Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Salma Fairuz Hasanah
Ilustrasi buku (Unsplash/JareddCraig)

Menurut Faruk, Sastra Indonesia merupakan cermin kehidupan dan identitas bangsa Indonesia. Sebab, karya sastra merupakan bagian dari ekspresi jiwa.

Salah satu jenis karya sastra adalah novel. Sofyan dan Frans Parera pernah mengatakan bahwa Novel Koong karya Iwan Simatupang mendapat hadiah dari Yayasan Buku Utama Departemen P & K tahun 1975 dan tahun 1977 memperoleh Sastra ASEAN. Lalu, Rani dan Endang Sugiarti menambahkan, novel ini banyak mendapat pujian karena di dalamnya digunakan bahasa yang sangat lincah dan para tokohnya penuh dengan konflik batin.

Pendidikan Karakter melalui Tokoh Utama Novel KOONG Karya Iwan Simatupang

Untuk memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam karya novel, dapat dipelajari melaui pembelajaran apresiasi sastra. Hal ini, selaras dengan tujuan pembelajaran apresiasi sastra, yaitu mengembangkan dan menumbuhkan jiwa, sikap, dan kepribadian yang utuh dan harmonis.

Dengan membaca novel Kooong, kita dapat gambaran tentang kehidupan seseorang yang berjuang keras membangun desa terdampak banjir besar. Kerja keras tersebut mampu membuat desanya bangkit dan menjadi subur kembali seperti sebelum banjir melanda. Oleh karena itu, novel Kooong sangat cocok untuk penguatan pendidikan karakter peserta didik karena mampu menanamkan nilai kerja keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala masalah yang ada.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa dengan membaca novel Kooong dapat memperluas wawasan pengetahuan, mempertajam perasaan, lebih peka terhadap lingkungan, halus budi pekerti, sopan dalam bertutur, dan memahami kenyataan hidup yang dialami tokoh dalam cerita novel tersebut. Dengan pemahaman tentang diri manusia melalui tokoh dalam karya sastra, maka peserta didik dapat bersikap santun, lebih arif dan bijaksana sehingga dapat mengurangi kenakalan remaja.

Aspek moral tokoh utama dalam novel biasanya meliputi kejujuran, nilai-nilai otentik, kesediaan untuk bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral, kerendahan hati, realistik, dan kritis. Oleh karena itu, melalui karakter tokoh dalam novel Kooong sangat cocok sebagai bahan ajar penguatan pendidikan karakter (PPK) bagi peserta didik.

Menurut Mendikbud RI Muhadjir Effendy, ada tiga tujuan PPK, yaitu sebagai berikut.

  1. Memberikan pengakuan dan penguatan terhadap eksistensi madrasah diniyah, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan nonformal lainnya melalui program kerja sama secara terpadu antara sekolah formal dengan lembaga pendidikan nonformal dan informal;
  2. Memberdayakan guru-guru madrasah diniyah, pesantren, dan pendidikan informal lainnya, baik melalui peningkatan kompetensi maupun kesejahterannya;
  3. PPK dilaksanakan secara bertahap dan opsional. Bertahap maksudnya hanya diwajibkan kepada sekolah-sekolah yang sudah memenuhi standar kelayakan, baik dari aspek sarana-prasarananya maupun ketersediaan guru dan tenaga kependidikan lainnya. Opsional maksudnya program PPK tidak wajib. Sekolah memiliki pilihan untuk melaksanakan program PPK dengan berbagai bentuk dan model disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari kearifan lokal setempat.

Tokoh utama Pak Sastro memiliki banyak nilai yang bisa kita ambil untuk membangun karakter peserta didik, diantaranya adalah:

1. Digambarkan sebagai tokoh yang mencintai tanah airnya
Dengan mengajarkan cinta tanah air, diharapkan peserta mereka mampu menanamkan sifat dan perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, serta rela berkorban demi kepentingan bangsa serta negaranya.

2. Pak Sastro memiliki sifat Pekerja Keras dan Ulet
Dengan mengajarkan hal ini, diharapkan para peserta didik bisa terus menerus mengerjakan tugasnya sampai tuntas dan tidak terpengaruh oleh berbagai halangan yang menghampirinya.

3. Karakter Pak Sastro yang Taat beribadah
Dengan senantiasa beribadah, kita dapat merasakan rasa aman, damai, dan tenang. Sebab, Tuhan dapat mengurus setiap urusan pada hambanya.

4. Memiliki Sifat Dermawan
Dengan memiliki sifat dermawan, maka akan membuat hati kita menjadi lebih damai dan Bahagia. Kebaikan yang telah kita perbuat tersebut akan mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari Tuhan ketika kita melakukan nya dengan ikhlas.

5. Memiliki Sifat Penolong
Orang yang memiliki kecenderungan ini akan mendapatkan derajat paling tinggi dam pujian di dalam Islam. Karena Allah, sangat suka kepada hambanya yang saling tolong menolong.

Dengan membaca dan memahami Novel Koong Karya Iwan Simatupang diharapkan bisa dapat menanamkan pendidikan moral yang menyenangkan. Untuk menanamkan pendidikan moral yang menyenangkan, perlu adanya contoh, baik dari orang tua, guru, dan pemimpin di masyarakat.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam novel Kooong Karya Iwan Simatupang, banyak bersentuhan langsung dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, bagi guru bahasa dan sastra, novel ini dapat diambil sebagai materi ajar untuk menanamkan nilai-nilai moral pada siswa. Caranya dengan mengupas kandungan nilai-nilai yang dapat diambil untuk penguatan pendidikan karakter peserta didik, sebagai pendidikan karakter.

Salma Fairuz Hasanah