, dan perdagangan anak dibawah umur.
Indeks Perbudakan Dunia mendefinisikan atau mengartikan perbudakan modern adalah kondisi dimana seseorang memperlakukan orang lain seperti properti miliknya. Sehingga mengakibatkan kemerdekaan orang tersebut terampas serta dieksploitasi untuk kepentingan orang yang melakukan praktik perbudakan.
Melanggar hukum
Perbudakan modern adalah tindakan yang melanggar hukum apalagi jika dikaitkan dengan perdangan manusia, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
Sangat disayangkan seorang pejabat daerah seperti Bupati melakukan tindakan seperti ini jika memang benar terbukti melakukan praktik perbudakan modern. Aparat terkait harus membongkar kasus ini secara terang benderang.
Banyak faktor
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan ada tiga faktor penyebab terjadinya perbudakan modern yaitu faktor keterpaksaan, sulitnya akses/posisi untuk dijangkau, serta masih adanya negara-negara yang tidak terlalu concern terhadap isu perbudakan modern.
Faktor keterpaksaan seperti himpitan ekonomi karena kemiskinan, dengan faktor tersebut dan situasi tersebut mengakibatkan orang bekerja secara paksa.
Sulitnya akses/posisi untuk dijangkau juga menjadi salah satu faktor perbudakan modern, sulitnya tempat kerja tersebut untuk diakses, tidak hanya okeh keluarga melainkan juga pemerintah yang dalam hal ini adalah institusi-institusi yang bertanggung jawab untuk melindungi pekerja/buruh.
Faktor isu perbudakan modern juga jarang diberi porsi yang cukup. Perbudakan modern masih menjadi hal asing untuk didengar, jarang diekspos atau terekspos, sehingga pemahaman masyarakat mengenai perbudakan modern ini juga masih minim. Negara harus bisa memfasilitasi mengenai pemahaman tentang perbudakan modern, karena tindakan kriminal serius ini memiliki dampak yang lebih luas dibanding dengan perdagangan manusia, dengan adanya informsi-informasi mengenai perbudakan modern semoga masyarakat menjadi paham dan semakin waspada.
Tag
Baca Juga
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Seminar Pencegahan Stunting
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping Berpartisipasi di MJE 2023
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Peringatan World Prematurity Day 2023
-
Ini 7 Tips Membersihkan Sistem Komputer agar Mendapatkan Performa Optimal
-
Hindari! 5 Dampak Negatif Membiarkan Mobil Sering Parkir Terjemur Matahari
Artikel Terkait
-
KPK Sebut Sekda Bengkulu Kumpulkan Seluruh Ketua OPD dan Kepala Biro, Untuk 'Muluskan' Rohidin di Pilkada
-
Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka, KPK Sebut Rohidin Mersyah Palak Kepala Dinas Untuk Dana Pilkada
-
OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, KPK Sita Rp7 Miliar
-
Tok! KPK Umumkan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah Jadi Tersangka
-
Penangkapan Gubernur Bengkulu, Muatan Politik? Kuasa Hukum Beberkan Kejanggalan
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua