Tidak terasa puasa sudah akan memasuki minggu ketiga, yang artinya bahwa lebaran akan tiba sebentar lagi. Bagaimana, apakah kalian sudah mengumpulkan uang utnuk membeli baju baru untuk digunakan di hari raya Idul Fitri nanti?
Sejak lahir sampai saya kuliah, baju lebaran itu seperti hal yang wajib untuk dibeli sebelum waktu lebaran tiba. Mau ada uang atau tidak, yang terpenting harus ada baju baru untuk dipakai saat shalat Idul Fitri. Masa iya shalat Idul Fitri pakai baju lama, ‘kan malu sama yang lain. Lagian, Allah pun pasti bakal senang banget melihat hamba-Nya berpakaian rapi dan baru ketika masuk ke rumah-Nya di hari raya.
Sebenarnya, dua tahun terakhir ini, membeli baju lebaran bukanlah suatu kewajiban bagi saya. Banyak hal yang mesti saya lakukan ketimbang untuk beli baju lebaran. Lagipula, baju-baju saya masih terlihat baru dan bagus. Hal terpenting baju tersebut masih bisa dipakai. Ditambah, saya sekarang sudah dewasa dan sibuk kuliah. Daripada dipakai buat beli baju lebaran, mending saya tabung untuk biaya kuliah.
Ya meskipun begitu, orang tua saya selalu saja sengaja membelikan saya baju baru sebelum lebaran. Saya masih ingat ketika kecil selalu ikut kalau ibu saya pergi ke toko baju untuk persiapan lebaran. Ke pasar, saya ikut. Pokoknya, dulu saya sering banget ikut ibu ke pasar membeli kebutuhan rumah tangga, apalagi kalau menjelang lebaran. Saya pasti akan sangat antusias.
Biasanya, dulu saya suka membeli dua setel baju lebaran ditambah satu baju koko. Untuk alasnya, saya selalu beli sandal terbaru yang ada hadiahnya. Setiap saya beli sandal atau sepatu lebaran, saya selalu memilih yang ada hadiah mobil kontrol atau permainan lainnya yang masih booming pada masanya. Ya meskipun barang itu tidak bertahan lama, sih. Namanya juga anak kecil yang tidak bisa merawat mainan dengan baik.
Buat kalian yang sejak kecil sering diajak ibu atau siapa pun itu untuk berburu baju lebaran, mungkin sudah nggak asing lagi sama bilik baju. Gonta-ganti baju di bilik baju memang sudah jadi hal lumrah untuk memastikan mana baju yang cocok untuk dipakai. Apalagi kalau sama ibu, berburu baju lebaran harus kuat nahan haus sama lapar, jangan sampai bocor deh puasa kita kalau masih pengin hadiah cacap puasa dari ayah.
Bahkan, nggak jarang juga kita dijadikan sebagai objek anaknya ibu-ibu lain yang menurutnya badan kita itu sama seperti badan anaknya. Alhasil, kita pun sejenak berubah profesi menjadi seorang model cilik. Asal jangan sampai kita dibawa pulang saja sama ibu-ibu itu. Hehe.
Tapi, kira-kira beli baju lebaran itu penting nggak sih? Kalau ditanya begitu, saya rasa beli baju lebaran itu bisa dianalogikan seperti kita membeli hadiah untuk teman yang sedang ulang tahun. Saya rasa hal tersebut relatif ya, antara penting dan tidak penting.
Ketika kamu ingin menyenangkan hati temanmu yang sedang ulang tahun, kado memang dirasa hal yang cukup penting, namun kehadiran dan doa kamu di saat ulang tahunnya akan jauh lebih penting.
Jadi begini, ketika lebaran tiba, memakai baju lebaran memang dirasa hal yang spesial, apalagi ketika dipakai ke masjid. Namun, berkumpul bersama keluarga dan memiliki hati yang bersih ketika memasuki masjid itu adalah hal yang jauh lebih penting, terlepas pakai baju baru atau pun tidak. Yang terpenting kita memakai pakaian terbaik kita, bukan berarti harus selalu baru.
Karena perlu diingat juga, tidak semua orang mampu untuk membeli baju lebaran. Ada yang bahkan untuk merayakan hari raya dengan santapan seadanya pun sudah senang, tanpa baju baru yang melekat di tubuh mereka. Mendapat ketupat sayur dan opor ayam pemberian tetangga pun sudah luar biasa bahagianya.
Bulan puasa memang menjadi bulan yang penuh berkah. Bulan puasa menjadi ajang untuk kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan seperti berbagi kepada sesama dan melakukan amal soleh lainnya. Ingat, tapi jangan jadi ajang pamer ya, apalagi pamer menu buka puasa sama baju lebaran. Apalagi di masa pandemi ini adalah waktu yang kurang pas untuk melakukan hal itu semua.
Jadi, apakah kamu sudah mempersiapkan pakaian terbaik untuk dipakai saat Idul Fitri nanti? Tidak perlu baru, kok. Yang terpenting masih bisa dipakai dan nyaman di badan. Tapi kalau mampu untuk membeli baju baru, nggak ada salahnya agar penampilan ke masjid terlihat lebih enak dipandang.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tebar Diskon, Emiten BELI Genjot Nilai Transaksi di Akhir Tahun
-
Transformasi Terus Berjalan, Sarinah Bidik Penjualan Meningkat 20% di Tahun 2024
-
Kejutan STY! Wonderkid MU Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Apa Kelebihannya?
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
Kolom
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi
-
Tradisi Rewang: Tumbuhkan Sikap Gotong Royong di Era Gempuran Egosentris
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?
-
Refleksi kasus 'Sadbor': Mengapa Influencer Rentan Promosikan Judi Online?
Terkini
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda