Catcalling atau sering juga disebut street harassment adalah tindakan verbal atau non-verbal yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang dianggap mengganggu dan tidak pantas di tempat umum, terutama terhadap perempuan. Meskipun tindakan ini sering terjadi, namun banyak orang masih meremehkan dampak negatif yang dapat timbul dari tindakan catcalling ini.
BACA JUGA: Menyoal Pidana Mati, Dilema Pilih Menegakkan HAM Pelaku atau Korban?
Pada umumnya, catcalling dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan. Tindakan ini dapat berupa ejekan, komentar seksual, sampai mengikuti dan mengancam kekerasan seksual. Tindakan catcalling juga dapat dilakukan oleh perempuan terhadap perempuan lainnya atau laki-laki terhadap laki-laki, meskipun tidak seumum catcalling yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan.
Salah satu dampak negatif dari catcalling adalah membuat korban merasa tidak nyaman, takut, dan terintimidasi. Dalam beberapa kasus, korban bahkan dapat mengalami trauma dan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari karena takut untuk berada di tempat umum. Tindakan catcalling juga dapat memperparah kesenjangan gender dan membuat perempuan merasa tidak dihargai sebagai individu yang mandiri dan berhak atas keamanan dan kesetaraan.
BACA JUGA: Ramadhan dan Ajang Ujian untuk Diri
Namun, masih banyak orang yang meremehkan dampak negatif dari catcalling. Banyak orang masih berpendapat bahwa tindakan ini hanya lelucon atau hal yang tidak berbahaya, dan bahwa korban seharusnya menganggapnya sebagai komplimen atau pujian. Hal ini sangat keliru, karena tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan tindakan catcalling. Tindakan ini merupakan bentuk pelecehan dan kekerasan yang tidak dapat diterima.
Untuk mengatasi tindakan catcalling, diperlukan tindakan preventif dan penegakan hukum yang kuat. Pendidikan seksual dan pembelajaran tentang kesetaraan gender perlu ditingkatkan di seluruh masyarakat, terutama di kalangan remaja. Pihak kepolisian juga perlu menindak tegas pelaku catcalling dengan memberikan sanksi yang tegas.
BACA JUGA: Menelaah Merdeka Belajar dalam Teropong Kemampuan di Dunia Digital
Selain itu, masyarakat perlu juga lebih memperhatikan dan memberikan dukungan pada korban catcalling. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membantu korban untuk melaporkan tindakan tersebut, memberikan dukungan emosional, dan berbicara dengan keluarga atau teman dekat untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut.
Tindakan catcalling adalah bentuk pelecehan yang tidak dapat diterima. Hal ini dapat memperparah kesenjangan gender dan membuat perempuan merasa tidak dihargai. Untuk mengatasi tindakan ini, perlu dilakukan tindakan preventif dan penegakan hukum yang kuat, serta dukungan yang lebih besar bagi korban. Semua pihak perlu memperhatikan bahwa catcalling bukanlah lelucon atau pujian, melainkan bentuk kekerasan dan pelecehan yang merugikan bagi seluruh masyarakat.
Sumber referensi:
Suryandari, R. N., & Lestari, A. R. (2021). Kajian Gender terhadap Catcalling pada Perempuan di Kota Surabaya. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 17(2), 269-279.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet Syarat Prestasi? Cek 6 Beasiswa Ini!
-
Jangan Sembarangan! Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pasang Veneer Gigi
-
6 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi, Studi di Luar Negeri Makin Mudah
-
Belajar dari Banyaknya Perceraian, Ini 6 Fase yang Terjadi pada Pernikahan
-
Tertarik Kuliah di Luar Negeri Tanpa TOEFL/IELTS? Simak 5 Beasiswa Ini!
Artikel Terkait
-
Marketplace Khusus Bisnis Perempuan: Langkah Jitu Membangun Ekosistem Usaha yang Inklusif
-
Belajar dari Film Adolescence: Bagaimana INCEL Buat Anak Lakukan Kekerasan
-
Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan
-
Jadi Ruang Perempuan untuk Tumbuh dan Berdampak, Women Empowerment Conference 2025 Siap Digelar
-
Kesetaraan Gender Masih Jadi Tantangan, Forum Ini Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
Kolom
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Belajar dari Film Adolescence: Bagaimana INCEL Buat Anak Lakukan Kekerasan
-
Kita Butuh Lebih Banyak Drama Korea Bergenre Slice of Life
-
PHK Massal usai Mogok Kerja: Hak Bersuara atau Jalan Menuju Pengangguran?
Terkini
-
5 Rekomendasi Drama Jepang Dibintangi Rina Kawaei, Terbaru Ada Damemane
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit