Eksistensi adalah hal yang penting bagi kehidupan seseorang. Eksistensi membuat seseorang menjadi dikenal serta dipandang.
Di zaman internet ini, banyak aplikasi media sosial yang kian merambah. Fungsi media sosial pun salah satunya untuk hiburan, bahkan tak jarang digunakan untuk pamer.
Tak bisa dipungkiri, kemudahan dalam memposting sesuatu di media sosial melahirkan sifat ingin diperhatikan oleh Gen Z. Mereka berpikir kalau media sosial adalah tempat ideal untuk membuat citra di hadapan pengguna lain.
Mereka haus akan pujian, serta perhatian dari orang lain. Hal inilah yang melandasi mereka untuk berbondong-bondong aktif bermedia sosial. Bahkan, terdapat orang yang melakukan hal bodoh dan tak senonoh agar dirinya viral. Keadaan tersebut sudah menjelaskan bahwa Generasi Z banyak yang haus akan eksistensi.
Di kehidupan nyata, mereka tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua atau lingkungan sekitarnya. Mereka merasa kesepian dan tak dianggap.
Mereka pun menjadikan media sosial sebagai sarana mendapatkan perhatian dari orang lain, entah sekadar like atau comment. Bahkan, ada orang yang sampai ke tahap resah bila postingannya tidak mencapainya jumlah like yang diinginkan.
Sungguh, ironis melihat Gen Z yang menjadikan media sosial sebagai kehidupannya. Di dunia nyata, mereka akan terlihat pendiam dan tidak menonjol, tapi di media sosial mereka seperti orang lain. Sering kali kita menganggap orang pendiam dan terkejut bila akun media sosialnya sangat aktif dan kerap kali narsis.
Haus akan eksistensi juga membuat seseorang mati-matian untuk membuat konten yang menarik orang untuk menekan tombol like. Sungguh ironis bila mereka hanya berusaha mati-matian agar media sosialnya ramai, namun tidak berusaha mati-matian untuk membenahi kehidupan nyatanya.
Fenomena ini sangat mengkhawatirkan bagi generasi penerus bangsa yang narsis. Tak kebayang bila mereka menjadi harapan terakhir bangsa ini. Mereka hanya mengharapkan hal yang semu dan tidak bernilai bagi kehidupannya.
Sudah seharusnya bagi orang tua atau kerabat untuk terus memberikan perhatian kepada orang yang dekat kepada kita. Buatlah mereka nyaman untuk menjalani kehidupan nyatanya. Jangan sampai mereka kesepian dan berakhir menjadi orang yang melakukan hal apapun agar dirinya diakui.
Baca Juga
-
5 Tips Sederhana agar Kamu Bisa Membaca dengan Fokus, Segera Terapkan!
-
5 Cara agar Orang Lain Betah Ngobrol Sama Kamu, Terapkan!
-
5 Tips agar Kamu Mendapatkan Pasangan yang Berkualitas
-
So Sweet! Tingkah Bule Ini Bikin Warganet Baper saat Makan Mie
-
4 Hal yang Akan Terjadi Ketika Kamu Serius Menggapai Mimpi, Siap Kesepian!
Artikel Terkait
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Mengenal Kopino, Anak-anak dari Ibu Filipina Korban Pria Korea Selatan
-
Fenomena Brain Rot: Pembusukan Otak karena Sering Konsumsi Konten Receh
-
Quiet Quitting Karyawan sebagai Bentuk Protes Kepada Perusahaan
Kolom
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Jadi Alarm Penting Taat Berlalu Lintas
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme
-
Menemukan Kembali Semangat Politik Ki Hadjar Dewantara di Era digital
Terkini
-
Usung Alter Ego, Lisa BLACKPINK Sukses Gebrak Panggung Coachella 2025
-
Mission Impossible - The Final Reckoning: Aksi Gila dan Serangan The Entity
-
2 Fakta Unik Aldyansyah Taher Pemain Timnas U-17: Punya Versatility di Luar Nalar!
-
3 Pahlawan dengan Quirk yang Tampak Licik dan Keji di Boku no Hero Academia
-
Persebaya Surabaya Siap Tempur Lawan Persija, Paul Munster: Saatnya Sprint!